7. A&Z • Lamaran

56 5 0
                                    

••••••

Setelah kepulangan Athar dari rumah Ning Misyah karena mengantar kakaknya, dia kini kembali ke pesantren dan berjalan menuju ruangan Abi-Nya yaitu Kiyai Amir. Dipertengahan jalan menuju ruangan Abi-Nya, Tiba-tiba saja ada yang memanggil Athar dari belakangnya
"GUS!! " Terdengar suara teriakan dari seorang gadis. Athar kini membalikkan tubuhnya mengarah kesumber suara yang tdk jauh dari posisi dia berdiri, setelah Athar mengetahui siapa yang meneriakinya, kini dia menundukkan pandangannya
"Assalamu'alaikum Gus.. Afwan jikalau saya mengganggu waktunya Gus" Ucap salam dari sang gadis sekaligus permintaan maaf

"Waalaikumsalam, jika untukmu, saya rela menghabiskan sisa waktuku hanya untukmu, Wahai Zulaifah" Jawab Athar. Yahh... Yang teriak memanggil nama Athar adalah Zulaifah, gadis yang menutupi tubuhnya menggunakan gamis, hijab, dan cadar yang serba hitam, dan pas sekali, Athar kini memakai baju koko warna putih
"Saya belum bisa menyebutmu 'Zulaifah-ku' atau 'Zawjatiku', karena engkau belum menjadi milikku" Lanjut Athar, Zulaifah sedikit terkejut sekaligus salting mendengar ucapan dari Athar

"Aum.. Saya memanggil Gus karena-"

"Karena ingin belajar mencintai saya? Hm? " Belum selesai Zulaifah berbicara, ucapannya kini dipotong oleh Athar. Wajah Zulaifah kini memerah karena dibuat salting oleh seorang Gus. Rasanya dia ingin bersembunyi di inti-inti bumi lalu berteriak disana, saking saltingnya Zulaifah itu

"B,bukan itu Gus, saya ingin meminta maaf karena saya sempat Zu'udzon sama Gus" Ucap Zulaifah sambil menahan kesaltingan nya. Setelah Athar mendengar Zulaifah meminta maaf, dia kini terkekeh kecil, Zulaifah yang mendengar kekehan itu kini mulai keheranan
"Kenapa Gus ketawa? Ada yang salah yah dengan ucapan saya? " Kini kedua tangan Zulaifah mengepal dan berada didepan dadany, dengan wajah keheranan kepada Athar

"Saya tertawa karena kamu lucu. Kamu lucu karena kamu berbicara sambil menahan salting, saranku salting lah dahulu, lalu berbicara, karena kamu berbicara dengan nada yang bergetar" Ucap Athar lalu kembali terkekeh lagi, kini Zulaifah dengan cepat menundukkan pandangannya

"Iishh.. Ifah kesini cuman buat meminta maaf ke Gus, bukan untk ditertawakan" Ketus Zulaifah
"Ifah tau kok, kalau Ifah itu lucu. Lucu dari lahir" Gumamnya, walaupun begitu, Athar masih dapat mendengarnya, dan Athar masih saja terkekeh dengan kelakuan Zulaifah

"Cuman meminta maaf? " Tanya Athar yang kini menaikkan satu alisnya, namun tatapannya mengarah ke 5 kumpulan santriwan yang sedang berbincang ditaman, Zulaifah yang kini menatap kearah Athar mulai keheranan, "apa maksud dari Gus Athar? Apakah saya pernah meminjam barangnya?" sekiranya begitulah isi pikiran Zulaifah

"Maksudnya Gus? "

"Kamu tidk ingin mengizinkan saya untuk melamarmu? " Tanya Athar
"Didepan Abi saya dan didepan Orang tua mu" Lanjut Athar. Zulaifah kini terkejut setelah mendengar ucapan dari Athar dan kembali menundukkan pandangannya
"Tundukkan lah pandanganmu, jangan terus sesekali menatapku lalu menundukkan nya lagi. Saya tdk ingin lehermu sakit, saya tau bahwa saya tampan" Ucap Athar yang kini tersenyum manis

"Dih PD. Emang situ Tampan? Tapi emang Tampan sih" batin Zulaifah yang kini kesal namun juga salting
"Gus udah maafin saya kan? Saya ingin je perpustakaan" Tanya Zulaifah dengan tangan yang kini disatukan dan pandangannya tetap menunduk

"Sebelum kamu meminta maafpun, saya telah memaafkan. Sekarang giliran kamu jawab pertanyaan saya yang tadi, apakah kamu mengizinkan saya? "

"Menurut Gus? " Ucap Zulaifah lalu kini berjalan melewati Athar menuju Perpustakaan. Athar hanya diam berdiri ditempatnya tanpa menghentikan langkah Zulaifah, lalu kemudian Athar membalikkan tubuhnya menghadap Zulaifah yang kini berjalan pergi, mata Athar kini menyipit sedikit lalu tersenyum manis
"Saya mengerti" Lirih Athar, lalu kemudian Athar menyusul berjalan kearah yang sama seperti Zulaifah, namun dengan tujuan yang berbeda

CINTA GUS ATHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang