열셋-13

1.1K 141 8
                                    


Happy reading!

.

.

11:15

Jevan tersenyum tipis, ia menutup laptop nya dan mulai merapikan beberapa berkas dan kertas-kertas yang berada di atas mejanya. Seperti apa yang dikatakannya kemarin malam, jevan hari ini akan menjemput niel untuk yang kedua kalinya.

Baru saja ingin beranjak dari duduknya, tiba-tiba saja pintu ruangan nya terbuka tanpa ada yang mengetuk dan meminta izin untuk masuk. Alis jevan menukik tajam ketika mengetahui siapa orang tidak sopan yang dengan entengnya masuk ke dalam ruangan nya.

"Halo, jevann!" pekik chantika memekakkan telinga.

Wajah chantika yang semulanya ceria berubah menjadi cemberut karena jevan tidak membalas sapaan nya. Chantika berjalan mendekat ke arah jevan yang masih duduk di kursi dan berdiri tepat di hadapan jevan, hanya meja yang menjadi penghalang mereka.

"Kamu mau makan siang kan? Yuk, makan sama aku!" ajak nya.

"Nggak. Saya ada urusan lain." tolak jevan mentah-mentah.

"Ih kok gituu? padahal aku udah jauh-jauh loh kesini buat ngajak kamu makan siang, tapi kamu nya malah nolak," ujar chantika sedikit memanyunkan bibirnya, pura-pura merajuk.

"Saya nggak nyuruh kamu kesini,"

"Kamu emang nggak nyuruh, tapi mama kamu yang nyuruh." sedetik setelah mengatakan itu keduanya dikejutkan dengan ponsel jevan yang tiba-tiba berdering.

Jevan mengambil ponselnya yang berada di atas meja, lalu melihat nama kontak sang penelepon, ia berdecak kesal kemudian mengangkat panggilan telepon itu.

"Tadi mama nyuruh chantika ke kantor kamu buat makan siang sama sekalian kamu temenin chantika jalan-jalan. Chantika udah sampai di kantor kamu?"

"Jevan sibuk."

"Nggak usah bohong kamu, tadi mama udah nanya schedule kamu buat hari ini ke marvell, kamu ada meeting jam 4 sore nanti, setelah itu schedule kamu kosong."

Jevan menggeram, di dalam hatinya ia sudah menyumpah serapahi sekertaris nya itu.

"Mama pikir schedule jevan cuma di kantor?" tanya jevan.

Terdengar dengusan gina dari seberang sana. "Udah lah, kamu nggak usah banyak alasan, tinggal makan siang bareng sama nemenin chantika jalan-jalan apa susah nya sih? Ini juga salah satu cara yang bisa bikin kalian makin deket," jawab gina.

Jevan yang awalnya ingin membuka mulut untuk kembali bersuara mengurungkan niatnya sebab panggilan telepon mereka di putus sepihak oleh gina.

"Tuh denger sendiri kan? udah ayoo..!" chantika dengan berani mendekat lalu menarik tangan jevan untuk bangun dari duduknya.

Jevan menepis tangan chantika. "Kenapa sih?!" sungut chantika saat tangan nya di tepis.

"Jangan tangan dan sikap kamu, jangan lancang." ucap jevan dengan nada intimidasi, membuat chantika sedikit takut.

Pada akhirnya jevan benar-benar pergi makan siang bersama chantika sekaligus menemani chantika jalan-jalan. Tentu saja itu semua ia lakukan dengan; sangat terpaksa.

Jevan & Anne | JaeròseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang