ᑲᥲᑲ 21

796 38 4
                                    

jangan lupa vote.

selamat membaca~













biru menoleh pada seseorang yang memanggilnya, damn itu daddy darka.

"biru ngapain sayang di dapur?"

"eumm... biyuu hanya lihat-lihat ko daddyy"

"ahh alright, makanan nya sudah siap?"

"sudah tuan besar..." ucap maid

"c'mon honey duduk"

daddy darka menggandeng biru menuju meja makan, biru duduk dengan anteng dan mencoba menyembunyikan jarinya yang terluka.

tak lama kemudian yang lain mulai turun ke bawah dan sarapan pun di mulai lebih cepat dari biasanya.

daddy darka menyadari jika biru terus menyembunyikan tangan kiri nya di bawah meja.

"biru, tangannya kenapa? sini daddy lihat."

"tidaa apa-apa ko daddyyy, biyuu hanya eumm.."

"daddy tidak mau dengan pengelakan, sini tangannya."

biru pun dengan terpaksa menyerahkan tangannya, daddy darka memperhatikan tangan biru dan menyadari jika jari telunjuk biru terdapat plester.

"ini kenapa?"

"tidaa apa-apa koo"

"jawab, kenapa jarinya xabiru."

"ughh... sorry daddyy, biyuu tadi masak terus tergores pisau saat sedang memotong ikan salmon.."

"ck, daddy kan sudah bilang untuk jangan memasak, kenapa keras kepala sekali?"

bibir biru melengkung ke bawah dan matanya sudah berkaca-kaca, yang lain hanya memperhatikan karena itu memang salah biru.

biru meremas rok nya karena takut dengan nada suara daddy darka yang cukup tinggi.

"dad, jangan pakai nada tinggi." peringat Kalingga

daddy darka menghela nafas dan mereka pun melanjutkan sarapan, biru hanya mengaduk-aduk nasi nya dengan perasaan campur aduk.

bagaimana bisa makan jika sedang menangis? biru menahan airmatanya dan mengusap dengan kasar saat airmatanya terjatuh.

beberapa hari kemudian

biru merasa heran saat daddy darka dan yang lain bersikap cuek pada biru, biru merenung memikirkan apa kesalahannya sampai-sampai mereka bersikap seperti itu.

ini pertama kalinya biru mendapatkan perlakuan seperti itu dari keluarganya.

biru melihat harsa yang melewati kamarnya, biru dengan cepat berlari mendekati harsa.

"kaka mau kemanaaa?"

"keluar."

"biyuu mau ikuttt!"

"gausah, yang ada gua repot ngurusin lo nanti."

"eumm?... yaudaa biyuu tidaa ikut"

biru menatap harsa yang berjalan pergi tanpa menghiraukan biru lagi.

"biyuu ada salah yya?.."

biru turun ke lantai bawah dan pergi ke dapur lalu memotong beberapa buah untuk vodka, biru meringis pelan saat jari nya kembali tergores pisau.

"auchh... it's okay biyuu ini tidaa sakit.."

biru membalut jari nya dengan plester dan berjalan ke arah kamar vodka, biru mengetuk pintu kamar vodka lalu membukanya.

Xabiru. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang