Kenangan Terindah

53 5 0
                                    

🌻🌻🌻

Jungkook mencengkram rambutnya dengan kasar saat melihat adegan mengejutkan tepat di depan matanya saat ini. Pria pemilik gigi kelinci itu perlahan mundur beberapa langkah, meraih jaket dan sepatunya. Memutuskan untuk pergi karena ia tidak ingin yang lain melihatnya, bahwa seorang Jeon Jungkook sedang patah hati.

Jungkook berlari dan terus berlari, sampai ia merasa tidak bisa bernapas. Ia berhenti di tepi pantai dekat vila, yang langsung disambut oleh suara lembut ombak yang menghempas ke pantai dengan kilauan cahaya Bulan yang memantul padanya. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, saat dia mencoba menghapus kilasan adegan menyakitkan itu dari pikirannya.

"Jung Eunji hanya seorang teman. Dia hanya sahabatmu, Jungkook". Pemuda itu berbicara pada dirinya sendiri.

Jungkook terdengar gila sekarang, namun apa yang dilakukannya tidak juga bisa membantu. Jungkook seharusnya sudah melupakannya.

"Hentikan. Ini sakit..." Jungkook memukul dadanya berkali-kali.

Air mata tiba-tiba keluar dari kedua pelupuk matanya dan Jungkook segera menghapusnya dengan kasar.

"Tolong jangan menangis. jangan berani-berani kau menangis!" Katanya lagi pada dirinya sendiri. Jungkook mengangkat dagunya untuk menghindari air mata lainnya terjatuh. Namun, Jungkook gagal. Pria ini kehilangan kendali bahkan pada matanya sendiri.

"Sialan! Kenapa aku harus menderita seperti ini!" Teriaknya sebelum jatuh berlutut. Jungkook mengepalkan tinjunya sampai buku-buku jarinya memutih.

"Aku harus segera melupakan perasaan tak berbalas ini, jebal....Arrrrrghhhhh" erangnya frustasi.

***
Saat itu waktu sudah menunjukkan jam dua pagi saat Jungkook akhirnya kembali dari pantai. Dia membuka pintu kamarnya dengan Eunji, dan menemukan kalau gadis itu kini sudah berada di atas tempat tidur mereka. Desahan lega keluar dari dadanya yang sesak, karena Jungkook menemukan gadis itu tidak menghabiskan malamnya di kamar Taekwoon.

Perlahan Jungkook melangkah masuk, menutup pintu dan berjalan diam-diam ke tepi tempat tidur. Pria itu berlutut dan menatap wajah terlelap Eunji. Dalam cahaya redup, ia masih bisa melihat dengan jelas betapa cantiknya wajah wanita itu. Jungkook merapikan rambut Eunji yang berantakan ke samping agar tidak menutupi wajahnya.

"Tidur yang nyenyak, Ji..." Katanya nyaris berbisik, sambil menyunggingkan senyum pahit di wajah tampannya.

***

FLASHBACK

Jungkook membuka pintu kamar mereka lalu melirik pada jam yang tergantung di dinding, ternyata sudah jam empat pagi. Tadi gadis itu meneleponnya satu jam yang lalu dan memintanya untuk menjemputnya di salah satu bar dekat tempat tinggal mereka.

Jungkook masuk dengan membawa Eunji di pelukannya, sebelum perlahan meletakkan gadis itu di atas kasur. Jungkook lalu duduk di sampingnya dan mengamati wajah Eunji. Disana Eunji terlihat gelisah dalam tidurnya dengan terus menggumamkan beberapa kata acak yang tidak bisa Jungkook dengar dengan jelas.

Jungkook baru mengetahui bahwa Eunji baru-baru ini menghadapi masalah besar yang terjadi di pabrik parfum miliknya, di mana salah satu karyawannya hampir mati karena keracunan.

"Aku tidak pernah melihatnya mabuk seperti ini sebelumnya" Gumam Jungkook.

Seorang bartender memberitahunya bahwa Eunji sudah minum dua gelas besar beer berturut-turut tanpa henti.

Never Walk AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang