Mungkinkah ini lebih sulit?

40 10 1
                                    

🌻🌻🌻

*****

Hari ini, akhirnya liburan mereka di vila Yoongi berakhir. Eunji dan Jungkook kembali ke Seoul bersama. Keheningan tercipta di dalam mobil sepanjang perjalanan mereka. Terhitung sudah dua jam sejak mereka pergi, namun Eunji melihat Jungkook hanya terus menatap ke luar jendela mobil. Menjadi orang yang terkenal aktif bicara, Eunji yakin sudah cukup lama pemuda itu hanya diam saja. Eunji bisa merasakan kalau Jungkook saat ini sedang tidak ingin di ganggu. Dan entah kenapa Eunji pun seakan tidak berani mengganggunya.

"Pasta ini sangat enak. Aku tidak pernah merasakan pasta seenak ini sebelumnya. Aku akan membelinya lagi lain kali" Eunji terus berbicara tanpa henti. Gadis itu bahkan terus berbicara meskipun dengan mulut penuh saus krim.

Biasanya Jungkook akan makan makanan favoritnya dengan sepenuh hati, seperti yang dia lakukan sebelum-sebelumnya. Tapi anehnya, kali ini dia terus memasang wajah datar dengan ekspresi sedih dan hanya menatap makanan Italia di hadapannya tanpa minat. Sudah satu minggu sejak mereka kembali dari vila Yoongi. Namun Jungkook tetap memasang wajah tidak bersemangatnya.

Eunji hanya menatap tanpa ada niatan untuk memaksanya menyentuh makanan itu. Jungkook tidak mengatakan apapun. Sebenarnya, pria itu dari awal hanya diam saja. Tiba-tiba saja Jungkook berdiri dari duduknya, masih dengan mulut terkatup, ia langsung kembali kedalam kamar.

Taehyung-lah yang memberi tahu Eunji kalau dia tidak sengaja menguping percakapan telepon Jungkook kemarin saat pria usil itu berkunjung ke rumahnya. Salah satu agensi besar menolak mixtape-nya.

Jeon Jungkook memiliki mimpi untuk menjadi produser musik yang sukses, jadi ia sudah menulis dan merekam beberapa demo musik dan sudah mengirimkannya ke agensi musik yang ada di seluruh Korea Selatan. Tapi Jungkook belum beruntung, ia mendapat penolakan atas kerja kerasnya. Jungkook pasti sangat sedih saat ini, pikir Eunji.

Eunji lalu memutuskan untuk menyusul Jungkook ke dalam kamar mereka. Dan Eunji menemukan Jungkook sedang duduk di tepi tempat tidur. Melihat itu, Eunji duduk di sebelah Jungkook dan tidak mengatakan apapun, keduanya saling terdiam. Sekitar satu jam keduanya tetap seperti itu. Menatap kosong pada hal-hal di depan mereka, diam dan berusaha saling memahami perasaan satu sama lain. Mata Eunji tertuju pada jendela besar, sedang Jungkook menatap pakaian kotor mereka yang tergeletak berantakan di sudut ruang.

Manik mata keduanya akhirnya bertemu satu sama lain. Pandangan keduanya beradu beberapa detik sebelum akhirnya Eunji memeluk Jungkook erat.

"Semuanya akan baik-baik saja..kau pasti akan mendapat kesempatan yang lain, jangan menyerah terlalu cepat"

Eunji mencoba menghibur sahabatnya itu. Membelai punggung Jungkook lembut.

Mata Jungkook terbelalak karena Eunji tahu salah satu alasan sikapnya berubah akhir-akhir ini. Ya, sejujurnya penolakan demo musiknya bukan satu-satunya alasan.

Jungkook benar-benar merasa buruk setelah melihat adegan ciuman antara Eunji dan Taekwoon hari itu, dan sialnya Jungkook masih belum sempat menanyakan hal itu. Dia terlalu takut untuk mendengar jawaban Eunji.

Eunji mengurai pelukannya hingga bertemu dengan wajah Jungkook sementara kedua tangannya masih memegang lengan pemuda itu.

Eunji menatap dengan tatapan yang dalam, dan itu cukup untuk membuat pipinya memerah. Jungkook segera menunduk untuk menyembunyikannya, tapi hal mengejutkan berikutnya terjadi. Sentuhan lembut dan hangat menyapa keningnya. Eunji menciumnya. Memang tidak di bibir, tapi cukup membuat jantungnya kembali berdegup kencang.

"Jungkook-ah...." bisik Eunji, masih menatap wajahnya

"...Bogoshipposo.."

Jungkook bisa mendengarnya dengan jelas tapi dia berpura-pura tidak mendengarkan. Jungkook bangkit dari duduknya masih dengan kepala tertunduk dan melewati gadis itu menuju kamar mandi. Jungkook mengabaikan pengakuan Eunji dan bertindak seolah-olah ia ingin pergi ke toilet.

Pada saat Jungkook ingin membuka pintu kamar mandi, terdengar suara dentuman keras dari pintu kamar. Hal itu langsung memperlihatkan Son Naeun dengan penuh keringat di wajahnya yang cantik.


"G-guys...." Naeun berbicara di antara napasnya yang terengah-engah. Naeun berlari dari mobilnya hingga masuk ke dalam kamar Eunji dengan terburu.

"Naeun-ah, apa yang terjadi?" Eunji segera menghampiri Naeun.

Naeun sebenarnya punya kebiasaan langsung masuk ke kamarnya tapi kali ini berbeda. Naeun tidak datang dengan senyum cerah seperti biasanya, namun gadis itu datang dengan rasa takut yang terekspresikan dengan jelas di wajah cantiknya.

"I-bu...ibu Taekwoon, d-ia..." Naeun berhenti untuk menarik napas.

"Hei, tolong bicaralah dengan jelas. Apa yang terjadi dengan ibunya?"

Eunji meletakkan tangannya di lengan gadis kurus itu. Ia sedikit mengguncang tubuh Naeun karena Eunji kehabisan kesabaran. Sementara itu, Jungkook masih belum beranjak dari tempatnya saat ini. Dengan tangan masih diletakkan di kenop pintu kamar mandi, dia menguping pembicaraan mereka.

"Aku baru saja mendengar percakapan Taekwoon dengan ibunya...dia ingin mengatur pernikahan antara Taekwon dan..."

Masih dengan tangan Eunji yang terbungkus kuat di lengannya, Naeun kembali berbicara

"Kau!"

Mata Eunji membelalak kaget, begitu pula Jungkook yang terus mendengar pembicaraan keduanya dari awal. Jungkook tidak bisa menggerakkan kakinya sementara tangannya mulai gemetar. Kepedihan melanda hatinya saat berita yang begitu tiba-tiba itu. Dan itu benar-benar akan berhasil merusak hari-harinya mulai saat ini.



🌼🌼🌼

TBC

Never Walk AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang