Dom 14

2.3K 114 11
                                    

Semua berlalu begitu saja setelah kejadian 1 bulan yg lalu. semua kembali normal seperti biasa, tak terkecuali dalang, korban dan pelaku kasus pembunuhan yeonjun.

Kasus pembunuhan yeonjun seakan lenyap begitu saja. pihak polisi tak dapat menemukan jasad yeonjun di mana pun. orang tua yeonjun pun kini tengah terbaring di kasur rumah sakit Karna syok dengan keadaan putra mereka.

Polisi tiba tiba saja mencari jasad yeonjun dan mengetahui apa penyebab kematian yeonjun dengan tuduhan palsu. entah siapa yg melaporkan nya ke pihak polisi dan siapa yg menyamarkan kejadian aslinya.

Di sisi lain, nampak segerombolan siswa yg berjalan ke arah kantin. Menyaksikan kericuhan yg terjadi di sana. dalang dari kericuhan itu sendiri adalah Jeno dan Lucas yg masih sama, berebut posisi sebagai ketua basket.

Mulanya Lucas adalah ketua basket sekolah itu, namun kehadiran Jeno dan kemahiran nya membuat posisi Lucas goyah. Dan guru menjadikan Jeno sebagai ketua pemain basket dan menggantikan Lucas.

"masih ga terima?"

"bangsat, mati aja lo" Lucas melayangkan Bogeman ke arah Jeno, membuat tubuh Jeno sedikit limbung. Namun tak lama pemuda itu membalas bogeman ke arah Lucas tak kalah kuat.

"lemah! belagu. gaya main lo cupu." Sarkas Jeno, Lucas menggertak kan gigi nya. kuku nya memutih Karna amarah nya yg kian memuncak, ia sudah siap melayangkan kembali tinjuan untuk Jeno sebelum suara lain terdengar.

"Jeno, Lucas! sedang apa kalian? kenapa membuat kehebohan di sini?" sentak kepala sekolah melerai pertikaian Jeno dan Lucas yg kembali tersadar. Jeno menatap tajam Lucas dan mendapat tatapan tajam balik dari sang empu.

"Ikut keruangan saya." Setelah nya mereka berdua mau tak mau harus di hadapkan oleh kantor kepala sekolah. Mendapat sanksi dari apa yg mereka perbuat.

.
.

"Jeno lo gapapa?" Tanya Mark menatap Jeno yg babak belur.

Setelah menghabiskan setengah jam istirahat di kantor kepala sekolah, mereka berdua kembali melanjutkan aksi bogem mem bogem mereka di area belakang sekolah hingga babak belur.

"pipi gua sakit" Mark yg khawatir menyentuh pipi Jeno yg tadi sempat pria itu tunjukkan. Tampak lebam di sana

"ayo cepet pulang"

"cium dulu, sakit nih" Mark memutar bola matanya jengah, "apa hubungannya sama gua cium?" Jeno menyengir, menghilangkan kedua bola matanya yg terendam pipi lebam nya, "kalo lo cium nanti sakit nya reda"

Puk

"aduh"

"gausa ngada ngada ya Jen, males gua. ayo pulang!" gumam Mark, ia menarik tangan Jeno agar tubuh besar itu ikut bangun. namun bukan nya bangun Jeno malah menarik tubuh Mark hingga pemuda itu terjungkal dan jatuh di atasnya.

"cium di sini dulu"

Mark yg masih terkejut pun memukul pelan dada Jeno, "apasih Jen! malu tau, nanti kalo ada yg liat gimana?"

"gaada" kekeh Jeno lalu mendekat kan wajah nya ke arah Mark 

Mark mendengus pasrah. ia mendekatkan wajah nya ke wajah Jeno yg sudah dekat lalu mengecup ringan pipi kiri pemuda itu. Mark akan menarik wajah nya kembali sebelum tangan berurat Jeno mencengkram tengkuk Mark, membawa pemuda itu ke bibir tebal nya.

Mark memejamkan matanya yg membuat Jeno tersenyum tipis di sela ciuman itu. Jeno memasukkan lidah nya ke liang hangat Mark, tentu tangan Jeno tak tinggal diam.

Tangan jail Jeno menurun, menyusuri daerah selangkangan Mark membuat si empu mendesis dan memukul dadanya kembali.

"eunghh.. Jeno!" Mark melepas ciuman itu membuat Jeno menatap nya tak suka.

"apa?"

"lo tuh apa apaan" Mark beranjak dari tubuh Jeno
dengan raut wajah kesal yg begitu kesal.

"Mark, gua ngaceng."

Mark membulatkan matanya yg sudah bulat, lalu menepuk keras kepala Jeno membuat otak pria itu yg mungkin miring bertambah miring.
"euuu kontol lo tuh di jaga, main ngocang ngaceng aja" Mark meninggalkan Jeno yg terkekeh sembari memegangi kepala nya yg terasa sedikit pusing.

Jeno ikut membututi Mark dari belakang. Mereka berdua tidak berangkat bersama hari ini, tapi ya seperti biasa motor mereka akan terus berdampingan

"Jen, gua duluan ya" setelahnya motor Mark pergi dengan cepat meninggalkan Jeno yg masih menatap kepergian pemuda itu.

"Je-jeno"

Jeno membalikkan badannya kala merasa nama nya di sebut. Ekspresi nya yg semula penasaran langsung berubah menjadi datar kala mengetahui siapa yg memanggil nya.

Itu yeen, Mantan kekasihnya dulu. entahlah Jeno juga lupa bagaimana ia dulu bisa menjalin hubungan dengan gadis yg hampir gagap dalam berbicara.

Jeno menatap yeen dengan raut bertanya. Yeen yg di tatap seperti itu, bersemu merah. ia menunduk lalu memilin ujung rok nya yg pendek. begitu terlihat jika gadis itu tengah gugup sekarang.

"i-itu je-jeno a.. aku, aku ingin ajak kamu ke-ke rumah a-aku!" gumam yeen susah payah, menahan kupu kupu yg bertebaran di perut nya.

"buat?"

"a-aku rindu dengan mu Jeno. ku-kumohon ya?
i ikut aku ke rumah, sekali sa-saja yyaa eung?"

Jeno menatap yeen sambil mempertimbangkan nya, Jeno dengan berat hati pun menyetujui nya. bisa mati dia jika ayah nya tau, dia menyakiti anak dari sahabatnya.

Jeno pergi naik ke motor miliknya, motor itu hampir jatuh jika Jeno tidak dengan sigap menjaga nya. bagaimana tidak hampir jatuh saat yeen tanpa aba aba ikut naik ke motor nya.

"a-aku bareng ka-kamu ya jen?" Jeno menghela nafas lalu mengangguk saja.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka berdua sampai di rumah yeen yg lumayan besar. Yeen turun terlebih dahulu dengan malu malu, setelah nya Jeno menyusul dan memarkirkan motor nya di halaman luas rumah itu.

"a-ayo masuk Jen" Jeno lagi lagi mengangguk dan ikut mengekori yeen di belakang.

"duduk aja Jen, a-aku buatin kamu teh yah" tanpa menunggu jawaban Jeno, yeen pergi terlebih dahulu membuat Jeno hanya menggelengkan kepalanya sembari mulai membuka sosial media milik nya.

Jeno menunggu sedikit lama hanya untuk minuman. dan ketika mulai bosan yeen kembali dengan tampilan yg berbeda.

Bagaimana tidak, gadis itu hanya memakai kemeja sekolah nya yg tipis dan ketat tanpa memakai rok nya. kaos kaki sepanjang lutut itu masih menempel di kakinya namun tidak dengan dalaman nya.

"buat apa lo kaya gitu?"

"e-eh gerah Jeno, memek aku gerah" yeen membuka kaki nya di depan Jeno. memperlihatkan vagina nya yg bersih dengan keadaan sedikit becek.

"promosi?" Jeno bahkan tak memperdulikan yeen yg mulai mengusap vagina nya dan memilih meminum teh yg yeen buat kan.

"je-jeno, lihat kesini~ lihat memek a-aku kedutan"

Byurr

"Nyahh" yeen terkejut dan reflek menutupi vaginanya kala tiba tiba Jeno menumpahkan teh panas itu ke vagina nya.

"kalo lo nyuruh gua dateng kesini cuma buat liatin memek lo, gua pulang dulu." Jeno mulai berdiri dari duduk nya dan segera pergi sebelum suara yeen kembali terdengar

"ka kamu ke Mark lagi kan Jeno? ke kenapa sih hiks, ma Mark hiks juga udah ga se suci aku! ke kenapa ka hiks kamu masih te terus milih dia! a aku punya hiks hiks yg lebih dari hiks Mark!"

"li hiks lihat! a aku sama sekali ti tidak ber hiks bohong!" Yeen menyodorkan hp nya memperlihatkan vidio berdurasi 2 menit itu.

Alis Jeno mengerut, saat melihat pemuda yg ia kenali tengah genjot oleh 2 pria.


TBC

Karakter yeen disini ulzzang ya.


.
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DOMINANT |l Nomark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang