01

4.7K 256 12
                                    

Ten dan Johnny dibuat pusing dengan tangisan anak sulung nya, berawal dari Dery yang di bawa untuk check up kandungan dan melihat hasil USG yang memperlihatkan janin yang berusia 6 bulan

Berakhir Dery menangis histeris dan terus menghindar dari pelukan kedua orang tuanya

"Gamau, gamau adik, adik jelek huaaaa"

"Adik Dery lucu masa di bilang jelek sih" Johnny mendekati Dery yang terisak di lantai rumah mereka

"Bukan kaya orang, kaya serem"

"Engga dong nanti setelah lahir pasti lucu" Ten ikut berbicara

"Ehh mana yah tadi Lego baru Dery" Ten mencoba untuk membujuk Dery

"Oh ini, sini kita main sama sama" Dery akhirnya berjalan menuju sofa dimana Ten sedang duduk dengan perut besarnya

Awal mula Deri sangat senang ketika di beri tahu ia akan mendapatkan adik, setiap hari tak henti henti dery menunjukan kesukaan nya terhadap adik barunya tersebut namun semuanya berubah saat pertama kali Dery melihat adik nya di selembar kertas yang memperlihatkan sebuah potret sang adik yang berada di perut mamah nya

Dery bahkan sudah punya beberapa rencana yang akan ia lakukan bersama adik nya kelak

"Mama nanti kalo dedek nya udah di luar Dery mau ajak main bola, main Lego main semua muanya yahh" Ten hanya mengangguk sambil tersenyum

Dery sibuk dengan Lego nya Ten memutuskan untuk beranjak dari duduk nya

"Mau kemana mah?" Tanya Johnny

"Mau nyiapin makan buat dery mumpung lagi main biasanya dia mau" Johnny mengangguk dan kembali memperhatikan dery yang sangat sibuk dengan Lego nya

Beberapa kali Dery meminta bantuan Johnny agar dapat membantu merakit Lego nya

"Dery makan yah mamah suapin"

"Gamau, Dery kenyang mamah"

"Bekal Dery tidak habis, Dery hanya makan jelly nya saja"

"Tapi Dery makan punya Diana"

"Mamah sedih deh Dery tidak makan masakan mamah" Ten memasang wajah merajuk

"Kenapa mamah selalu kasih sayur kan Dery tidak suka"

"Mamah kan mau Dery kuat dan pintar"

"Kambing makan sayur tapi tidak pintar papah"

"Beda sayang ku, kambing itu makan nya rumput bukan sayur"

"Tapi sama sama hijau dan tidak enak"

"Memang Diana bawa bekal apa?"

"Mie goreng dengan Sosis terus ada baso nya dengan udang juga"

"Dery itu membutuhkan asupan gizi yang cukup Karna mamah sayang Dery jadi mamah memenuhi kebutuhan gizi Dery"

"Tapi kan Dery tidak suka emang boleh paksa paksa?" Ten kehabisan kata kata anak nya itu sangat pandai menjawab.

Semenjak memasuki taman kanak kanak Ten agak sedikit susah memberi Dery makan, ini tidak suka itu tidak mau

Kadang Ten di buat jengkel sangking tidak mau makan Dery selalu membuat alasan ingin makanan yang tidak ada

"Dery ingin spaghetti saja"

"Mamah belum belanja jadi tida ada spaghetti untuk sekarang"

"Yasudah Dery tidak mau makan"

"Terserah yang mulia hendery saja"

"Mamah kalo Dery kelaperan bagaimana?"

"Ya makanya Dery makan yang ada saja yah"

"Tidak mau kalo bukan spaghetti" Ten menghela nafas lelah

Tapi di balik itu semua Dery adalah anak yang sangat pengertian, ia tau mamah nya tengah berbadan dua yang membuat segala pergerakan nya terbatas serta mudah kelelahan

"Mamah tidak usah antar Dery, Dery berani sekolah sendirian tapi pulang nya jemput Dery yah"

"Mamah hanya menunggu di luar saja ayo tidak apa apa"

"Mamah ini bandel sekali, papah ayo kasih tau mama agar menurut"

Salah satu alasan Ten kekeh untuk menunggu Dery saat bersekolah adalah Dery tidak pernah mendengarkan kata orang lain hanya Ten yang bisa mengontrol segala tingkah laku Dery

"Ten Dery mengejar teman nya di kelas sambil membawa kucing"

"Dery dengar ibu, Bella takut dengan kucing nak"

"Ini lucu Bella harus tau"

"Dery hey tidak boleh begitu nak kasian teman nya ketakutan, memang nya Dery mau di kejar dan di beri katak?" Ten berbisik pada Dery, ini salah satu rahasia kata Dery, tidak boleh ada yang tau kalo dia takut dengan katak

"Tidak mau mamah"

"Ayo kembalikan kucing Nya keluar lalu minta maaf pada Bella"

Ten dan Johnny sebisa mungkin memberi pengertian pada Dery jika sebentar lagi ia akan menyandang gelar kakak, ia akan mempunyai adik yang berarti Dery harus rela mamah nya memberi perhatian kepada sosok yang lain yaitu adik nya

"Mamah mau gendong"

"Kenapa jadi gendong sih kan mamah ajak Dery mandi"

"Tapi Dery ingin di gendong ke kamar mandi"

"Yasudah kita tunggu papah selesai mencuci mobil yah"

"Tidak mau Dery maunya di gendong mamah"

"Dery tidak kasian liat mamah berat membawa adik terus harus menggendong Dery"

"Adik saja yang turun jadi mamah bisa menggendong Dery kemanapun"

"Oke kalau begitu tunggu 4 bulan lagi yah"

"Besok?"

"Bukan, tapi itu tidak akan lama lagi"

"Kalo sekarang tidak bisa?"

"Jadi Dery tidak ingin mandi sekarang?"

"Hum" Deri mengangguk

"Yasudah jangan merengek jika tubuh Dery gatal gatal yah"

"Kaka Dery ko belum mandi" Johnny selesai dengan acara mencuci mobil nya

"Bukan Kaka Dery tapi Dery saja papah"

"Loh kan Dery sebentar lagi jadi Kaka"

"Memang tidak boleh jadi Dery saja?"

"Yahh Dery tidak tau yah kalo jadi Kaka itu keren, papah saja ingin jadi Kaka tapi tidak bisa"

"Kenapa tidak bisa?"

"Karna papah tidak ada adik"

"Ini saja jadi adik papah adik kita berdua yah" Deri menyentuh perut buncit Ten dengan jari telunjuk nya

"Tidak bisa begitu dong itu adik Deri saja tidak bisa jadi adik papah"

"Kenapa tidak bisa?"

"Karna papah yang buat" Ten reflek meninju lengan atas Johnny

"Hah? Kaya nasi goreng dibuat? Adik itu makanan mamah?"

"Bukan, adik itu seperti Dery, bisa bergerak berbicara melihat juga mendengar"

"Boleh ajak lari lari?" Ten menggaguk

"Yeayyy Dery mau adikkk"

"Jadi Dery Kaka?"

"Iyah ini Kaka Dery bukan Dery" Ten dan Johnny tertawa mendengar kalimat Dery

Masih panjang perjalanan mereka sebagi orang tua

We Bear Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang