12

287 10 0
                                    

Malam itu hujan turun dengan derasnya  Kheira tampak sedang sibuk membuat kopi didapur.Sedangkan Alwi sedang duduk diruang tengah sambil memangku laptopnya mengecek satu persatu pekerjaan kantornya.

"Kopi abang"ucap Kheira sambil meletakkan segelas kopi dan juga camilan ringan diatas meja.

"Oh...ya terimakasih Khei"jawab Alwi melihat minuman kesukaannya itu dan kembali pandangannya kearah laptopnya.

"Abang kenapa masih kerja malam-malam begini?"ucap Kheira yang telah duduk disamping kiri Alwi.

Ya,sekarang hubungan mereka semakin dekat semenjak Alwi mulai membuka dirinya untuk Kheira meski ia pun tidak tahu sampai kapan hubungan pernikahan kontrak mereka berakhir.

"Kerjaan aku itu banyak Khei,bahkan terkadang hari liburnya pun aku harus mengecek beberapa perusahaan aku dikantor cabang"ucap Alwi.

"Abang punya banyak perusahaan?"tanya Kheira.

"Aku punya beberapa perusahaan yang aku bangun sendiri dan bahkan perusahaan aku sudah berdiri dibeberapa negara eropa dan sekarang aku sedang memegang perusahaan papa"jelas Alwi.

"Wah,keren sih!aku suka kagum sama Abang bisa menghendle perusahaan segitu banyaknya sendiri.Dulu aku suka dengar abang dari orang-orang yang ngefans sama Abang,kamu itu sukses
banget walaupun masih muda."ucap Kheira dengan kekagumannya.

"O ya?"ucap Alwi yang mulai tertarik dengan pembicaraan mereka berdua.

Alwi tampak merenggangkan tubuhnya yang dari tadi hanya fokus ke laptop yang berada di pangkuannya.Alwi meletakan laptopnya diatas meja dan mengalihkan pandangannya kearah Kheira yang mana tubuhnya agak dicondongkan kearah Kheira.

"Iya abang,aku itu gak bohong atau hanya muji kamu doang,aku itu jadi terinspirasi dari kamu.aku itu jadi pingin sukses juga diusia muda"ucap Kheira dengan wajah polosnya yang tampak sangat antusias.

"Bukannya kamu sudah sukses dengan cita-cita kamu menjadi dokter spesialis anak"ucap Alwi sambil terus menatap Kheira.

"Iya sih"

"Sekarang aku tanyak kenapa kamu lebih memilih jadi dokter spesialis anak dari pada jadi dokter yang lainnya?aku lihat kamu itu berbakat loh"ucap Alwi tampak memuji Kheira.

"Aku itu dari dulu sukak banget sama anak-anak bahkan,sangking sayangnya aku sama anak-anak aku itu sering datang ke panti-panti asuhan di sana itu banyak banget aku jumpai anak yang kurang kasih sayang dari orang tuanya yang lebih parah lagi aku itu kasihan ngelihat beberapa dari mereka ada yang sakit,Aku sering lihat anak-anak itu dengan penyakit gizi buruk,jantung lemah dan sebagainya.Maka dari itu aku pingin dengan kedua tanganku ini aku bisa memberikan pertolongan medis yang lebih baik untuk mereka"Ungkap Kheira bercerita dengan senyumnya.

"Kalau nanti kamu punya anak kamu ingin berapa anak?"tanya Alwi kemudian.

"Aku pingin dua anak satu laki-laki satunya lagi perempuan.Setiap hari aku akan mendengarkan kericuhan mereka
Dan keceriaan mereka berdua.Nanti aku dan suamiku akan mengajak mereka bermain disebuah taman yang indah dan banyak bunganya sambil kejar-kejaran dengan kedua anak kami dengan begitu semua beban akan hilang dengan sendirinya"ucap Kheira dengan girangnya.

"Itu impian kamu ya?"tanya Alwi sambil menyeruput Kopi buatan Kheira.

"Ehem...impian aku punya keluarga kecil yang hangat dan hormanis bersama suami dan anak masa depanku.Aku rela melepaskan profesi ku menjadi seorang dokter jika aku harus menjadi seorang ibu rumah tangga yang berada dirumah aja demi fokus menjadi seorang istri dan juga menjadi ibu yang baik untuk anak-anak ku nantinya.Aku akan menjadi istri yang luar biasa dan juga menjadi ibu yang hebat.Aku tidak ingin menjadikan nasib anakku seperti diriku yang kurang kasih sayang dari orang tua,Ibuku meninggal dunia karena kecelakaan saat aku  kelas 3 SMP dan lalu ayahku menikah lagi dengan seorang  wanita penghibur yang tidak pernah menyayangiku tapi untungnya aku masih mempunyai seorang kakak laki-laki yang selalu menjagaku tapi akhirnya tanpa tahu kenapa ia pergi dari rumah meninggalkan aku ,yang dimana rumah itu sudah lama kehilangan kehangatan, tidak berapa lama dari itu ibu tiriku membawa anak kandungnya tinggal bersama kami awalnya ia sangat hormat kepada ku,aku pun sangat menyayanginya tapi itu hanya sementara ia merampas kasih sayang ayahku dan juga kamarku hingga aku harus pindah kamar yang lebih kecil dari kamarku ,dan sejak itu aku bertekad suatu saat nanti akan menjadi  ibu yang baik dan menjadi garda terdepan untuk masa depan anak ku nantinya."ucap Kheira sambil tersenyum lembut dengan mata yang berkaca.

"Kheira..."lirih Alwi.
Tangan Alwi menyentuh puncak kepala Kheira dan mengusapnya lembut.Tidak pernah terbayangkan oleh Alwi betapa sangat berat hidup Kheira selama ini.Hidup dalam lingkungan yang serba ada tapi seperti hidup dalam gua tidak berpenghuni.Kheira menoleh kearah Alwi yang berada sangat dekat dengannya

Wajah  mereka begitu sangat dekat.Tatapan Alwi sangat sulit untuk diartikan mengunci tatapan Kheira sehingga tidak dapat menghindar lagi.
Alwi sedikit demi sedikit mengikis jarak diantara mereka dapat Alwi lihat bola mata Kheira yang indah dan cemerlang,bulu mata lentik yang hitam pekat,hidung mancung Kheira yang sedikit menempel pada hidung milik Alwi,bibir mungil yang ranum itu tampak memanggil-manggil dirinya untuk di nikmati membuat jakun Alwi naik turun menelan salivanya.Alwi benar-benar dibuat tak berdaya dengan bibir ranum Kheira.Ia sudah merasa tidak tahan lagi dengan segera  Alwi mengigit dan menghisap bibir yang membuatnya candu itu.

Kheira terpaku mendapatkan perlakuan hisapan bibir Alwi terhadap bibirnya dirinya seakan kaku tak dapat bergerak.
Hatinya telah memerintahnya untuk menghindar tapi tubuhnya terlalu mendamba.

Hisapan yang semulanya lembut berubah semakin ganas,Alwi memanggut bibir Kheira semakin dalam.
Kheira hanya bisa terdiam terpaku ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan karena ia tidak pernah melakukannya sebelumnya.

Alwi menekan tengkuk Kheira dan sedikit mengigit bibir Kheira.
"Akh...emmm..."desis Kheira.
Kesempatan itu tidak Alwi sia-siakan dengan segera Alwi memasukan lidahnya kedalam rongga mulut Kheira mengabsen satu persatu gigi Kheira.

Kelontang.....

Suara sesuatu terdengar dari arah dapur.Kheira langsung melepaskan ciuman bibir mereka ia  terkejut lalu menjauh dari Alwi.

"Siapa disana?"tanya Alwi dengan suara lantangnya.

"Saya tuan,saya tidak sengaja menjatuhkan gelas saat ingin mengambil minum"ucap Firda dari balik dapur.

"Lain kali hati-hati"ucap Alwi memperingatkan.

"Baik tuan"ucap Firda lalu segera membersihkan pecahan gelas.

Alwi menatap Kheira yang terlihat menundukkan kepalanya.Alwi paham pasti saat ini Kheira merasa malu.Sadar akan tatapan Alwi mengarah kepadanya  Kheira segera berdiri dari duduknya.

"Aku ke kamar duluan abang"ucap Kheira lalu berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Akkkh...sial"umpat Alwi benar-benar kesal setengah mati.Kenapa saat sedang bercumbu selalu saja ada gangguan.

Sementara dikamar Kheira tampak menyandarkan tubuhnya dibalik pintu setelah memasuki kamarnya. Jantungnya berdegub kencang karena kejadian tadi.Kheira mencoba menarik nafas lalu menghempaskan ya secara perlahan.

"Tadi Abang mau ngapain ya?kenapa Lo bodoh banget sih Khei"

Kheira tampak mengelus bibirnya yang baru saja dicium oleh bibir Alwi
Pipinya memerah seketika lalu memanas.

Bersambung....

Hidden Marriange (Alwi Kheira)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang