04. To Be Mom

536 86 14
                                    



"Kau tidak berhati-hati."

Taehyung tidak bisa berbuat banyak, ketika berita mengenai dirinya itu dirilis, ada banyak sekali gunjingan-gunjingan negatif yang mengarah padanya. Bagai anak panah yang mengarah tepat pada sasaran, begitulah kondisinya sekarang. Taehyung tidak menduga sama sekali jika malam itu beberapa paparazi membuntutinya sampai ke hotel. Ia mengakui waktu itu ia lengah dan ceroboh, ayahnya benar, Taehyung tidak berhati-hati.

Meskipun sedang gempar, hal itu tidak membuat nyali Taehyung ciut, ia tetap berangkat memenuhi panggilan Kang Taeho yang siap mengadilinya. Dengan pembawaan yang berwibawa, Taehyung menghadap sang ayah tanpa rasa takut. Singtkatnya, ia telah mempersiapkan diri untuk diadili hari ini.

"Ya aku tau," suhutnya dari tempat tungkainya berpijak, sambil melepas jasnya Taehyung duduk tanpa segan-segan menyilangkan kaki. "Tidak kusangka beritanya akan cepat meluas."

"Siapa wanita itu?"

Taehyung telah menduga-duga jika pertanyaan seperti itu akan keluar dari ayahnya, sebab Liu Sujin adalah salah satu titik krusial dalam masalah ini. Kedua pandangannya segera bergulir, ia mematok pandangan pada sang kepala Santa Group.

"Dia bukan siapa-siapa." Pun memang benar adanya, ia bicara jujur. Sujin bukanlah siapa-siapa selain perempuan yang mampu membuatnya tertarik untuk sesaat. Taehyung tahu hubungan mereka tidak akan berkembang, sebab itu ketika pagi di mana ia menemukan tubuh mereka yang tanpa busana, Taehyung memutuskan untuk mengubah jalinan mereka sebagai cinta satu malam semata. Hubungan sesaat dan tidak ada kelanjutan. Hanya itu.

Meski demikian, ia senang telah melalui malam yang panas dengan wanita itu, itu adalah malam yang sulit Taehyung lupakan—bahkan sampai hari ini. Terlahir sebagai keluarga kaya telah menuai banyak perhatian dari publik, ayah menuntut segala kesempurnaan, dengan begitu, Taehyung merasakan kekangan yang begitu hebat. Dalam seumur hidup, hanya dengan perempuan bernama Liu Sujin itulah yang mampu membuatnya melampaui segala batasan.

"Dibanding wanita pinggir jalan itu, kau bisa meniduri Hyewon."

Ada dengusan kasar yang keluar dari Taehyung setelah Kang Taeho menyebut nama mantan tunangannya itu.

"Tapi kami sudah putus dan aku tidak pernah mau menidurinya." Pernyataan singkat dari putra bungsunya itu segera membuat Kang Taeho naik darah.

"Itulah masalahnya Kang Taehyung!" Rahang Kang Taeho mengeras. "Dia anak walikota, dengan menyakiti putrinya, kau sudah menjatuhkan harga diriku!"

Taehyung tidak mampu untuk membela diri. Merasa tidak punya pembelaan, Taehyung mengakui kesalahannya. "Baiklah, aku mengakui kesalahanku."

Sudah jelas pengakuan salah saja tidak cukup bagi Kang Taeho, ia menuntut tindakan lebih dari si bungsu Kang itu.

"Perbaiki hubunganmu dengan Hyewon, aku akan mencoba menemui walikota. Bersiap-siaplah untuk ikut."

Keputusan itu jelas terdengar sangat menyebalkan bagi Taehyung. "Tapi aku keberatan."

"Oh jadi wanita itu adalah pilihanmu?"

"Kau salah sangka." Taehyung menyambar jasnya, ada sebuah perasaan yang mengganjal ketika sang ayah terus menerus mengungkit Liu Sujin. Ia merasa tersudut. "Perempuan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan putusnya aku dan Hyewon."

"Oh ya? Tapi aku meragukan itu." Kang Taeho menatap putranya yang mulai bersiap-siap pergi. Sebagai seorang ayah, ia tahu Taehyung ingin segera menyudahi pertemuan mereka.  "Kau sulit diatur."

Taehyung beranjak dari tempat. "Lakukan apa saja, tetapi jangan jodohkan aku lagi dengan Hyewon."

"Apa saja?" Kang Taeho mengulangi kalimat putranya, sejenak ia berpikir. "Itu artinya kau setuju jika aku mengunjungi wanita itu."

Senoparty [HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang