Belum sempat Ayra memikirkan semuanya. Derap langkah kaki terdengar begitu cukup keras. Sebelum dua orang pria berdiri di belakangnya dengan ketakutan.
Sedangkan Gideon mendekat dengan wajah yang terlihat kesal. Oliv yang masih pada posisinya terlihat puas dan tertawa.
"Hu... Huston yang punya ide. Aku... Aku hanya ikut saja" suara Ony terdengar dan membuat Ayra menoleh.
Tuduhan Ony sukses membuat Huston langsung melototkan kepalanya dan hendak memukul Ony.
Namun pria itu pandai menghindar dan langsung menundukkan kepalanya. Hal itu membuat Huston semakin kesal dan Ayra yakin jika kedua pria dewasa itu akan bergelut setelahnya.
"Kau ... Sialan! Kau yang mengatakan untuk membawa tunangan Gideon kesini. Karena kau ingin menanyainya brengsek. Kau sialan!" Maki Huston yang membuat Ayra mengerjapkan matanya beberapa kali.
Sebelum helaan napas kasar terdengar keras dan membuat Ayra menoleh. Menatap Gideon yang terlihat siap menyantap kedua temannya itu.
"Hai, Gi! Tenang okay ? Tunangan kesayanganmu belum kita apa-apakan. Bahkan belum ada informasi yang terdengar. Kau tenang saja" Oliv mengangkat bahunya dan mengatakan hal itu dengan santai.
Seolah-olah dari ketiga orang itu hanya Oliv saja yang tidak terpengaruh dengan aura Gideon yang menyeramkan.
Bahkan Ayra jika bisa ingin melarikan diri ketika menatap tatapan membunuh itu dari mata Gideon.
Pria itu memang mengerikan.
"Tapi, well kami jelas tidak akan percaya jika kau mengatakan akan menikah karena cinta. Itu bukan tipemu" celetuk Oliv lagi yang membuat Gideon menyipitkan matanya.
Gideon terlihat menghela napas sejenak dan menatap Ayra. Saat kedua mata mereka bertemu. Ayra langsung mengalihkan pandangan matanya dan meneguk ludah kasar.
Sialan! Sekali lihat saja ia sudah ketakutan.
"Itu bukan urusanmu" celetuk Gideon yang membuat Oliv melototkan matanya dan langsung mengomel panjang kali lebar.
Menyumpahi pria itu dengan berbagai kata-kata yang membuat Ayra yang mendengarnya mengernyitkan kening.
Bahkan ia meyakini jika hanya Oliv yang berani bersikap seperti ini dengan Gideon.
Tanpa disadari Ayra tiba-tiba Gideon sudah berada di depannya dan mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Ayra.
Hal itu sukses membuat tubuh Ayra menegang dan melototkan matanya shock.
"Cium aku" ucap Gideon yang membuat kedua mata Ayra semakin melebar.
Bahkan ia tidak akan terkejut ketika kedua matanya terlepas dari tempatnya. Bukan itu kata-kata yang dikiranya akan di ucapkan Gideon padanya.
Perintah Gideon yang terdengar mengejutkan membuat Oliv menghentikan ocehannya dan terlihat terkejut.
"Tap... ii" Gideon terlihat berdecak pelan dan bergerak menarik tangan Ayra dari tempatnya.
"Ya sudah aku saja" ucapnya dan menempelkan bibirnya di bibir Ayra yang langsung terasa kaku.
Pria itu menciumnya !
*-*-*
Ayra menatap jendela di sampingnya dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Belum lagi beberapa kali matanya melirik pria yang tengah mengemudi dengan tenang di sampingnya.
Asal kalian tau! Ayra sendiri sudah berusaha untuk tidak melirik Gideon.
Namun mata dan hatinya memiliki pikiran sendiri. Kedua pipinya terasa memanas setiap kali ia menolehkan kepalanya kearah Gideon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal of Billionaire
RomanceSiapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak perempuan yang berbondong-bondong untuk menghangatkan ranjang Pria itu. Namun tidak seperti pengusaha...