Alwi terbangun dari tidurnya dilihatnya jam diatas nakas yang menunjukan pukul 9 malam ia harus segera pulang.Alwi melirik kearah samping Delia masih tertidur dengan selimut yang menggulung tubuh mereka berdua.
Alwi menyingkap selimut lalu turun dari ranjang dan memunguti pakaiannya dan mengenakannya hal itu membuat Delia terbangun dari tidurnya.
"Ada apa Al?"tanya Delia dengan wajah penuh tanya.
"Maaf,aku hanya ingat sesuatu.Aku harus pulang sekarang.ada pekerjaan yang harus aku selesaikan."ucap Alwi serasa mengenakan pakaiannya kembali.
"Aku sudah mengetahui semuanya Al,cepat atau lambat Kamu pasti akan meninggalkan aku Al dan kamu akan memilih wanita pilihan orang tuamu"ucap Delia lirih.
Alwi berjalan mendekati ranjang setelah memakai pakaiannya.Pria itu mengelus pipi Delia dengan sangat lembut.
"Aku sangat mencintaimu Delia,cepat atau lambat aku akan menceraikan wanita itu dan kita akan menikah tapi kasih aku waktu untuk semua itu"ucap
Alwi menyakinkan wanita yang berada dihadapannya."Ya tapi sampai kapan Al aku lelah seperti ini"ucap Delia semakin gelisah.
"Kasih aku waktu dong?kamu ngertiin aku dong"ucap Alwi dengan nada tegasnya.
"Aku pergi dulu"ucap Alwi tak lupa mengecup kening Delia.
*****
Disebuah mansion yang sangat megah terlihat seorang wanita sedang duduk bersandar disebuah kursi yang berada di balkon sebuah kamar.Wanita itu tampak sedang menatap kearah langit."Ibu sedang apa di sana?Kheira kangen bu,Kheira lelah,Kheira capek,boleh gak Kheira ikut ibu aja"ucap wanita itu dengan air mata yang sudah mulai membasahi kelopak matanya.
Ceklek....
Tiba-tiba saja suara pintu terbuka mengejutkan Kheira dengan cepat ia menghapus sisa air matanya.
Tak...tak...tak
Suara sepatu terdengar sangat jelas ditelinga Kheira semakin lama suara hentakan sepatu itu semakin mendekat kearahnya.Kheira menolehkan kepalanya kebelakang mencari tahu pemilik hentakan suara sepatu itu.
Kheira mengenali seseorang pemilik hentakan suara sepatu itu ia tidak lain adalah seorang laki-laki yang beberapa jam lalu telah berstatus menjadi suaminya.
"Kamu belum tidur"ucap suara bas seorang laki-laki membuyarkan lamunan Kheira.
Kheira menggelengkan kepalanya.lalu sedetik kemudian ia menjawab"Belum"ucapnya dengan suara sangat pelan seperti bisikan tapi Alwi masih bisa mendengarnya.
"Tidurlah,ini sudah malam"ucap Alwi lalu berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Kheira hanya memandang kepergian laki-laki itu lalu beranjak dari duduknya menuju ranjang.ia menaiki ranjang dan menarik selimut sebatas dadanya.
Tak berapa lama pintu kamar mandi terbuka Alwi keluar dengan mengenakan piyama tidurnya.
Dilihatnya Kheira sedang bersandar di ranjang.Alwi berjalan menuju sebuah nakas ia tampak mencari sesuatu didalam laci nakas yang berada disamping ranjang.
Setelah mendapatkan apa yang dicarinya Alwi berjalan kearah Kheira dengan membawa sebuah map berwarna biru.Alwi menyerahkan map berwarna biru itu kepada Kheira."map apa ini mas?"tanya Kheira yang masih kebingungan.
"Buka dan bacalah"ucap Alwi dengan datar.
Kheira langsung membuka map berwarna biru itu dan membaca isi selembar kertas bermaterai itu.
"Su...surat perjanjian kontrak nikah?"Kheira menatap Alwi meminta penjelasan.
Alwi memalingkan wajahnya,ia menghela nafas panjang.Ia merasa kesal karena Kheira bersikap seolah ia wanita bodoh.
"Dengar penjelasan aku dulu,kita menikah atas dasar tidak saling cinta jadi mari kita berdua membuat perjanjian agar diantara kita tidak ada saling dirugikan"ucap Alwi dengan tenang.
"Tapi gak dengan kontrak nikah ini"ucap Kheira .
"Itu karena aku gak cinta sama kamu,aku udah punya kekasih Kheira kami saling mencintai dan kamu tahu karena pernikahan ini hubungan kami hampir saja berakhir,sekarang apa lagi yang kamu pikirkan cepat tanda tangan"ucap Alwi tegas.
Alwi menatap wajah Kheira tajam.ia muak menatap wajah Kheira yang tampak memelas.
"Maaf mas tapi aku gak bisa."Kheira mengembalikan surat perjanjian itu ke tangan Alwi,baginya menikah itu bukanlah permainan,ia dulu pernah memiliki cita-cita untuk menikah sekali seumur hidup.
Alwi tampak gusar.
"Aku bilang tanda tangani!aku gak mau nerima penolakan apapun itu alasannya!"ucap Alwi terus-terusan memerintah Kheira untuk menandatangani surat kontrak itu"Aku mohon jangan paksa aku mas,aku janji gak akan mengganggu hubungan mas dengan pacar mas tapi aku mohon jangan paksa aku untuk menandatangani surat itu."ucap Kheira memelas.
Alwi tampak menjambak rambutnya frustasi tapi Alwi tidak kehabisan akal.
"Oke,kalau kamu gak mau nanda tangani surat ini jangan salahkan aku kalau aku buat perusahaan Ayahmu hancur dan aku akan menjebloskan ayahmu ke penjara atas dasar penyuapan barang impor yang dilakukan oleh ayahmu" ucap Alwi,bukannya menjadi iba kepada Kheira tapi Alwi malah mengancam Kheira mengenai orang tuanya.Kheira menggelengkan kepalanya.
Kheira amat sangat sensitif jika bersangkutan dengan orang tuanya.
Dengan air mata yang sudah tak bisa terbendung lagi akhirnya Kheira menganggukkan kepalanya.Kheira tidak bisa berbuat lebih."Ba...baiklah"ucap Kheira dengan sesegukan.Kheira akhirnya mengalah
saja daripada orang tuanya menjadi tumbal dari perbuatan keji Alwi.Kheira membaca surat itu dengan seksama.
Surat kontrak nikah.
1.pihak pertama wajib memberikan nafkah kepada pihak kedua .
2.pihak pertama dan pihak kedua dilarang ikut campur masalah pribadi diantara keduanya.
3.pihak kedua harus mengikuti perintah dari pihak kedua.
4.pihak pertama dilarang jatuh cinta begitu pun kepada pihak kedua selama masa kontrak ini berjalan jika hal itu terjadi maka kontrak ini dinyatakan selesai.Setelah surat ini ditandatangani maka surat ini dinyatakan sah.Dan kontrak nikah ini akan berjalan dari mulai berjalannya kontrak nikah sampai waktu yang ditentukan.
Selesai membaca surat kontrak nikah itu Kheira merasa dirugikan,tapi Kheira tidak dapat membantahnya ia tidak mau perusahaan ayahnya bangkrut apalagi ia melihat ayahnya masuk penjara ia tidak akan tega.
"Kenapa hidupku harus seperti ini"ucap Kheira didalam hati.
Dengan tangan yang bergetar Kheira menandatangani surat kontak itu.Ini bukan waktunya untuk ia berdebat kembali dengan pria dihadapannya."Nah,kalau gini kan enak .Jadi ingat kamu disini cuma istri diatas kertas!Dan kamu jangan coba-coba membantah perintah aku!kemasi barang-barang kamu mulai dari sekarang karena mulai besok kita akan pindah ke rumah aku"ucap Alwi serasa melangkah pergi dari hadapan Kheira.
Sebelum langkah kaki pria itu sampai didepan pintu kamar pria itu membalikan tubuhnya kearah Kheira.
"Satu lagi aku gak suka kamu panggil mas serasa aku tua kali,aku bukan mas mas tukang ojek"ucap Alwi."Lalu aku akan memanggil apa dong?hmmmm gimana kalau kakak"ucap Kheira.
"Aku bukan kakak kamu dan kamu bukan adikku"ucap Alwi tegas.
"Kalau abang gimana?"tanya Kheira.
"Abang?"
Lucu juga seumur-umur Alwi belum pernah dipanggil abang."Oke panggil aku abang,"ucap Alwi lalu keluar dari kamar.
"Sebenernya apa bedanya panggilan kakak sama abang kan artinya sama,dasar orang yang aneh"gumam Kheira.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Marriange (Alwi Kheira)
Non-Fiction"bagaimana perasaanmu jika kamu harus dipaksa menikah oleh ibu tirimu dengan seorang pria yang sama sekali tak kamu kenal sedangkan ayahmu tak bisa menolong ,ayahmu tak bisa membantah semua yang dilakukan istrinya keduanya.