[11] Collision

1.8K 170 7
                                    

[M]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[M]

"Kita sampai. Jangan lupa untuk langsung melaksanakan tugas kita masing-masing." Titah Karin dengan tegas. Satu persatu anggota guild menuruni kereta yang mereka tumpangi.

Pemberitahuan untuk kediaman Rion sudah tersedia dan Miera bahkan sudah sampai di wilayah sekitaran area perang. Itu permulaan yang bagus, Miera tidak perlu khawatir lagi akan ketidakhadirannya di kediaman.

"Aku akan mulai membawa bahan makanan dan bantuan kebutuhan lainnya ke area permukiman warga." Ujar Miera.

Kakek Amor mengerutkan alisnya, "Bantuan kebutuhan? Kita tidak menyia--"

"--aku yang menyiapkannya." Miera menyela sambil menyengir tidak berdosa. Tangannya menunjuk satu kereta penuh berisi bantuan makanan dan pakaian yang Miera sediakan dari kediamannya.

"Dasar orang kaya..." Gumam Iaros yang langsung dipelototi tajam oleh Karin.

"O-orang kaya empati maksudnya." Koreksinya lagi.

"Itu lebih baik, setidaknya kita punya 'buah tangan' untuk orang-orang disini. Kita harus cepat, aku akan pergi duluan." Ujar Ares yang langsung melangkahkan kakinya saat itu juga.

Anggota guild berpencar dan melakukan tugasnya masing-masing, persis dengan apa yang mereka terima dari Karin.
Miera dan Karin sendiri pergi ke area permukiman yang keadaannya terlihat kurang menyenangkan.

"A-ku tidak tahu jika kondisinya separah ini, Nyonya Karin." Ujar Miera terbata-bata. Matanya melirik-lirik pemandangan di sekitar.

Nyonya Karin menggeleng lalu bergumam, "Aku juga tidak.."

Tanah terlihat kering dan tidak subur, tanaman sebagian besar mati, terlihat betapa sulitnya sumber air dan makanan, hingga rumah-rumah warga yang sebagian besar rusak dan hampir tidak layak huni.

"Kita tidak bisa menangani ini sendirian, seharusnya pihak istana ikut andil dalam rekonstruksi tempat ini. Sebenarnya di mana mereka?" Gumam Karin pelan.

"Tugas kita lebih dari sekedar pengamatan, bukan? Aku benci mengatakannya tapi kita harus mengeluarkan tenaga lebih untuk ini. Aku akan mengirim surat pada tenaga bantuan agar mereka segera membantu kita." Ujar Miera.

Ia segera berlari menuju pos surat terdekat, meninggalkan Karin yang masih memikirkan solusi terbaik permasalahan ini.

Tiga jam berlalu, surat permintaan bantuan diperkirakan sudah sampai ke tempat tujuannya. Miera dan Karin sudah mengurus sebagian kecil permasalahan yang ada, termasuk membuat tenda makanan untuk dibagikan sementara mereka mencari penyelesaian masalah air dan area bercocok tanam.

"Aku tidak gemar memasak, Ra. Biarkan aku mengambil tugas lain." Ujar Karin yang direspon segaris senyuman oleh Miera.

"Baiklah, tolong siapkan air dan kayu bakar. Aku akan mulai memotong sayurannya."

Your Sword [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang