XIX

63 27 17
                                    

BRUK!!!
Samuel melempar beberapa baju diatas karpet lantai ruang tamu. Dita dan Martin pun menatap baju itu.

"Apaan nih?" Tanya Martin

Sedangkan Dita cuma mengambil lalu melihat-lihat baju itu.

"Itu Dress code yang bakal kita pake buat ketemu sama papa nanti" Jawabnya sambil nyengir

Dita pun mengangkat tinggi-tinggi baju itu, sebuah long blazer berwarna hitam.

"Lu seriusan mau pake baju ini??" Tanya Dita masih sambil mengamati baju itu

"Yoi!! Keren kan??" Ucap Samuel sambil senyum

"Jadi mirip kaya di drakor drakor gitu..." Kata Dita lagi

"Iya bener" Ucap Martin sambil mengamati baju itu juga

"Gue sih lebih ke film The Matrix" Kata Samuel

"Tapi papa belum kasih tau kan mau ketemu kapan?" Tanya Dita pada Samuel

"Belum sih, gue bilang nanti tunggu lu balik" Jawab Samuel

Dita pun mengangguk. Masih sambil mengamati long blazer itu, lalu Martin pun mencoba memakainya. Mereka cuma tertawa saja, karena kesannya bener-bener 'NIAT BANGET'.

Siang harinya,
Martin berjalan menuju ruang kerjanya. Namun langkahnya seketika terhenti ketika Pak Daniel sang General Manager pun memanggilnya.

"Martin!" Panggilnya sambil memegangi pintu ruangannya.

Martin pun langsung menoleh ke arahnya.

"Iya Pak?!" Kata Martin

"Kesini sebentar" Ucap Pak Daniel, lalu kembali masuk ke dalam ruangannya.

Martin pun langsung berjalan menuju ruangan Pak Daniel, dia pun langsung masuk. Namun seketika langsung kaget ketika di ruangan Pak Daniel ada Papa.

"Sini Martin" Ucap Pak Daniel lagi sambil senyum.

Martin pun langsung menghampiri mereka. Papa sudah menatapnya sambil senyum sambil duduk bersandar di kursi, kaki kirinya di tumpangkan di atas kaki kanannya yang sudah menjadi ciri khasnya.

"Pak Alex ada perlu sebentar sama kamu" Ucap Pak Daniel

Martin pun mengangguk.

"Tolong tinggalin kita berdua, Dan!" Perintah papa pada Pak Daniel.

"Baik, Pak" Kata Pak Daniel sambil mengangguk.

Lalu pak Daniel pun berjalan keluar ruangan meninggalkan mereka berdua. Martin masih berdiri menatap sang papa.

"Duduk Martin" Kata Papa sambil merubah posisi duduknya jadi lebih tegap.

Martin pun nurut, dia langsung duduk. Dia tertunduk, karena biar gimanapun, papa adalah Big Boss dari perusahaan tempat dia bekerja saat ini.

Papa memajukan posisi duduknya agar lebih dekat dengan Martin.

"Martin, sebelumnya papa minta maaf kalo papa menyita waktu kerja kamu. Itu karena mau ada yang papa sampein ke kamu" Ucap Papa sambil menatap Martin.

Martin hanya diam saja, menyimak apa yang papanya sampaikan sambil menatapnya juga.

"Sebelumnya papa sudah bilang Samuel kalo papa pengen ketemu lagi dengan kalian bertiga. Ada hal-hal yang pengen papa sampein ke kalian. Apa Samuel sudah bilang ke kamu?" Kata Papa

Martin hanya mengangguk saja. Perasaannya campur aduk saat itu. Rasa kangen yang sudah mulai menguasai hatinya, namun rasa benci masih juga terselip disana.

HANDSOME FAMILY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang