Ten sedang memasukan barang barang yang sekiranya penting untuk acara berenang haechan besok pagi bersama teman teman TK nya
"Sayang tidak dong, bawa yang penting saja yah" Ten menahan tangan kecil haechan yang menyusupkan beberapa mainan nya
"Mamah ini itu penting tau, bawa semua saja"
"Tapi jika penuh dengan mainan haechan, Lalu baju dan makanan akan di simpan di mana? Kita berangkat menggunakan bus ingat? Itu akan sangat repot jika terlalu banyak membawa tas" haechan mulai mengeluarkan satu persatu mainan nya
"Iyah, tapi boleh bawa Tigel? Haechan akan simpan di saku" Ten menggaguk,
haechan tampak kecewa karna tidak di perbolehkan membawa mainan mainan nya, tapi Ten benar benar tidak ingin membawa banyak barang Karna tidak mungkin disana haechan tidak minta untuk di gendong dan tidak mungkin Ten membawa stroller kan
Hari semakin malam tapi haechan tak kunjung menutup kedua matanya, tangan nya terus menjelajahi wajah Ten dan kaki nya melilit tangan kekar Johnny yang ada di belakangnya
"Papah pegal terus menepuk tapi haechan tetap bangun" Johnny bersuara
"Haechan tidak tau papah kenapa tidak bisa tidul" rengek nya
Ten mengelus Surai putri bungsunya dengan sayang, ia tau Haechan sedang exited untuk acara besok sampai tidak bisa tidur Karna tidak sabar
"Jika haechan tertidur lalu ketika bangun nanti langsung pagi. Itu tidak akan lama, tapi jika haechan terus terbangun itu akan sangaaattt lama" jelas Ten
"Heemmm bagaimana supaya tidul mamah? Haechan benal benal tidak bisa, matanya tidak ingin" Ten juga bingung biasanya haechan akan tertidur jika ia peluk dan tangan nya memegang wajah Ten lalu dari belakang Johnny menepuk dan mengusap punggung haechan
"Coba terus berhitung yah"
"Mamah itu tidak bisa"
"Kenapa tidak bisa"heran Johnny
"Haechan balu bisa belhitung sampai 20 papah" Ten dan Johnny tertawa
"Tidak apa apa jika sudah 20 haechan boleh kembali dari satu lagi" ucap Ten
Haechan langsung memperaktekan saran dari Ten dan benar ke hitungan 37 haechan sudah terlelap, tentu dengan usapan dan elusan di punggung juga di dahi yang di lakukan oleh kedua orang tuanya
Pagi tiba haechan malah susah untuk di bangun kan
"Ayo sayang kita harus berangkat pukul 7" Ten melepas selimut yang melilit tubuh haechan
"Mamah kata guru nya Kaka, hari ini lewat handphone belajar nya" Dery datang masih dengan piyama nya
"Iya Kaka hari ini zoom belajar nya bukan di sekolah, nanti Kaka ikut papah ke kantor lalu belajar di kantor papah yah" Dery mengangguk faham
KAMU SEDANG MEMBACA
We Bear Family
أدب الهواةAnother Seo Family Gs for uke No salty Gasuka skip aja.