Senoparty

18. Distance

Sujin diserang muntah-muntah yang parah setelah ia menenggak sampanye di pesta. Seingatnya, ia adalah peminum yang baik. Maksudnya, Sujin bisa minum alkohol walaupun tidak terlalu sering. Namun, semenjak hamil Sujin tidak pernah minum alkohol lagi, karena ia minum tanpa sengaja, Sujin pikir itu akan baik-baik saja. Rupanya, rasa alkohol membuatnya mual dan muntah-muntah.

Di sana, ketika Sujin lelah mengeluarkan cairan lambung di kamar mandi Ayanne datang sekali lagi untuk membantunya. Sebenarnya Sujin tidak butuh apa-apa selain istirahat. Jadi ketika Ayanne hendak menelpon dokter pribadi keluarga Kang, Sujin menolak. Ia cuma mau diantar pulang. Dari situlah, Paman Hong datang setelah Sujin minta dijemput.

Setibanya di rumah, Sujin mengatasi masalahnya sendiri. Ia memakan buah-buahan dari lemari es untuk mencuci mulutnya dari rasa alkohol, sedikitnya buah-buahan itu membantu meredakan rasa mualnya. Ia lalu ganti baju dan duduk di depan televisi sebesar layar bioskop, dan menyandarkan kepala di punggung sofa sambil mengolesi minyak angin di pelipisnya.

Bersama dengan sisa-sisa kulit apel di atas meja, Sujin membiarkan televisinya menyala dengan volume yang cukup berisik. Acara televisi itu sama sekali tidak menarik, tapi Sujin membutuhkan suara-suara karena ia tidak mau kesepian sejak pulang sendirian tanpa Taehyung.

Sujin sudah lelah menghubungi Taehyung setelah pria itu mendadak hilang dari pesta, padahal pria itu sudah janji akan terus berada di sampingnya. Bullshit, Sujin kesal. Sambil mendongak menatapi plafon, ia menyimpan sejuta pertanyaan. Sujin menutup matanya dengan telapak tangan. Entah kenapa, rasanya ia ingin menangis.

Terutama karena kalimat Ayanne menganggunya.

Ayanne tidak bermaksud membuatnya tersiksa, istri Minho itu tidak sekeji the family Kang yang lain, Ayanne cuma sedang membawanya pada kenyataan, karena bisa saja mereka bernasib serupa.

Bahkan, sampai sekarang ia belum bisa menghubungi Taehyung. Paman Hong, sebagai sekretaris pribadinya pun mengaku tidak tahu menahu soal ke mana pria itu pergi.

Kini Sujin baru benar-benar menangis, setelah sejak tadi menahannya. Ia terisak-isak-masih menutupi matanya dengan telapak tangan, bahunya berguncang, dadanya sesak sampai Sujin memukuli dadanya sendiri. Berharap ia bisa membuang hal-hal yang sedang menggangunya saat ini.

Ia tidak mengira bahwa menikah dengan Taehyung akan seberat ini. Dari awal, Sujin hanyalah orang awam, ia belum mengenal Taehyung sejauh orang-orang di sekitarnya. Paman Hong sudah bersama Taehyung selama 8 tahun, dan Jimin-teman dekat Taehyung, mereka sudah berteman sejak SMP, Ayanne mengenal Taehyung sejak pria itu masih kuliah, lalu ada Hyewon? Sujin tidak tahu sudah berapa lama, tetapi sedikitnya Hyewon jauh lebih dulu mengenal Taehyung daripada dirinya.

Sementara Sujin, sebagai istrinya sah. Baru mengenal Taehyung sekurang-kurangnya 6 bulan yang lalu. Itu pun karena ada anak pria itu yang tumbuh di rahimnya. Jika tidak, mereka tidak akan pernah bertemu lagi sejak malam panas mereka di hotel.

Sujin mengakui, ia masih belum tahu apa-apa soal Taehyung. Namun, jika ditanya soal perasaan. Ya, Sujin mencintainya. Mencintai pria itu sejak ia mengandung anak Taehyung. Bayi di rahimnya, membuat ia terikat batin dengan Taehyung dan perasaanya menguat setiap kali mengingat mereka adalah keluarga.

Sementara itu Sujin tidak tahu bagaimana perasaan Taehyung soal hubungan mereka.

Pernikahan mereka masih seumur jagung, sebelum menikah mereka bahkan tidak saling mengenal. Meski pada kesan pertama mereka saling tertarik, akan terasa aneh bukan? Jika dua orang asing tiba-tiba disatukan oleh pernikahan dan tinggal satu atap dalam waktu yang singkat.

Entah seperti apa isi hati pria itu yang pasti Taehyung tetap bertanggung jawab memberinya uang bulanan dan memperlakukannya dengan baik sebagai seorang istri. Cuma kadang-kadang, sikap tegasnya membuat Taehyung terlihat kasar.