XX

69 30 25
                                    

Keesokan harinya setelah kejadian malam itu. Dita tak berangkat sekolah dengan alasan sakit. Begitu juga Martin, dia pun tidak bekerja dengan alasan mobilnya hancur akibat tabrakan. Sedangkan Samuel, dia hanya mangkir tanpa memberi alasan apapun.

Dita berbaring di kamar menatap langit-langit kamarnya, masih sambil mengingat kejadian malam itu yang benar-benar seperti diluar nalar. Semua terjadi begitu saja. Terjadi secara spontanitas, dan sangat beringas.

Beringas dalam arti, untuk pertama kalinya dia melihat Samuel begitu kalap, juga untuk pertama kalinya dia berinteraksi dengan sang kakek dan langsung memukulnya.

Dita menghela nafas. Dia kepikiran dengan keadaan papanya saat ini. Terakhir dia hanya menyaksikan ketika mobil itu tertabrak dan terguling, tanpa tau keadaan papa bagaimana dan dibawa ke rumah sakit mana.

TING!!!
HP Dita berbunyi, tanda ada chat yang masuk. Dita pun meraih HP itu dan menatap. Sebuah chat dari Kiara.

"Kak, kata K'Roni  kakak ga masuk. Aku boleh kerumah kk ngga ntar pulang?" Tulis Kiara

Dita pun langsung bangun dari tidurnya. Dia pun kembali ingat kalau anak ini sudah tahu yang sebenarnya. Kiara sudah tahu kalau mereka bertiga adalah kakak tirinya. Dita pun jadi kembali teringat papa, mungkin dia bisa tahu kondisi papa dari Kiara.

"Iya Ki, dtg aja..." Balas Dita

"Oke kak" Balas Kiara lagi.

Lalu Dita pun langsung keluar kamar dan mencari kedua kakaknya itu. Dita ke kamar Martin, dilihatnya sang kakak sedang berbaring. Entah tidur pulas atau hanya sekedar memejamkan mata. Dita pun menghampiri nya.

"Kak..." Panggil Dita sambil mengguncang tubuh Martin pelan.

Martin pun membuka matanya. Matanya sayu dan sedikit sembab. Mungkin dia habis menangis semalam.

"Kenapa, Ta?" Tanya Martin sambil bangun dari tidurnya

"Mmmmm... Kiara nanti mau kesini, Kak" Jawab Dita

Martin menghela nafas, dia terlihat seperti sedang malas.

"Mau ngapain sih dia??" Tanya Martin sambil mengernyitkan keningnya

"Ngga tau sih, Kak. Cuma... Kita kan bisa tanya soal kondisi papa dari dia, Kak!" Jawab Dita

Martin pun seketika terdiam. Dia berpikir sejenak.

"Iya juga ya. Kita kan sampe sekarang ngga tau kabar papa gimana?!" Kata Martin

Dita pun tersenyum. Lalu mereka berdua turun ke ruang tamu. Disana sudah ada Samuel yang duduk sambil menonton TV. Lalu mereka berdua pun duduk disana.

Dita dan Martin menatap Samuel. Ditatapnya anak itu, ekspresinya serius sekali.

"Heh! Serius amat lu?!" Kata Martin sambil mendorong pundak Samuel

Samuel hanya diam, dia mengarahkan dagunya ke layar TV Martin pun lalu mengikutinya.

Ternyata disana sedang menyiarkan berita tentang kecelakaan papa mereka. Judul berita kala itu adalah "Anak pemilik Rich Group mengalami kecelakaan"

Mata Martin terbelalak seketika membaca judul berita itu.

"Anjing banget kan?! Bapaknya yang suruh nabrak, malah bilangnya kecelakaan!! Cuci tangan tuh si anjing Gerald!!!" Maki Samuel

Martin menghela nafas, dia pun menyandarkan tubuhnya ke sofa dan menatap langit-langit.

"Laporin ke polisi aja sih Kak!!" Ucap Dita.

HANDSOME FAMILY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang