"Saya terima nikahnya Kheyra Gempita Najendra binti Fauzi Najendra dengan mahar tersebut tunai"ucap Alwi juan Aditama dengan tangan yang masih menjabat Ayah kandung dari gadis yang ia nikahi.
"Sah"ucap semua saksi yang berada diruangan itu.
Tanggis Kheyra seketika pecah.Bukan karena ia bahagia atau terharu karena sekarang ia sudah resmi menjadi seorang istri tapi ia sedang menanggisi nasibnya yang harus dinikahkan dengan seorang pria yang tidak ia cintai karena sebuah perjanjian konyol yang dibuat kedua orang tua mereka sewaktu mereka kecil.
Drrrrt....
Drrrrrtttt.....Ditengah keheningan suasana itu ponsel Alwi yang bersembunyi dibalik jas hitamnya bergetar sehingga tanpa sungkan ia mengangkat telpon.
"Permisi"
Hanya kata itu yang terdengar ketika pria itu meminta izin untuk mengangkat panggilan yang berasal dari ponselnya yang terlihat sangat penting baginya.pria itu tampak keluar dari ruangan izab kabul yang baru saja selesai dilaksanakan.
Satu menit...
Dua menit...
Sampai setengah jam lamanya tapi Alwi tak juga kembali hal itu membuat bu Mayang selaku mama dari Alwi sedikit khawatirdan memutuskan untuk menyusul putranya diluar.
Tapi sayang begitu bu Mayang sampai diluar ia tak mendapati putranya berada disana.ia juga tak mendapati mobil milik putranya itu terparkir disana.
"Kemana perginya Alwi?"lirihnya begitu tak melihat Alwi dimana-mana.
Dengan sangat amat khawatir bu Mayang memasuki ruangan kembali dan memberitahukan kepergian sang putra.
Kheyra langsung berlari kedalam kamar hatinya kacau ia selalu memimpikan peenikahannya yang megah dan menikah dengan orang yang ia cintai tapi semua itu hanya angan-angan yang tak mungkin bisa capai.
Sungguh tragis hidupnya.Didalam kamar Kheyra terdiam sambil menatap foto keluarganya yang terpajang diatas nakas disamping tempat tidurnya.Difoto itu ada foto ayahnya,ibunya dan juga kakak laki-lakinya.Terlihat bahagia sekali tapi itu dulu sebelum ibunya meninggal berberapa tahun yang lalu dan ayahnya memilih untuk menikah lagi.
Jika kalian bertanya kemana kakak laki-lakinya?entahlah setelah kepergian sang ibu kakaknya itu pergi entah kemana meninggalkan dirinya.
Disinilah kisah hidup Kheyra dimulai ia harus hidup dengan semua kekejaman ibu tirinya ia sudah terbiasa dengan semua itu setiap harinya.
Kheyra menatap dingin koper yang berada tidak jauh dari posisinya sekarang.ia yakin ibu tirinyalah yangf telah mengemas baju-bajunya didalam koper itu.Miris sangat miris sekali dirinya.
Beberapa menit yang lalu setelah mendengar rombongan calon suami Kheyra datang ibutirinya itu dengan cepat mengemas pakaian Kheyra kedalam koper.Jika kebanyakan seorang ibu yang lain akan bersedih ketika anak perempuannya aksn menikah dan meninggalkannya tapi tidak dengan ibu tirinya wanita itu tampak senang melihat Kheyra pergi dari rumah ini.
Ingin heran tapi ini memang kenyataannya ibu tirinya memang selalu ingin mengusir Kheyra dari rumah meski rumah ini adalah peninggalan ibunya semasa ibunya masih hidup.Kheyra sudah tidak asing lagi dengan sikap sang ibu tirinya itu.
Didalam kamar yang dingin dan senyap ini Kheyra tak memiliki pilihan selain
Menikmati detik-detik terakhirnya didalam kamar ini.Kamar dengan begitu kenyamanan dan duka yang selama ini menjadi saksi bisu dirinya.Ceklek...
Suara pintu yang terbuka menaglihkan pandangan Kheyra.Ternyata ibu tirinya sudah datang untuk menjemputnya untuk pergi kerumah suaminya.
"Ayo Khey mereka sudah menunggumu,jangan membuat malu ayahmu,Tampilkan senyum yang semanis mungkin atau mama akan memaksa dengan secara paksa"ucap indri selaku ibu tiri Kheyra.
Sakit.
Tarikan kuat bu Indri dilengan Kheyra membuat Kheira hanya dapat menurut tanpa bisa membantah.Sakit karena cekalan bu Indri tidak sebanding dengan rasa sakit dihatinya sekarang.Namun,seperti pepatah Nasi sudah menjadi bubur mau tidak mau ia harus menerima pernikahan ini.
Menerima statusny menjadi istri Alwi dan menerima apa yang akan terjadi pada rumah tangganya nantinya.Langkah demi langkah ia lalui dengan seretan tangan bu Indri.Hingga sampai didepan pintu.Dimana berpasang-pasang mata menatap kearahnya,pegangan tangan bu Indri yang semula erat perlahan mulai melembut.
"Tersenyumlah Kheyra!"dibalik kata-kata itu ada kata perintah yang harus Kheyra patuhi.
Tak mau membuat suasana semakin kacau Kheyra hanya terdiam dan menundukan kepalanya."Sudah saatnya kami membawa Kheyra pulang kerumah kami"ucap pak Ares selaku ayah mertua Kheyra.
Kheyra mengangkat kepalanya memandang sang ayah meminta pertolongan tapi ayahnya hanya terdiam tanpa bersuara sepatah katapun.
Air mata Kheyra menetes begitu saja.
"Mari nak Kheyra kita"ucap Bu mayang mengapai bahu Kheyra.Bu Mayang membawa Kheyra Untuk memasuki mobil mereka sebelum Kheyra memasuki mobil Kheyra berlari memeluk Ayahnya ia menanggis sesegukan meminta ayahnya untuk mencegahnya ia pergi tapi sang ayah hanya berkata"jaga dirimu baik-baik Kheyra"ucap Ayah dengan nada datarnya tak ada nada sedih sedikitpun yang terlihat.
"Mari nak"ucap Bu Mayang
Kheyra hanya bisa pasrah disaat bu Mayang membawanya memasuki mobil dan mobil itu melaju meninggalkan kediaman keluarga Najendra.Sementara dilain tempat lain Alwi tampak sangat khawatir melihat keadaan sang kekasih yang sangat begitu mengenaskan karena terlalu banyak meminum vodka wanita itu tampak sangat frustasi setelah mendengar kabar bahwa Alwi menikah dengan wanita lain.
Ya Alwi sudah mempunya kekasih yaitu Delia leilora Hendrawan wanita yang telah dipacarinnya selama tiga tahun terakhir ini mereka sangat saling mencintai tapi karena perjodohan konyol yang dibuat oleh orang tua Alwi hubungan Delia dan Alwi merenggang yang mengakibatkan Delia mabuk-mabukan seperti ini.
"Kenapa sih kalian biarin Delia mabuk sampai kayak gini?"marah Alwi kepada sahabat Delia.
"Gue uda mencegah dia tapi dianya gak bisa nurut omongan gue Al"ucap Rindi
"Okey makasih udah jagain Delia"ucap Alwi lalu mengendong Delia menuju mobil menuju apartemennya.
Sesampainya diapartemen Alwi langsung menidurkan Delia diatas ranjang.
"Alwi kamu jahat,kamu bohong sama aku ,kamu pembohong"rancau Delia"Maafkan aku sayang"ucap Alwi lalu mengecup kening Delia.
Setengah sadar Delia dapat mendengar suara Alwi.
"Aku mencintaimu Alwi jangan tinggalin aku"ucap Delia dengan tanggisnya."Aku gak akan ninggalin kamu sayang aku disini aku janji"ucap Alwi lalu Alwi mengemut bibir Delia denagn sangat rakus mereka berdua larut dalam ciuman yang sangat memabukan itu.
Hingga suara desahan yang hanya terdengar dari dalam kamar itu.
"Aaakkkhhh baby fuck..."erang Delia
"Gimana kamu suka?"ucap Alwi seraya memompa Delia semakin cepat.
"Yeah...akkkhhh.....ya....babby....ehmmmm....."
"Akkkkhhhh.....milikmu...menjepuy penis ....aaaakkkkhhh"erang Alwi
"Cepat sayang ....janga..annnn....lepaskan...aku ...hampir sampai.....akhhhh...."
"Bersama.....akhhhhh...."
Crot....
Crottt....Akhirnya mereka tertidur bersama setelah mendapatkan pelepasan bersama.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Marriange (Alwi Kheira)
Non-Fiction"bagaimana perasaanmu jika kamu harus dipaksa menikah oleh ibu tirimu dengan seorang pria yang sama sekali tak kamu kenal sedangkan ayahmu tak bisa menolong ,ayahmu tak bisa membantah semua yang dilakukan istrinya keduanya.