"Tuan, anda punya tamu."
Ini adalah hari minggu dan seingatnya ia tidak punya kegiatan yang berat selain mengistirahatkan tubuh setelah hampir satu minggu tidak pernah absen di perusahaan. Minim sekali ada urusan bisnis yang mengusiknya hari ini, jadi bisa ia simpulkan jika tamu yang akan ditemuinya pagi ini bukanlah rekan bisnis dari mana pun.
"Dia menunggu."
Taehyung sudah terjaga sejak pukul 7 pagi, ia sempat pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi dengan odol beraroma minz. Masih utuh dengan setelan piyama tidur ia mengambil jubah dan pergi menuju tempat di mana si tamu menanti kedatangannya. Lalu ketika ia menuruni satu persatu anak tangga, di sanalah ia melihat pribadi itu. Kedua matanya dibuat beku sejenak seolah wanita itu mengunci tatapannya, langkahnya stagnan di tempat seolah dipaku kua-kuat.
Meski cukup mengejutkan, Taehyung segera mengendalikan diri. Ia kembali ambil hasta mendatangi Liu Sujin yang duduk dengan balutan mantel panjang sambil memangku tas jinjing. Raut Kang Taehyung berubah dingin dan muncul pertanyaan di kepalanya, apa yang dilakukan wanita itu di sini? Ia sudah mengatur tugas untuk paman Hong agar mengurusi Sujin, lantas semua ini apa?
Melihat kedatangan Taehyung Sujin segera berdiri, ekspresi wanita itu tidak tertebak, tetapi Taehyung dapat melihat hari ini Sujin merias wajahnya seminimalis mungkin dan berpakaian dengan amat sopan, sepatu hak rendah juga melengkapi penampilannya. Sujin cantik sekali dengan penampilan yang sesederhana itu, karena kecantikannya Taehyung hampir dibuat tidak punya otak. Jika tidak pandai mengatur pertahanan diri bisa saja ia sekoyong-koyong menerjang Sujin dengan ciuman panas, meremas bokong, membuka pakaian dan—gila otaknya cabul sekali. Taehyung menungkikan alisnya dan segera membuang nafsu laknat itu jauh-jauh.
"Apa aku mengusikmu?" Sujin bertanya karena Taehyung nampak tidak suka oleh kedatangannya. Sujin tahu kehadirannya tidak diterima sebab sebelumnya mereka telah sepakat untuk saling melupakan bagai orang asing, di dalam kepala itu, Sujin tahu Taehyung sedang keheranan dan penasaran atas kedatangannya.
"Kau manganggu tidurku."
"Maaf soal itu."
Pria itu masih utuh dengan pakaian tidur dan sendal rumahan yang lembut, jubah yang membungkus punggung gagahnya membuat Taehyung semakin kelihatan seperti raja. Meski baru bangun tidur, Taehyung tidak kehilangan pesonanya sama sekali.
Ini adalah pertemuan mereka setelah dua minggu dan harum sampo pria itu tidak berubah ketika Taehyung menyisir-nyisir rambutnya ke belakang, Sujin bisa menciumnya dalam jarak yang selebar ini. Seolah Sujin hapal setiap bebauan pria itu, ia bahkan bisa membayangkan aroma jantan ketika pria itu
mendekap tubuhnya seperti malam itu.
Semuanya, masih begitu melekat dan membuat perutnya mendadak ngilu seperti cucian basah yang diputar di dalam mesin."Aku paham maksud kedatanganmu." Taehyung mengambil posisi duduknya tepat di depan Sujin, pria itu membentang lengan pada punggung sofa dan menyandar di sana. "Kau bisa pulang, skandal itu tidak perlu kau pikirkan."
Taehyung ingin cepat-cepat menyudahi pertemuan mereka, bukan tanpa alasan, ia masih berada dalam pengawasan sang ayah. Kedatangan Sujin hari ini bisa memiliki dampak yang buruk, Sujin tidak mengerti bahwa dengan datang menemuinya akan membuat wanita itu terjebak dalam masalah baru. Ayahnya akan merenggut kedamaian Sujin jika mereka terbukti masih saling berinteraksi.
"Ya, skandal itu memang cukup mengangguku. Namun, aku datang padamu hari ini bukan karena itu."
Taehyung menertawai Sujin. "Jadi, apa alasan yang membawamu kemari?"
Sikap Taehyung cukup semena-mena, pria itu tidak menghargai kedatangannya. Dari caranya bicara Sujin sudah tahu ia sedang diusir sekarang, tetapi ia tidak akan pulang sebelum pria ini tahu soal kehamilannya. Lantas masalahnya sekarang adalah lidah Sujin tiba-tiba kelu seolah beku di dalam mulut. Bagaimana cara menyampaikannya? Sujin butuh kekuatan sekarang, kekuatan untuk menghadapi sikap Taehyung yang seakan menolaknya mentah-mentah

KAMU SEDANG MEMBACA
Senoparty
FanfictionPada pertemuan pertama mereka Sujin langsung mengerti bahwa Kang Taehyung tertarik padanya, hal demikian juga dirasakannya. Tetapi sayangnya Sujin masih terlalu awam untuk tahu siapa pria itu, tanpa sadar keterlibatannya dengan Taehyung membuat Suji...