"bagaimana perasaanmu jika kamu harus dipaksa menikah oleh ibu tirimu dengan seorang pria yang sama sekali tak kamu kenal sedangkan ayahmu tak bisa menolong ,ayahmu tak bisa membantah semua yang dilakukan istrinya keduanya.
Setelah berpamitan kepada kedua mertuanya untuk pindah kerumah yang telah disiapkan oleh sang suami. Disinilah Kheira berada didepan rumah mewah yang tak jauh lebih besar dari rumah sang mertua.
Jujur Kheira sangat takjub akan kemewahan rumah yang berada dihadapannya kini. Kheira dikejutkan pintu yang terbuka oleh seorang wanita yang tampaknya sudah terlihat tidak mudah lagi dan diikuti beberapa orang wanita yang berbaju seragam seperti wanita itu kenakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat datang nyonya muda dan tuan muda"ucap wanita itu.
Kheira tampak menundukan kepalanya seraya memberi hormat kepada wanita tua dihadapan,ia sudah terbiasa berlaku sopan terhadap orang yang lebih tua.
"Perkenalkan saya Muna kepala pelayan di rumah ini nyonya muda"ucap bik Muna selaku kepala pelayan"
Kheira tampak mencari keberadaan sang suami yang entah kemana perginya. "Silahkan masuk nyonya"ucap bik Muna.
Kheira memasuki rumah itu didampingi beberapa pelayan. Didalam rumah Kheira menemukan suaminya sedang duduk diatas sofa. "Bik tolong buatkan saya kopi saya tunggu dikamar saya ingin istirahat sebentar"ucap Alwi lalu berlalu menuju lantai atas yang mengarah ke kamar.
"Baik tuan"ucap bik Muna.
"Emm,aku saja yang membuatkan kopi untuk abang kebetulan aku sudah terbiasa membuat kopi untuk ayahku sewaktu di rumah."ucap Kheira.
"Tapi nyonya saya..."ucapan bik Muna terpotong.
"Tidak apa bik,ini sudah menjadi tugas saya sebagai seorang istri,bisa tunjukan dimana dapurnya "ucap Kheira
"Baik nyonya mari saya antar"ucap salah satu pelayan yang Kheira yakini umurnya tidak jauh dari umurnya.
Ketika didapur Kheira langsung membuatkan kopi untuk suaminya,Tangannya tampak sudah terbiasa melakukan hal yang sedang dikerjakannya.
Setelah selesai membuat kopi Kheira segera mengantarkan kopi itu kelantai atas dimana tempa Alwi berada.
Saat sampai dilantai atas Kheira mengetuk pintu kamar yang ia yakini adalah kamar Alwi.
Tok...tok...tok...
Tak berapa lama menunggu pintu dihadapannya pun terbuka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
