Epilog

383 24 3
                                    

"Ayah, ceritakan kepada kami bagaimana kelanjutan cerita malam itu."

Permintaan dari sosok dengan nada riang membuat sang ayah terkekeh pelan. Dirinya bergerak ke arah kedua sosok itu.

Sosok lain yang melihat ketiganya begitu dekat hanya menggelengkan kepalanya. "Ayah kalian memiliki banyak pekerjaan. Bagaimana dengan ibu saja?"

Sosok mungil yang berjenis kelamin perempuan menggelengkan kepalanya. Menolak ide sosok itu dan berujar, "cerita ini rahasia. Ibu tidak boleh mengetahuinya."

Lalu, begitu tersadar dengan ucapannya, sosok mungil itu menutup bibir kecilnya membuat sang ibu terkekeh pelan.

"Baiklah, ibu mengerti. Selamat malam dan mimpi indah, Ryder, Ryle."

Begitulah ujar Selene dengan mengecup pucuk rambut Ryder dan Ryle. Lalu, beralih ke arah Regis dan mengecup pipi kanan Regis.

"Usai itu, kembalilah kemari, Regis. Aku membutuhkan bantuanmu."

Regis mengangguk dan mengecup pipi Selene. Lalu, melangkahkan kakinya menjauh dari ruang kerja ke kamar kedua putra putrinya.

Regis menatap manik permata putra putrinya. "Baiklah. Kemarin sampai di mana?"

Ryle menaikkan selimutnya. "Sampai duchess tutup usia."

Regis melukiskan senyum pahitnya. "Setelah duchess tutup usia, tak lama duke menyusulnya. Lalu-"

Regis menyelesaikan cerita yang senantiasa Regis bacakan di tiap malamnya untuk anak-anaknya. Cerita yang menjadi sebuah petunjuk. Petunjuk untuk menemukan sosok pentingnya. Sosok penting yang kemungkinan sudah melupakan kehidupan masa ini karena perjanjian dengan dewi.

✧⁠◝◜⁠✧

Suasana haru menyelimuti kediaman Kane dan [Name]. Kali ini, kelahiran putri kedua Kane setelah tujuh tahun lamanya telah terjadi.

Putri kedua yang merupakan putri kesayangan Kane dari beberapa kehidupan sebelumnya. Putri yang merelakan diri untuk menetapkan takdir keluarga sebagai keinginannya.

Manik mata hitam berkilau Kane menatap sosok putih mungil itu. Ia tersenyum dan membisikkan sesuatu meskipun ia tahu sosok itu tidak akan mengerti apa yang diucapkannya sekarang.

"Selamat datang kembali, putriku. Aku merindukanmu."

"En, putri kita. Bagaimana dengan nama masa lalu? Seperti halnya Halley dan Arte."

[Name] mengangguk. Ia menyetujui ide Kane. Sebelumnya, ialah yang mengutarakan untuk memberikan nama yang serupa dengan nama yang mereka berikan di masa lalu. Ia ingin, mereka dengan jiwa yang sama akan mengingat kembali kehidupan bahagia mereka di masa lalunya pada tahap dewasanya nanti.

Suara nyaring anak laki-laki memenuhi indra pendengaran mereka. Keduanya terkekeh. Ini adalah suara Halley. Anak laki-laki periang mereka di kehidupan masa lalunya.

"Ayah, aku dan temanku ingin melihat adik."

"Ya, kemarilah, putraku."

Manik mata sosok Halley dan sosok lain berbinar. Bayi cantik dengan kulit putih bersih telah lahir.

Sosok lain itu tersenyum menenangkan. Senyum yang sangat jarang ia umbar meskipun dengan teman-temannya. Sosok itu mendekatkan dirinya ke pendengaran Selene lalu berujar, "selamat datang, istriku."

Halley menatap ke arah Aaron Calvin, temannya yang ia ajak ke kediamannya. Halley mendengar sesuatu dari bibir Aaron. Meskipun tidak jelas, namun ia yakin Aaron berbicara sesuatu.

[COMPLETED] I am an Adopted Duke's Daughter [WMMAP's OC X Regis Adley Floyen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang