02

2.7K 206 11
                                    

Hendery bocah 5 tahun itu terus menanyakan hal yang sama kepada sang nenek

"Mamah kenapa lama?"Dery merajuk

"Mungkin macet ganteng, Kaka yang sabar yah"

Sejak malam Ten merasakan kontraksi tetapi belum intens sampai pada pagi hari Ten mengeluh dan dengan sigap Johnny membawa Ten ke rumah sakit sampai melupakan Dery yang sendirian di rumah

"Shhh Dery John"

"Yaampun aku lupa, tidak mungkin kita putar balik"

"Aku telfon mamah" Ten buru buru mengambil handphone Johnny yang berada di kantong celana Johnny

"Mah maaf aku telfon pagi pagi aku udah kontraksi dan lagi dalam perjalanan ke rumah sakit tapi kita bener bener lupa Dery di rumah sendirian"

"Iya mah makasih"

Dery terbiasa membuka mata dan di depan nya selalu ada Ten jadi ketika kebiasaan itu tidak terjadi Dery menangis mencari Ten

"Mamahhh" Dery menangis di gendongan nenek nya

"Mamah kan lagi ada perlu"

"Kaka mau mamah huhuhu"

Johnny harap harap cemas di luar ruang bersalin sampai suara tangisan bayi terdengar

"Mah bayi nya udah lahir"

"Yaudah mamah bawa aja nanti di parkiran kita tukeran aku bawa Dery mamah masuk yah"

"Ten aku mau ajak Dery main soalnya mamah mau liat cucunya yang gemes, kamu kenapa ngelamun sih"

"Aku masih kaget dedek nya perempuan, aku kira cowo loh"

"Kan emang kamu yang gamau tau katanya biar surprise nah kan kaget beneran"

"Ya gapapa sih cewe cowo yang penting sehat tanpa kurang satu apapun tapi Dery loh pah dia mau temen yang bisa di ajak main bola"

"Dedek juga bisa yah nak main bola sama Kaka, ga harus cowo" Johnny mengusap kening sang anak

Johnny pamit turun Karna mamah nya ada di bawah

"Hallo aduh gede gini Ten"

"Iya mah lebih gede dari Dery dulu"

"Gimana tadi lancar?"

"Ya gitu mah Karna gede jadi tadi di gunting dikit"

"Hebat sayang" Ten selalu senang saat mertuanya memberi pelukan atau pun ciuman rasanya hangat walaupun Ten tidak pernah merasakan pelukan dan ciuman seorang ibu tapi Ten yakin pasti rasanya sehangat dan setenang ini

Johnny menggendong Dery ke salahsatu pusat perbelanjaan

"Karna Kaka udah pinter tidak rewel papah belikan mainan yang Kaka mau"

"Papah, urusan mamah masih lama?"

"Nanti kita telfon yah sekarang Kaka pilih mainan saja ayo" seakan lupa dengan kesedihan nya Dery berjalan kesana kemari untuk mencari mainan yang ia mau

"Segini saja papah nanti mamah marah"

"Memangnya mamah suka marah?"

"Iya, selalu seperti ini 'hendery beli banyak banyak mainan untuk apa? Di rumah masih banyak beli makanan saja' begitu papah" Dery berkacak pinggang berlaga seperti Ten yang memarahi nya ketika terlalu banyak membeli mainan

"Betul lebih baik membeli makanan"

"Tapi papah makanan itu hanya sebentar kan kalo mainan bisa lama lama"

We Bear Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang