12. PERHATIAN

145 19 0
                                    

HUEKKK HUEK HUEKKK

Nana merasa mual dan segera berlari ke kamar mandi membuat semuanya panik dan harus berlari mengikuti Nana ke kamar mandi begitupun omah.

"Na? Ga papa sayang?" Omah berbicara dari balik pintu.

Suara Nana yang mual masih terdengar. "Ga papa kok omah," balas Nana cepat.

Detik berikutnya Nana sudah keluar dari dalam kamar mandi, namun terlihat lemas. "Aduh perasaan Nana ga enak omah."

"Kamu duduk dulu yah!"

Nana dituntun oleh Ijah untuk kembali ke meja makan dan segera duduk. "Hayoloh hamil?"

Perkataan Ijah membuat Nana kaget. Bagaimana tidak, Nana tidak pernah melakukan apa-apa tetapi bisa hamil, itu suatu hal yang mustahil.

"Hamil? Masa Iyah?" ucap omah sedikit tersenyum.

"Enggak lah omah, masa iya sih." bantah Nana.

"Jelas-jelas mual dan menghirup bau makanan nggak enak kan?" ucap Ijah lagi.

"Omah panggil dokter yah?"

"Iya omah," Nana mengangguk.

"Ijah telfon dokter!" seru Omah segera duduk di samping Nana.

Nana duduk bersandar di kursi makan seperti tak ada selera menatap semua hidangan yang ada.

HUEKKKKKK HUEKKK

Nana kembali berlari ke kamar mandi, begitupun Omah yang ikut membuntuti Nana. Dia terlihat sangat khawatir. "Aduh sayang kamu kenapa?"

"Nggak tahu omah, perasaan Nana nggak enak." Nana merengek.

.

Berapa menit kemudian dokter datang Nana sudah berada di kamar berbaring dengan didampingi oleh Omah.

Dokter masuk dan segera memeriksa keadaan Nana. "Bagaimana dok cucu saya?"

"Nona Nana hamil dok?" celetuk Ijah.

"Ngkk, ibu Karina asam lambungnya naik," jawab Dokter.

"Tuh kan apa yang Nana bilang, Nana tuh nggak hamil."

"Tapi kan bisa jadi non."

"Ih mba Ijah mah."

"Saya sudah resepkan obat, diminum dan dihabiskan ya bu," ucap Dokter sembari memberikan secarik kertas kepada Omah Dewi.

"Ya makasih ya dok."

***

Sejak tadi siang Nana hanya makan sedikit saja. Setelah meminum obat, Nana langsung tertidur, dan tak terasa sudah pukul 19.00 malam Nana terbangun bukan karena kemauannya, namun terdengar suara ketukan pintu dari arah luar kamar.

"Masuk!"

Grendel pintu bergoyang dan pintu pun terbuka memperlihatkan seorang cowok yang kini masuk dengan perlahan membawa dua kantong kresek di tangannya. "Sakit?"

"Hmm."

"Nih cemilan, tadi Oma telfon. Yaudah singgah sebentar."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mendadak Merrried [TERBIT]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang