14

1.4K 164 3
                                    

Ten dengan susah payah menggendong tubuh gempal putri nya yang sedang terang terangan menolak untuk tidur siang

"Lepasss mamah ingin tulunnn"

"Tidur hanya 2 jam setelah itu haechan bebas jika ingin terus bermain"

"Maunya kan langsung main saja mamah tidak tidul huaa"

"Dengar, jika haechan bermain tanpa tidur akan sangat lelah di malam hari"

Haechan masih terus menangis dengan menutup muka nya menggunakan kedua tangan

"Ayo tidur, tutup matanya"

"Tidak mau!" Berbanding terbalik dengan yang di ucapkan Ten, haechan membuka matanya lebar lebar dengan posisi terbaring di kasur

"Oh ingin mamah laporkan pada papah yah"

"Aaaaa pengadu tapi haechan ingin main mamah"

"Mamah kan sudah izinkan haechan untuk bermain tapi nanti setelah tidur siang nak" Ten memeluk anak nya

Keduanya terbaring di kasur haechan masih dengan tangisan nya sedangkan Ten sudah menutup matanya, fikir Ten jika Ten tertidur maka tidak ada pilihan lain untuk haechan

Tapi nyatanya putri Johnny itu memiliki kesempatan untuk kabur di rasa mamah nya mengeluarkan suara dengkuran halus haechan turun dari kasur dan membuka pintu dengan pelan

Langkah nya ia buat sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara sekecil apapun

Haechan berhasil keluar dari rumah netranya mencari teman teman yang biasanya bermain di lapang depan rumah nya

"Kaka ijel lendi nya mana?" Haechan berjalan mendekati sosok remaja perempuan

"Rendi ada di rumah lagi main sama temen temen nya tadi" haechan mengagguk dan berlari

Sampai dimana haechan menemukan teman teman nya

"Haechannn" teriak salah satu bocah laki laki semua mata melihat ke arah haechan semuanya tampak senang dengan kehadiran haechan

"Ayo katanya main bola tapina engga"

"Kita maen kelereng dulu, seru tau Chan" haechan menggaguk lalu memperhatikan bagaimana mereka bermain

"Ayo Chan gabung"

"Ehh haechan emang punya?"

"Gapapa biar aku yang pasang punya haechan"

"Wah liski baik banget nanti echan ganti yah" haechan tersenyum senang

Tanpa di duga Haechan mendapat kan hampir 1 toples kelereng tangan nya dengan lihai menyentil kelereng

Sedang asyik tertawa mata haechan menangkap kilat amarah yang terpancar dari mata Ten yang berdiri tak jauh dari tempat ia bermain

"Temen temen aku pulang dulu yah babayy" haechan berlari tak lupa membaa setoples kelerengnya

Ten terusik Karna pelukan yang mengerat di pinggang nya Ten fikir itu haechan tapi seakan di paksa untuk sadar Karna Ten menggenggam tangan yang jauh lebih besar dari nya

"Loh papah"

"Ko kaget gitu sih sampe di lepas pelukan aku"

"Awas itu anak nya ketiban ah papah" Ten mendorong tubuh Johnny

"Anak apasih"

"Haechan mana?"

"Lah mana aku tau, aku baru pulang jemput Dery"

Ten bergegas mencari ke setap ruangan di rumah nya berharap menemukan haechan namun nihil

"Pah kemana tuh anak sih"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Bear Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang