Gemuruh ria terdengar dari arah lapangan sekolah kala jam kosong melanda di seluruh kelas. Terdengar lantunan musik dari 'The Changcuters - Main Serong' yang menggelegar di lapangan dan juga suara dari komentator dadakan yang menggunakan mic sekolah.
Murid laki-laki FERSATRA seketika mengadakan turnamen futsal dadakan di lapangan. Avalie yang mendengar suara meriah dari luar pun segera bangkit untuk keluar dari kelasnya yang terlihat begitu suntuk setelah mata pelajaran MATEMATIKA itu selesai.
Avalie duduk di pinggir lapangan, bergabung dengan beberapa temannya dari kelas lain. Dipandanginya wajah laki-laki yang sudah tidak asing lagi di matanya.
Keringat yang bercucuran di atas kaus hitam dan seragam sekolah yang sudah terbuka tak beraturan. Bergerak lincah menggiring bola untuk mencetak gol dari tim nya.
"Emangnya.. Vargas bisa main futsal ya?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut polosnya mengundang banyak pasang mata yang kini sedang menatapnya.
"Avaa? Lo yang bener aja deh, cowo kaya Vargas masa gabisa main futsal, udah pasti multitalenta dia mah!" Saut Jasela, perempuan yang daritadi duduk di sampingnya dan sedang fokus memandangi Jovan —kekasihnya Jasela.
"Ohh, gue kira kalo org cuma bisa basket ya basket aja, futsal ya futsal aja gitu, kaya Jovan kan? Cuma bisa futsal tapi gabisa basket hehehehehe" Ejekan dari avalie membuat satu tangan Jasela melayang tepat di lengan kanan Avalie.
Avalie tertawa, kembali fokus melihat pertandingan ini yang situasinya semakin menegangkan. Sekilas ia teringat kejadian semalam di toko buku. Ia tidak ingin memendam ini sendirian, lantas ia bertanya kepada Jasela sebagai ketua OSIS yang tau segalanya, termasuk segala gosip atau rumor di sekolah ini, tentu saja itu karena Jasela memiliki banyak sekali koneksi di sekolah ini.
"Vargas tuh anak mana deh? Kok gue baru sadar ada dia di sekolah ini" Tanya Avalie kepada Jasela.
"Sepupu gue, pindahan dari Bandung" Jawab Jasela tanpa mengalihkan pandangannya dari pertandingan futsal dadakan itu.
Avalie terkejut, siapa sangka cowo seperti itu sepupunya Jasela? Pertanyaan yang sedari tadi ingin ia lontarkan pun terucap "Udah punya cewe ya?"
Pertanyaan itu mengundang minat Jasela yang seketika menatap Avalie dengan tatapan penuh intimidasi. "Wah... demen ya lo? Gue liat liat enemy to lovers nih, yang kemarin baru aja berantem rebutan lapangan, sekarang udah sedeket itu??"
Avalie memutar kedua bola matanya dengan malas, ia berdecak menanggapi rentetan pertanyaan dari Jasela "Gue nanya gitu bukan berarti suka lah sel, mata gue masih sehat."
"Ganteng kan?" Jasela bertanya dengan cepat sambil menaikkan kedua alisnya secara bergantian untuk menggoda Avalie.
"GAK!" Teriak avalie yang lagi lagi mengundang banyak perhatian dari murid murid sekitar.
"WOY VARGAS, AVALIE SUKA-HMPP"
"LO GILA!!" Avalie bersikeras untuk menutup mulut Jasela yang menurutnya tidak masuk akal.
Pipi avalie sudah memerah seperti kepiting rebus, bagaimana ini? Terlebih Vargas dan temannya kini sedang memperhatikan dirinya dan juga Jasela yang sedang memberontak. Banyak yang menggoda dirinya saat ini.
Ingin sekali Avalie mengubur Jasela hidup hidup, ia sudah malu setengah mati saat ini. Kata-katanya membuat seisi lapangan semakin ricuh, Jovan mendorong dorong tubuh Vargas untuk mendekatkan Vargas ke arah Avalie.
"Nih Vargas nih, minta id line katanya" Ucap Jovan sambil tertawa ke arah Avalie.
Keadaan semakin ricuh, Avalie melepaskan Jasela yang sedang mentertawakan dirinya saat ini, lapangan sudah sangat ricuh sehingga pengumuman dari ruang audio terdengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
AVALIE
Teen FictionAvalie, gadis berusia 18 tahun yang penuh dengan antusiasme nya terhadap pergaulan. OSIS? Paskibra? tentu saja, dia mengikuti semua rangkaian kegiatan itu di sekolahnya. Perempuan yang begitu ceria dan gemar memperluas relasinya. Social Butterfly, i...