••••••
"Bi.. Athar sungguh bingung, sepertinya Zulaifah benar-benar belum siap untuk menerima Athar" Lirih Athar kepada sang Abi. Athar telah selesai mengajar santri-santri untuk mengaji lalu Athar mndtangi Abi-Nya diruangan penting milik Abi-Nya, karena Athar berfikir ingin sedikit curhat dengan Abi-Nya
"Sudah lah Nak, biarkan dia sendirian dulu, kamu sudah pernah bukan mendengar Ucap Ustadz Hanan Attaki yg seperti ini. 'Tidak mudah menyembuhkan setiap rasa sakit bersama traumanya, melewati fase demi fase yang akhirnya menyadarkan kamu bahwa, rencana Allah lebih baik' maka percaya kan pada Allah, Insyaa Allah. Semuanya akan berjalan baik dan mulus atas izinnya, kamu tdk perlu khawatir. Zulaifah juga membutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka dihati nya" Penjelasan Abi-Nya sambil menyentuh pundak kanan Athar. Athar hanya menganggukkan kepala seakan paham maksud dari Abi-Nya
"Ini semua karena mu Azhar, andai kau tdk terlalu memberikan harapan pada Zulaifah, ini semua tdk akan terjadi. Itulah mengapa saya sangat membencimu. Azhar" batin Athar dengan penuh amarah
"Baiklah Bi. Athar izin untuk keluar sebentar yah? " Izin Athar kepada Abi-Nya. Abi-Nya hanya mengangguk mengizinkan, Athar pun beranjak berdiri dari duduknya lalu melangkah pergi, sebelum Athar ingin melangkah, Abi-Nya tiba-tiba saja menghalang"Tolong, berdamai lah bersama kakak mu" Ucap Abi-Nya yang lalu melepas tangan Athar, Athar terdiam sejenak lalu mengangguk
"Assalamu'alaikum bi" Ucap Athar
"Waalaikumsalam" Jawab Abi-Nya yaitu Kiyai Amir. Tanpa butuh lama, Athar lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan itu yg berisi hanya Abi-Nya seorangAthar lalu mengambil handphone nya lalu menelfon seseorang
"Datang ke lokasi yang sudah saya kirimkan, sekarang! " Ucap Athar kepada seseorang yang dia telfon. Dengan langkah cepat Athar berjalan menuju mobilnya lalu memasuki mobilnya dengan terburu-buru, tdk butuh lama dia langsung saja menancapkan gas menuju lokasi yang telah dia janjikan kepada seseorang••••••
BUG!
"BELUM PUAS KAMU HANCURIN HIDUP SAYA!!? " Teriak Athar setelah meninggalkan pukulan pada pipi seorang lelaki yang hampir sama dengan umurnya
"KAMU UDAH BUAT KEPERCAYAAN ABI KE SAYA HILANG, DAN MEMBUAT SAYA HARUS KULIAH KE QATAR!!" lagi dan lagi Athar memberikan pukulan pada lelaki itu
"DAN SEKARANG!? KAMU HILANGKAN KEPERCAYAAN ZULAIFAH KE SAYA!! APA KAMU BELUM PUAS HAH!? " Setelah Athar mengucapkan itu, dia lalu memberikan pukulan lagi kepada lelaki itu, lalu melepaskan pegangannya ke kerah baju lelaki yg dia pukul"hahaHAHAHAHA.. Adik kecil ku? Pukulan mu lumayan juga. Tapi membuat kepercayaan Zulaifah hilang belum sampai situ, masih bnyak rencana lain, itu semua aku lakukan agar kau tdk akan bisa dapatkan Zulaifah, sampai kapan pun" Ucap Azhar. Lelaki yang menjadi lampiasan amarah Athar adalah Azhar, kakaknya sendiri. Jadi selama dari kecil Azhar selalu mengambil apa yang seharusnya milik Athar, Ibunda mereka meninggal itu juga ulah Azhar sendiri
Flashback On
UHUK UHUK
Terdengar suara batukkan dari sebuah kamar
"Azhar.. Uhuk.. Uhuk.. Nakk, ambilin Umi obat" Lirih Ibunda Azhar dan Athar dengan suara yang sudah hampir hilang, tampak ada anak lelaki yang duduk disamping kasur ibundanya, usia anak lelaki sekitar 13 tahun"Aduhh Umi.. Ambil sendirilah, Azhar lagi seru-serunya nih main game" Bentak anak lelaki itu, yah.. Anak lelaki itu adalah Azhar, Azhar hanya mementingkan game nya daripada Ibunda nya yang sudah sakit parah. Disaat itu Abi mereka yaitu Kiyai Amir sedang di pesantren dan Athar sedang menyuci piring di dapur
"Nak.. Dada Umi sesak banget, tolong yahh" Ucap Umi mereka dengan suara yang mulai serak di ikuti dengan batuk
"Iiishhh!! UMI! UMI KAN BISA AMBIL SENDIRI, CUMAN DISAMPING SITU KOK! Ganggu banget" Bentak Azhar lalu setelah itu melanjutkan untuk bermain game nya. Umi-Nya pun berusaha bangun dari kasur dan meraih obat yang berada di meja yang lumayan jauh dari kasurnya, saat ingin berdiri, tanpa Umi-Nya sadar, ternyata tangannya terlilit pada kabel lampu, dan Umi-Nya tdk mampu untuk menahan keseimbangan tubuhnya karena memang terlalu lama dia berbaring dikasur, Umi-Nya pun terjatuh dari kasurnya dan ter timpah oleh Lampu tidur yang tadinya berada pada meja yang dekat dengan kasur nya

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA GUS ATHAR
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Pernah kah kalian membayangkan, bersahabat dengan salah satu anak pemilik pesantren? Bahkan sampai memiliki perasaan kepadanya? Pas udah berharap lebih malah dia nya nikah sama orang lain Yah.. Itu yang di alami o...