Behind the Scene of Min Suga

Behind MBTI Lab - 220513

Pukul 8 malam Yoongi mampir ke apartemen Isabelle untuk makan malam. Membeli jokbal dan makguksu di jalan kemudian mengambil beberapa selada dari lemari es, lalu membuat racikan sausnya sendiri. Isabelle sudah makan, jadi gadis itu membiarkan Yoongi menghabiskannya sendirian di meja makan, sementara dirinya duduk di sofa sambil memangku laptop, dengan sepiring kupasan apel untuk camilan ketika televisinya menyetel YouTube, mencari konten terbaru dari akun resmi grup kekasihnya berada.

"MBTI Lab?" tanyanya mengeja dengan sangat tertarik, lalu memilih video itu untuk diputar menemaninya bekerja.

Yoongi cuma mengintip sesekali sambil terus melahap jokbalnya. "Apa-apaan? Videonya baru di upload?" katanya.

Elle menaikkan alisnya. "Syutingnya sudah lama? Hmm, bukan hal baru."

"Sepertinya bulan Maret." Lalu ia kembali diam dan lanjut makan, begitu pula Elle yang lanjut mengerjakan pekerjaannya di laptop meski ia yakin bakal berhenti di tengah jalan nantinya ketika tontonan sudah makin seru.

"Apakah kau percaya aku tidak pernah melakukan tes MBTI?" ucap gadis itu tiba-tiba saja ketika Suga habis bicara di layar televisi dan J-Hope sedang menjelaskan definisinya. "Aku terlalu malas melakukannya setelah melihat soal tesnya, aku juga tidak tahu mana yang benar-benar akurat, dan karena hasilnya tidak benar-benar adanya jadi aku makin malas."

Yoongi mengangguk-angguk sambil mengunyah jokbal yang ia sudah bungkus dengan selada. "Percaya."

"Ini suka tidak pasti, kadang terencana, kadang spontan—"

"Iyaa, kan!" Isabelle ikut berkomentar lagi secara langsung. Menyetui ucapan RM di menit ke 2 lewat 5 detik. "Kau tidak bisa menilai hidupmu dengan pilihan terbatas itu, kehidupan lebih kompleks dari tes itu."

Yoongi mendengarkan gadis itu saja. Dia bahkan sudah lupa apa MBTI nya waktu itu.

"Belakang rambutmu tidak rapi sekali," sahut Isabelle terkikik sambil menunjuk layar pada menit ke 2 lebih 45 detik. Lalu Elle ikut tertawa ketika menemukan obrolan mereka yang lucu. Baru menit ketiga ia sudah meninggalkan laptopnya, tapi tidak untuk berhenti makan apel.