Chapter 7

105K 5.6K 21
                                    

"Kau serius tidak mengajak Mr. Leviero ?" Tanya Abel untuk kesekian kalinya.

Ayra tengah memasang heels miliknya dan membelakangi Abel yang tengah menatapnya jengah.

"Aku sudah menjawabnya, Bel. Dengar, aku tidak akan mengajak ataupun memberitahu, Mr. Leviero. Oke ? Jadi biarkan aku pergi dengan tenang sekarang" putus Ayra yang membuat Abel ingin membuka mulutnya.

Namun Ayra lebih dulu memotongnya dengan menyematkan kecupan di pipi Abel.

"Bye, aku pergi"

Ayra membuka pintu apartemennya dan berjalan menuju lift. Jam menunjukkan pukul 7 dan ia lebih dari kata siap menuju acara pernikahan Ryan.

Tidak ada tangisan ataupun rencana buruk lainnya.

Ayra tau hidupnya menjadi buruk ketika ia memutuskan untuk menjebak Ryan. Dirinya sudah menanggung karma dan kali ini ia tidak berniat mengacaukan pernikahan Ryan.

Mungkin ia akan datang dan memberikan selamat. Setelahnya ia akan pulang dan bergelung di balik selimut.

Munafik jika ia mengatakan hatinya tidak terluka. Hanya saja hari ini Ayra berusaha tegar menghadapinya.

Ryan bukan miliknya dari dulu hingga sekarang. Ia tak memiliki hak apapun tentang pria itu dan sepertinya memang akan seperti itu.

Denting lift terdengar menyadarkan Ayra dari beribu lamunannya. Menyapa security yang bertugas hari ini dan menunggu taksi untuk jemputnya.

Ayra sudah memesan taksi yang akan mengantarkannya menuju gedung pernikahan Ryan di gelar.

Saat mendudukkan tubuhnya di bangku penumpang. Ayra menarik napas dalam dan menghembuskannya.

Kau juga akan menikah, Ayra. Setidaknya mungkin kau tidak semenyedihkan itu.

Ya! Ia mungkin tidak semenyedihkan itu.

Ayra menatap keluar jendela dan terdiam untuk beberapa saat. Terdiam memikirkan pikirannya sendiri.

'Mereka menikah karena cinta Ayra. Berbeda dengan kau yang menikah karena kandunganmu. Kau tetap saja menyedihkan!'

Ayra menggelengkan kepalanya dan menaruhnya. Jangan menangis dan merusak make up indah Abel.

Sahabatnya itu mungkin akan mengomelinya jika ia menangisi begundal itu lagi.

Ia harus tampil cantik dan memang itu seharusnya ia tunjukkan.

*-*-*

Ayra menarik napas dalam sebelum melangkah mendekat pada dua bintang acara malam ini.

Matanya langsung bersitatap dengan Ryan yang langsung melebarkan senyumannya. Ketika tatapan mata mereka bertemu.

Tentu saja tidak ada jalan untuk putar balik dan menghindari pria itu. Sudah cukup selama satu jam ini Ayra berusaha menghindari tatapan pria itu.

Ayra berusaha menjaga senyumnya dan berjalan mendekat. Hal itu membuat pengantin perempuan langsung menatapnya.

Tatapan itu masihlah sama. Bahkan senyuman kejam itu masih sama seperti diingatkan Ayra terakhir melihatnya.

Harus berapa kali ia harus diingatkan tentang bagaimana bisa Ryan mencintai perempuan di sampingnya itu.

Sosok mimpi buruk Ayra dari dulu.

"Hai, Ayra. Kukira kau tidak hadir" ucap Ryan ketika Ayra mendekati mereka.

Senyuman Frisca merekah dan Ayra mau tidak mau harus membalasnya. Walaupun jelas terlihat senyuman perempuan itu penuh dengan ejekan.

Scandal of BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang