Sudah 2 tahun akhirnya Jisung balik semula ke Korea bersama dengan Eric. Semua teman-temanya dikenalkan kepada Eric. Dengan senang hati mereka berkenalan.
Hubungan Minho dan Seungmin juga sudah sangat bahagia. Mereka memutuskan untuk mengambil seorang anak angkat untuk menemani hari mereka.
Hyunjin? Dia sudah bersama dengan Felix 3 bulan yang lepas, hubungan yang masih hangat dan penuh cinta. Manakala Changbin? Dia sedang mengejar seseorang yang sudah jelas menolak dirinya. Tapi siapa tahu nanti?
Jisung mendudukan dirinya di sebuah kerusi kayu. Melihat semua kawan-kawanya sedang bermain pantai di depan sana. Dia hanya membiarkan angin menganggu dirinya.
"Jauh termenung?"
"Hyung." Jisung tersenyum melihat Chan mendudukan dirinya di sebelahnya. Dia melihat ke depan juga.
"Han bahagia?"
"Dah mula bahagia. Eric mungkin akan mengajar banyak benda."
"Baguslah." Chan membuang nafas dalam dengan perlahan. Dia menghirup air tin yang dia beli. Jisung sendiri meminta diri untuk ikut bersama dengan yang lain.
"Kau bahagia?" Chan tertawa kecil. Dia menggelengkan kepala dengan perlahan.
"Aku tak bahagia, tapi dia bahagia." Kata Chan bangun lalu memusingkan kepalanya. Melihat Minho yang ada di belakang.
"Kau lepaskan Jisung untuk aku tapi aku sia-siakan. Sekarang? Kau lepaskan Han lagi?" Chan membuang nafas.
"Aku cuma perlu ada bila kesedihan dia muncul. Aku bukan siapa-siapa untuk berharap lebih dalam hidup dia. Biarlah sekarang Eric membahagiakan dia."
"Kalau Eric pun gagal?"
"Akan aku biarkan dia cari kebahagiaan dia. Aku akan selalu ada di belakang dan muncul sewaktu hujan turun dengan membawa payung."
++++++++++++++++++
Lagu I Once By Your Side yang dinyayikan Jeongin sedikit sebanyak membangkitkan rasa sedih di dalam dada mereka semua. Setelah itu dia bangun dan berterima kasih kepada semua orang di sana.
"So, kita dah boleh makan." Hyunjin membawa dulang makanan berisi daging yang sudah siap dipanggang. Mereka semua sudah tidak sabar.
"Ucapan daripada yang tua?" Chan bangun sambil memegang tin beer nya.
"Teman dan peneman. Ada yang perlu kita sedar siapa teman dan siapa peneman. Salah langkah binasa kehidupan. Terima kasih sebab sudi kawan dengan orang tua macam aku, Jin , Hannie. Aku bersyukur ada kawan macam korang. Dan yang lain.
Berbahagia dengan cara korang sendiri. Pilih kebahagiaan korang dan semuanya akan selesai." Kata Chan dengan senyuman. Baru saja mereka akan bersulang-
"Aku nak tambah sikit." Minho bangun dengan perlahan.
"Kejar dan dapatkan apa yang korang mahukan. Rela dan lepaskan apa yang bukan milik korang. Sayang dan jaga apa yang sudah menjadi milik korang. Jangan pernah menyesal dengan cara yang korang lakukan. Penyesalan akan datang dan itu membinasakan semua orang. Jangan sembunyi di sebalik kata teman atau peneman."
"Jujur untuk teruskan hubungan lebih daripada seorang teman."
Chan memandang Jisung lalu memandang Minho.
"Dan jujur untuk putuskan hubungan peneman untuk menjadi teman. Jangan paksa hati." Perlahan mata itu melirik Felix.
"Relakan sesuatu dan semuanya akan bahagia." Eric menambah. Tamatlah semuanya. Mereka kembali makan dengan tenang.
++++++++++++++++++
"Akan selalu ada aku. Aku yang selalu kau anggap teman." - BhangChan -
"Kau boleh ego dengan semua benda. Tapi tolong jangan perasaan. Jujur meskipun itu akan menjadi luka terdalam. Jangan abaikan semuanya." - Lee Minho. -
"Aku akan selalu tunggu kau. Kau yang selalu menganggap aku teman dan tidak akan pernah terima aku sebagai peneman. Sampai nanti kau jumpa dengan orang yang kau ingin, aku tetap akan tunggu." - Seo Changbin -
"Maafkan aku kerana terlalu ego. Tapi untuk terus merasakan serba salah aku tak sanggup. Jadi, hanya maaf aku mampu." - Hwang Hyunjin. -
"Sakit. Aku tahu aku takkan pernah bebas dalam likungan ni. Tapi kalau ini takdir yang perlu aku tempuhi, izinkan aku untuk terus mencintai kau meskipun kau bukan untuk aku." - Han Jisung -
"Aku tahu semuanya. Aku tahu kau takkan pernah terima kau, tapi biarlah aku ego untuk tetap tahan kau untuk aku." - Lee Felix -
"Aku masih serba salah sebab kembali hadir dan memutuskan sesuatu. Aku pernah rasa dan bodohnya aku membiarkan kau rasa. Maafkan aku untuk memilih perkara bodoh ini. Kau perlu bahagia. Semua perlu bahagia." - Kim Seungmin -
"Jangan kejar aku. Jangan berharap pada aku. Aku juga sedang mengharapkan orang lain." - Yang Jeongin -
"Kau masih tersesat. Aku masih menunggu." - Son Youngjea (Eric) -
YOU ARE READING
Masa lalu atau Masa Depan?
RandomKau pernah berada di situasi ini? Bersama dengan masa yang menjaminkan masa depan penuh kebahagiaan namun masih tersesat di masa lalu yang penuh dengan keindahan. Pilihan mana yang akan kau pilih? Apakah kau akan pilih masa depan atau masa lalu? Ada...