Salah Paham

35 6 1
                                        

🌻🌻🌻


"Terima kasih sudah mengantarku pulang dengan selamat" ucap Naeun tepat setelah mobil yang mereka kendarai terparkir di garasi.

Naeun mencoba melepas sabuk pengaman yang melingkari pinggang rampingnya, tetapi kancingnya tiba-tiba macet.

Naeun mengerang pelan, membuat laki-laki di sampingnya sadar akan situasi yang di alaminya.

"Biarkan aku membantumu" Jungkook menawarkan bantuannya sambil mendekatkan tubuhnya pada gadis itu.

Dengan jarak yang sangat dekat, Naeun dapat mencium aroma parfum bvlgari Omnia Paraiba milik pria itu. Sementara Jungkook mencoba melepaskan sabuk pengaman, Naeun membeku di posisinya. Ia bisa merasakan jantungnya tiba-tiba berdetak begitu kencang dan darah di pembuluh darahnya seakan bergejolak.

"Selesai".

Jungkook menarik tubuhnya kembali ke posisi semula. Pemuda itu mengerjap bingung karena Naeun masih belum beranjak dari tempat duduknya.

"Naeun-ssi" Panggil Jungkook, tapi ia tidak mendapat jawaban.

"Hei" Kali ini Jungkook menepuk lengan Naeun dengan hati-hati.

Naeun akhirnya tersadar, dan ternyata Jungkook tengah menatap kearahnya.

"N-nde..?" Naeun menjawab dengan tergagap.

Senyuman tersungging di bibir Jungkook.

"Kurasa kau sudah mabuk. Ayo, aku akan membantumu masuk ke dalam rumahmu". Jungkook menawarkan bantuannya lagi.

Naeun tidak menyangka padahal gadis itu memang mengharapkannya dari awal.

Jungkook berjalan keluar dari mobil porsche hitam milik Naeun, untuk membuka pintu penumpang. Jungkook mengulurkan tangannya. Naeun perlu beberapa detik hingga akhirnya menerima uluran tangan Jungkook.

Kepala Naeun sudah berkecamuk di penuhi beberapa pemikiran aneh, namun Jungkook tetap tidak menyadarinya. Tanpa merasa curiga Jungkook melingkarkan lengannya di pinggang gadis itu, agar Naeun tidak terjatuh selama perjalanan menuju kamar gadis itu.

Saat Jungkook masuk ke dalam rumah besar milik Naeun, ia melebarkan matanya. Manik matanya berpendar ke sekeliling, ia dapat melihat begitu banyak barang mahal di sekitarnya. Jungkook hanya bisa tersenyum tipis ketika mereka melewati potret keluarga yang berukuran besar di dekat tangga. Di sana terlihat ada Naeun kecil berusia sekitar 10 tahun, pikirnya sedang tersenyum bahagia bersama kedua orang tuanya dan seorang adik perempuan Naeun.

Tapi ada sesuatu yang mengganggunya. Jungkook tidak melihat siapa pun selama perjalanan mereka ke dalam rumah tersebut. Jungkook ingin bertanya, namun tiba-tiba Naeun menghentikan langkah kakinya di depan sebuah pintu kayu.

"Jadi ini kamarmu?" tanya Jungkook, terpesona dengan betapa luasnya kamar milik Naeun, ketika dia baru saja membuka kenop pintu tersebut.

Jungkook tidak sadar kalau gadis di sampingnya sudah menatapnya dengan cara berbeda sejak awal.

"Masuklah!" Seru Naeun dengan lembutnya, hampir terdengar memohon.

"Orang tuaku masih di luar negeri dan adikku juga sedang belajar di luar negeri. Tidak ada seorang pun di sini kecuali kita berdua".

Jungkook tertegun begitu mendengar ucapan Naeun. Jungkook yakin matanya kini melotot ketika ia akhirnya bertemu dengan tatapan Naeun. Apalagi saat gadis itu mulai membuka kancing kemeja putih ketatnya sambil perlahan berjalan mendekat ke arahnya.

Jungkook bersusah payah menelan ludahnya saat Naeun sudah berdiri kurang dari satu sentimeter darinya. Dengan tiga kancing baju milik gadis itu yang sudah lepas, Jungkook bisa dengan jelas melihat belahan dada Naeun yang indah.

Never Walk AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang