Happy reading!
.
.
Sesampainya di rumah sakit yang diberi tahu oleh marvell melalui pesan, jevan langsung berlari masuk dan menanyakan kamar rawat inap niel, namun jawaban yang diberikan oleh penjaga resepsionis berhasil membuatnya kecewa.
"Mohon maaf, pak. Pasien bernama nathaniel putra arsenio sudah keluar dari rumah sakit ini tepat pukul satu siang tadi."
Sial, jevan terlambat dua puluh lima menit. Maka dari itu jevan kembali melajukan mobilnya, kini tujuannya adalah perumahan anggrek, perumahan yang dari salah satu rumah disana adalah rumah yang di tinggali oleh anne dan niel.
Saat sampai di rumah tujuannya, jevan langsung mengetuk pintu, memanggil nama anne dan niel berkali-kali, namun hasilnya nihil, tak ada orang di rumah.
"Arrghh sial!" jevan mengacak-ngacak rambutnya frustasi.
Tempat terakhir yang belum ia periksa adalah toko kue milik anne, untuk yang ketiga kalinya jevan kembali melajukan mobilnya, menuju toko kue milik anne. sesampainya disana, hasilnya sama seperti tadi, nihil. Anne dan niel tidak ada disana.
Bagaimana ini? Hanya tiga tempat itulah yang jevan ketahui untuk mencari anne dan niel, ia tak tahu harus mencari kemana lagi saking frustasinya.
Sebenarnya jevan bisa saja menyuruh marvell beserta beberapa anak buahnya untuk mencari keberadaan anne dan putranya, tapi karena terlalu kalut akan masalah yang di alaminya sekarang, otaknya seakan-akan berhenti berfungsi sampai tidak ada pikiran kesana. Seorang jevan yang dikenal sebagai orang yang sangat pintar mendadak menjadi orang terbodoh di dunia ini.
Ketika dalam keadaan yang kacau seperti ini, seorang wanita yang melahirkan nya ke dunia malah menelepon.
"Jevan, pulang kamu."
••••
"Kak, maaf kalau aku sama niel ngerepotin.."
"Nggak ngerepotin, kok."
Dua orang yang baru saja berdialog singkat itu adalah anne dan jordan. Ya, anne memutuskan untuk menginap dirumah jordan selama beberapa hari ke depan karena ingin menghindari ayah dari putra kesayangan nya.
Posisinya saat ini adalah anne yang sedang duduk di kursi penumpang dengan niel yang tertidur dalam pelukan nya, dan jordan yang sedang fokus mengemudi mobil.
Lima menit kemudian mereka akhirnya sampai di kediaman jordan.
"Udah sampai, kamu bisa buka pintu mobilnya kan, anne?" tanya jordan.
"Bisa, kak."
Jordan mengangguk lalu keluar lebih dulu dari mobil karena akan membawa beberapa barang milik anne dan niel yang berada di bagasi mobilnya.
Anne berdiri di samping mobil dengan niel yang berada di gendongan nya, melihat jordan yang sepertinya sedikit kesusahan membawa beberapa barang miliknya dan niel membuat rasa tak enak hati makin memuncak di dalam dadanya.
"Kak, maaf aku ngerepotin banget,"
Jordan menggelengkan kepalanya seraya tersenyum tipis. "Udah dibilangin nggak ngerepotin sama sekali, udah ayo masuk." ucapnya membalas perkataan anne.
Jordan berjalan di depan diikuti anne dibelakang nya. Setelah masuk ke dalam rumah jordan, jordan langsung menunjuk-kan kamar mana yang akan dipakai oleh anne dan juga niel.
"Ini kamar yang bakal kamu sama niel pakai, maaf kamarnya nggak terlalu besar, tapi mudah-mudahan kalian nyaman disini."
"Nggak apa-apa, kak. Makasih ya udah mau ngasih aku sama niel tumpangan buat sementara," ujar anne setelah membaringkan tubuh putranya di atas ranjang.
"Sama-sama, kamu istirahat dulu, gih. Beres-beres nya nanti aja, saya mau keluar sebentar, ada urusan."
"Okay, kak. Sekali lagi makasih, ya!"
Jordan terkekeh melihat ekspresi menggemaskan wanita yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri itu. "Terimakasih kembali, bundanya niel." sebelum keluar dari kamar, jordan mendekat ke ranjang lalu mengecup pipi niel.
"Cepet sembuh, jagoan.."
Setelah itu jordan benar-benar keluar dari kamar menyisakan anne dan niel yang sedang tidur.
Anne menguap, ia merasa sangat mengantuk karena kemarin hanya tidur selama empat jam saat menjaga niel di rumah sakit.
"Ehm, beres-beres nya nanti aja lah." Monolog anne. Wanita cantik dengan rambut blonde itu ikut serta merebahkan tubuhnya di samping sang putra, dan tidak perlu waktu lama, anne sudah menyusul putranya ke alam bawah sadar.
••••
"Mau kamu tuh apa sih, Jevan?!" bentak gina.
Jevan hanya diam, mempertahankan raut wajah datarnya, menatap dua wanita berbeda umur yang berada di hadapannya secara bergantian.
"Maksud kamu apa ninggalin chantika tadi? Kalau dia kenapa-kenapa gimana? Kamu mikir nggak sih?!"
Jevan menatap gina jengah. "Umur chantika itu udah dua puluh dua tahun ma! Dia bukan anak kecil yang bakal hilang kalau ditinggal selama satu menit!" nafas jevan memburu, habis sudah kesabaran nya.
"Ya seenggaknya kalau kamu ada urusan mendadak anterin chantika pulang dulu kan bisa? Chantika tuh tunangan kamu." ucap gina.
"Terserah!"
Jevan berlalu meninggalkan dua wanita itu dengan perasaan jengah, tidak memperdulikan gina dan juga chantika yang memanggil nya, bahkan chantika sempat mengejar dan menarik tangan nya, namun dengan cepat jevan menepis tangan chantika dan lanjut berjalan menuju kamarnya.
Ketika sampai dikamar, jevan membanting pintu kamarnya dan bersandar di pintu dengan mata yang terpejam.
Bingung, marah, kesal, dan kecewa, semuanya jadi satu.
Mata jevan yang mulanya terpejam kembali terbuka, jevan berjalan ke arah ranjangnya dan duduk di pinggiran ranjang dengan kepala yang menunduk.
Pundaknya terasa berat, kepalanya pusing, perasaannya kacau.
Ingin sekali rasanya ia berteriak di depan wajah ibunya jika ia sudah menemukan anne dan juga putranya. Namun itu semua tak semudah membalikkan telapak tangan, sangat sulit.
"Anne, niel.." liriknya.
Jevan menyalakan ponselnya, ia menatap wallpaper ponselnya dengan tatapan sendu. Jevan memasang foto anne yang sedang menggendong niel sebagai wallpaper di ponselnya.
Setelah puas memandangi wallpaper ponselnya, jevan melemparkan ponselnya ke tengah ranjang dan mulai berjalan menuju kamar mandi, mungkin dengan berendam air hangat dapat membuatnya tenang dan bisa membantunya untuk menemukan jalan keluar.
To be continue....
happy new year!!!
telat sih, tapi gapapa kan? hehe..
harapan aku tahun ini sih ngga banyak, aku cuma berharap cerita ini rame dan aku bisa punya banyak waktu buat selalu update, namatin cerita ini dan ngeluarin cerita baru yang bisa memuaskan kalian.kalau kalian, harapan kalian buat tahun 2024 ini apa?? aku boleh intip-intip dikit kah? 🫣
MAU DOUBLE UP NGGA????
KAMU SEDANG MEMBACA
Jevan & Anne | Jaeròse
Fanfiction𝐊𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐫𝐢𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐦𝐚 '𝐉𝐞𝐯𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐀𝐫𝐬𝐞𝐧𝐢𝐨' 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚. "𝐀𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬...