I

540 74 53
                                    

05:00

Tit... Tit... Tit... Tit... Tit
Alarm jam berbunyi tepat di Jam 05:00. Seorang cewek berambut pendek yang masih terlelap itu pun langsung membuka matanya secara perlahan. Matanya yang sayu, yang tampak masih sangat mengantuk itu pun di paksanya untuk melek. Sambil sedikit membersihkan belek di sudut matanya.

Tit... Tit... Tit... Tit... Tit
Alarm masih berbunyi, cewek ini mengangkat kedua tangannya lalu ngulet, merenggangkan tubuhnya sambil menguap. Lalu dia pun mengulurkan tangannya panjang-panjang untuk meraih jam weker yang ada di meja belajarnya itu. Namun, tangannya masih kurang panjang, alhasil yang ada dia malah jatuh dari kasurnya.

Gedebug!!!

"Aduh!!!" Katanya ketika tubuhnya jatuh ke lantai.

Dia pun langsung bangun sambil garuk-garuk kepala dan mematikan jam wekernya.

Dia langsung keluar kamar, menuruni anak tangga rumahnya menuju dapur. Dia langsung membuka pintu kulkas, mengambil bahan-bahan makanan untuk di masaknya untuk sarapan pagi ini.

Ya...
Ini adalah rutinitasnya setiap hari.

Perkenalkan, dia adalah Adita Kurniawan. Teman-teman yang cowok biasa memanggilnya Adit karena ketomboyan nya. Tapi tetap di panggil Dita oleh teman-teman nya yang cewek.

Ketomboyan Dita didapat karena Dita memang hanya tinggal bertiga dengan kedua kakak laki-laki nya.

Keseharian Dita selain sekolah, Dita harus urus semua pekerjaan rumah layaknya ibu rumah tangga. Mulai dari Masak, cuci piring, cuci baju, nyetrika sampai bersih-bersih rumah. Tapi biar gitu, Dita sih ikhlas ikhlas aja, soalnya kedua kakaknya memang harus kerja.

Selesai bikin nasi goreng di dapur, Dita langsung siapin di meja makan. Jadi kalau kedua kakaknya itu sudah pada bangun jadi tinggal langsung HAP (anjay... Jadi inget Saipul Jamil).

Setelah semuanya rapi, mulai dari masak, cuci piring, nyiapin sarapan di meja makan. Sekarang tinggal bangunin kedua kakaknya itu.

Tok tok tok tok
Dita mengetuk pintu kamar.

"Kak Martin... Bangun kak...!!!" Ucap Dita sedikit berteriak di sela ketukan pintunya.

"Iya..." Jawab sang kakak dari dalam sana.

Dan tak lama kemudian dia pun membuka pintunya. Dia berdiri di tengah pintu sambil mengucek matanya, rambutnya juga masih berantakan.

Dia adalah Kak Martin, kakak pertama Dita. Nama lengkapnya Martin Kurniawan. Umurnya 28 tahun. Bekerja sebagai asisten manager di salah satu perusahaan swasta yang lumayan ternama.

Tinggi badannya 185cm, kulit putih, alis tebal, rambut hitam, selalu jadi idola ibu-ibu komplek setiap kali Kak Martin lari pagi di hari Minggu. Belum lagi Kak Martin juga populer di kantornya, karena selain ganteng Kak Martin juga smart banget, makanya sampai di jadiin asisten manager.

Lalu Dita pun pindah ke kamar sebelahnya. Tapi untuk yang satu ini, dia justru langsung masuk ke kamarnya. Dita membuka pintu kamar, dilihatnya sang kakak keduanya itu masih tertidur pulas.

Dia tidur tengkurap hanya dengan menggunakan boxer saja. Memang sudah jadi kebiasaan kakak keduanya itu. Dita memandanginya sambil bertolak pinggang. Memang rada susah buat bangunin orang yang satu ini.

"Ini gue bangunin pake cara apa lagi ya...??" Gumam Dita masih sambil bertolak pinggang.

Lalu Dita pun menghampirinya.

"Sam... Bangun, Sam!!!" Kata Dita sambil mengguncang tubuh sang Kakak.

Namun, Kakaknya yang dipanggil Sam itu pun hanya diam saja, masih terus tertidur dan mendengkur.

HANDSOME FAMILY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang