"Haha, iya tinggal dua Minggu lagi kami akan segera menikah. Iyankan Zio?"
"Yeah"
Entah mengapa Leo terus memikirkan kejadian tadi, rasanya dadanya begitu sesak tak membayangkan bahwa Zio akan menikah(?) dengan seseorang.
"A-apa bener Zio akan menikah" Leo memegang dadanya yang terasa sesak dan entah mengapa ia ingin menangis.
"I-itu gak benerkan? Zio bakalan menikah dengan wanita itu??" Leo terus menerus bertanya kedirinya sendiri hingga air matanya jatuh.
"Zio..." Leo mengepal tangannya didepan dadanya sembari ia menangis.
Dan saat itupun awan berubah menjadi gelap dan hujan turun begitu deras, ia pun jatuh terduduk tak menyangka bahwa Zio akan segera menikah.
"I-ini pasti cuma mimpi, mana mungkin Zio akan menikah" Leo menampar dirinya dengan keras dan ia merasa kesakitan dan ini membuktikan bahwa dirinya tidak bermimpi dan yang ia dengar tadi adalah kenyataan.
'apa mungkin gw suka sama dia...' batinnya.
"Zio gw mencintaimu" ucap Leo lalu ia menunduk tak peduli ia dibasahi oleh air hujan.
Saat ada beberapa jam ia terus menerus duduk di tengah jalan menuju perbukitan, ia pun kembali berdiri karena ini sudah hampir malam. Ia takut membuat keluarganya merasa khawatir. Dan hujan pun juga mulai mereda, ia pun segera berjalan menuju kembali kerumahnya.
Sesampainya ia dirumah, ia langsung saja menekan bel rumah.
Ding...dong
Mendengar suara bel ayah Leo Mika pun segera membukanya, matanya membulat melihat keadaan Leo yang begitu gusar, pakaiannya semua basah kuyup dan matanya bengkak akibat menangis berjam-jam.
"masuk dulu leo trus pergi mandi nanti kamu bisa masuk angin" ucap sang ayah merasa khawatir dengan keadaan anaknya yang begitu gusar.
Leo menatap Mika dengan penuh kesedihan, melihat itu Mika segera memeluk sang anak, setelah Leo merasa tenang ia pun menyuruhnya untuk masuk bersih-bersih diri takut nanti Leo masuk angin atau demam.
Leo pun masuk dan menuju kamarnya dan kekamar mandi. Ia menatap dirinya didepan cermin dan lagi-lagi pikiran yang tadi kembali muncul dan membuatnya menangis. Dirinya pun kembali bertanya Kediri sendiri bahwa yang tadi itu semuanya hanya ilusi dan bukan kenyataan namun itu semua adalah kenyataan yang begitu menyakitkan bagi Leo.
Setelah mandi, ia hanya ingin langsung tidur enggan untuk pergi makan malam karena hari ini ia tidak mood untuk makan.
"Bang Leo, makan dulu baru tidur" Miya dari luar menggedor-gedor pintu kamar Leo.
"Gw gak lapar" ucap Leo yang sudah terbalut dengan selimut.
"Tapi, Abang harus makan nanti Abang bisa sakit"
"Bang Leo...! Buka...!" Miya semakin menjadi-jadi menggedor pintu kamar Leo hingga akhirnya Leo mengalah dan keluar.
"Hah... Lu ni keras kepala banget yaudah Ayuk"
"Hehe yuk"
Mereka berdua pun turun kelantai bawah untuk makan malam bersama. Leo tampak tidak menikmati makanannya padahal ini makanan kesukaannya dan biasanya ia akan memakannya dengan lahap. Melihat tingkah Leo yang aneh Mika pun bertanya.
"Leo kamu kenapa?" Tanya Mika tampak khawatir.
"Umm Leo gakpapa kok yah"
"Jangan bohong, tadi kenapa pulangnya telat terus basah-basah dan matamu keliatan bengkak??" Tanya Mika, nampak jelas raut wajah kekhawatiran dari muka mika.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS IS A PERVERT [BxB]
Teen FictionKisah ini menceritakan seorang bos yang mesum kepada sekertarisnya, nama bosnya adalah Akane Zio dan sekretarisnya Leo Kazemachi. Leo memiliki dua saudara yang bernama Ichiro Kazemachi dan Miya Kazemachi. Marganya diambil dari orang tua angkat merek...