Kheira sedang mengemas barangnya kedalam tas karena kerjaannya telah selesai.Sebelum pulang ke rumah ia berencana ingin mengunjungi sang ayah rasanya ia sangat rindu.
"Dokter Kheira?"panggil seorang dokter perempuan bernama Nina.
"Ya"sahut Kheira.
"Belum pulang dok?"tanya dokter Nina.
Seraya melihat kedalam ruangan Kheira."Ini saya sedang berkemas dok"ucap Kheira lagi.
"Saya dan para dokter berencana akan makan malam diluar jika tidak keberatan saya ingin mengajak dokter Kheira makan bersama"ucap dokter Nina.
"Maaf sebelumnya dok,tapi saya hari ini ada urusan diluar"ucap Kheira menolak ajakan dokter Nina dengan sopan.
"Oh,baiklah kalau begitu saya duluan dok,mari dokter Kheira"ucap dokter Nina seraya melambaikan tangannya kearah Kheira.
Kheira menggukkan kepalanya.
"Mari dok"ucap Kheira.Kheira keluar dari rumah sakit.Didepan rumah sakit seorang ojol sudah menunggunya.
"Dengan mbak Kheira?"ucap sang ojol."Ya saya pak"ucap Kheira.
"Ini helm dan maskernya mbak"ucap sang ojol memberikan helm dan juga masker kepada Kheira.
Sebelumnya Kheira sudah menghubungi pak Yanto agar tak menjemputnya.Tak berapa lama ia telah tiba didepan sebuah rumah dengan gerbang tinggi.
"Terimakasih pak"ucap Kheira pada sang ojol seraya memberikan selembar uang merah kepada sang ojol."Wah,saya gak ada kembaliannya lo mbak"ucap sang ojol
"Kembaliannya buat bapak aja"ucap Kheira dengan senyum manisnya.
"Terimakasih ya mbak"ucap sang ojol lalu pergi meninggal rumah itu.
Kheira berjalan memencet bel tak berapa gerbang tinggi itu terbuka oleh seorang satpam rumah itu.
"Eh saya kira siapa?ternyata non Kheira silahkan masuk non"ucap Pak Budi kepada Kheira.Kheira langsung memasuki rumah itu.Ketika ingin membuka pintu ia dikejutkan dengan seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba saja membuka pintu.
"Ikh bibik ngagetin aja hampir copot ini jantung Kheira"ucap Kheira sembari mengelus dadanya.
"Maaf non"ucap bik Darmi.
"Ayah ada didalam bik"ucap Kheira.
"Tuan ada didalam non diruang tamu"ucap Bik Darmi.
Kheira langsung menuju kearah ruang tamu."Ayah"panggil Kheira dan ingin segera memeluk sang ayah tapi seketika langkahnya terhenti karena ia melihat Ayah ,ibu dan adik tirinya sedang bercanda disofa ruang tamu itu.
Semua orang yang berada di ruangan itu menoleh kearah Kheira.
"Oh kita kedatangan tamu"ucap bu Indri selaku ibu tiri Kheira.Kheira memandang ketiga manusia di hadapannya mereka terlihat seperti keluarga Cemara yang bahagia berbeda jauh dengan kehidupan Kheira.
Mata Kheira tampak berkaca-kaca."Ehm,Kheira kesini cuman mau ambil barang Kheira yang tertinggal,"ucap Kheira lalu berlari menuju kamarnya yang berada dilantai atas.
Segera Kheira menutup pintu kamarnya tubuhnya luruh kelantai ia menangis sejadi-jadinya ia sangat merindukan masa-masa bahagianya dulu bersama mama dan kakak laki-lakinya.Mereka bagaikan keluarga Cemara yang sangat bahagia kala itu.Tapi sekarang semuanya sudah berbeda ia kehilangan masa-masa indah itu.Rumah yang menjadi tempatnya berpulang sekarang seperti hampa baginya.
Kheira menghapus air matanya.lalu berjalan kearah kamar mandi ia membasuh wajahnya di wastafel yang berada dikamar mandi itu.
Kheira lalu berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga satu persatu ia melihat keluarga itu tertawa bahagia Kheira mencoba menguatkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Marriange (Alwi Kheira)
Non-Fiction"bagaimana perasaanmu jika kamu harus dipaksa menikah oleh ibu tirimu dengan seorang pria yang sama sekali tak kamu kenal sedangkan ayahmu tak bisa menolong ,ayahmu tak bisa membantah semua yang dilakukan istrinya keduanya.