8. A&Z • Kehilangan

71 9 0
                                    

•••••


Terlihat seorang pria yang telah berumur melempar sebuah vas bunga tepat dihadapan seorang gadis bergamis dan hijab yang menutupi seluruh dadanya
"SUDAH BERAPA KALI AYAH BILANG!!? kau ngg usah pulang kerumah ini, dasar SOK SUCI!!" Bentak pria itu
"Lihat anak tetangga!! Dia sudah bisa kerja lho.. Bisa nyariin uang buat orang tuanya, kau apa? Pesantren pesantren aja otak mu.. Kau mau kasih gw makan apa? Ilmu!!?? BODO!! " Lanjut pria itu

"Tapi yah.. Nidar percaya bahwa Allah mempunyai rencana yang lebih baik, Nidar pesantren juga untuk mendekat kan diri kepada Allah, dan soal rezeki, Allah sudah atur semua. Ayah juga mikir dong buat kerja, Nidar mohon yah.. Ayah ngg usah berjudi lagi, itu dosa yah.. " Jawab Nidar dengan hisak tangisnya

"ALAHHH!! Kau mau dekat dengan Allah? Yaudah... MATI AJA, Jadi anak tukang ceramah doang, ngg bisa ngasih duit" Ucap pria itu. Pria itu adalah Ayah dari Nidar, dan Nidar tdk berada di pesantren karena dia telah izin kepada Kiyai untuk pulang mengunjungi ayahnya. Ibu Nidar sudah meninggal karena Tumor otak, dan ayahnya bisa dibilang pemabukan, dan lebih gemar berjudi, Nidar sedari kecil memang telah terdidik untuk menjadi mandiri, dan memutuskan untuk masuk pesantren pada umur 16 thun, dan disaat itulah Nidar bertemu dengan Zulaifah
"Kau sama saja seperti ibu mu, SAMA-SAMA DIBUTAKAN AGAMA!! Menyusahkan hidup" Lanjut Ayah-Nya

"AYAH!! Nidar mohon sama ayah.. Stop berjudi, Nidar ingin bersama ayah ke surga, dan sama-sama bertemu ibu. Kenapa sih ayah susah banget buat dukung kemauan Nidar!! PLEASE.. Sekali aja ayah Apresiasi kan Nidar, Nidar cuman butuh dukungan dari ayah" Penjelasan Nidar sambil nangis dan berjalan mendekati Ayah-Nya

PLAKK!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Nidar yang tertutupi oleh cadar itu, saking kencang nya tamparan itu, membuat Nidar terjatuh ke lantai
"JANGAN SEKALI-KALI KAU BUAT NASEHATIN GW. Anak kyk kau ngg pantas buat diapresiasi kan, NGG GUNA!! " Bentak Ayah-Nya setelah mendarat tamparan dipipi Nidar
"Jangan sok pintar kamu!! Kau sendiri saja pendosa. HEHH ANAK GA TAU DIRI!! Hidup itu hanya sekali, jadi nikmati lah" Lanjut Ayah-Nya

"Dan akhirat itu abadi, maka perbaikilah diri dan amal untuk keAkhirat. Karena Allah tdk pernah mengingkari janjinya, Nidar juga tdk pernah merasa pintar, Nidar ini hanya manusia yang masih belajar soal agama, Nidar hanya tdk ingin Ayah terjebak dalam kesesatan" Ucap Nidar yang masih terduduk dilantai sambil memegang pipinya yang masih terasa perih itu dengan air mata yang masih terus menetes

"MASIH BERANI KAU MENJAWAB HAH!!? " Tali pinggang yang pria itu kini pegang mendarat dipunggung Nidar

"AYAH SAKIT!! " Rintihan Nidar yang sedang menahan sakit sambil berusaha melindungi tubuhnya dari pukulan sang Ayah, namun Ayah-Nya masih saja terus menerus memukulnya tanpa memperdulikan tangisan dan teriakan dari anaknya sendiri

"Apa kau lupa sama kerjaan mu dulu?? Kau selalu melayani seluruh lelaki, walaupun kau tdk ingin keperawanan mu diambil, tapi itu menghasil kan uang. Pekerjaan itu sudah baguss, dan dengan bodohnya kau malah memiliki untuk pesantren? GA TAU DIRI!! " Ayah-Nya mati-matian memakinya sehingga membawa masa lalu Nidar yang sangat amat memalukan itu. Dulu Nidar pernah putus asa dan memilih jalan yang salah dengan cara memuaskan semua lelaki yang ada di sebuah Club, walaupun keperawanannya tdk pernah dia berikan, dia tetap mendapatkan uang, dan uang itu lebih dari cukup untuk membeli kan ayahnya dan dirinya makan

Nidar tidak habis fikir dengan ucapan ayah-Nya yang telah membawa-bawa masa lalunya, tanpa Ayah-Nya tau seberapa sulitnya dia melupakan hal yang sangat memalukan itu. Ayah-Nya masih saja memukuli nya tanpa memperdulikan rintihan dan teriakan anaknya yang menahan sakit

"Kata orang-orang, ayah adalah cinta pertama seorang anak perempuan, namun mengapa kisahku berbeda? Bahkan saya tdk pernah merasakan cinta dari seseorang yang katanya cinta pertama seorang anak perempuan" batin Nidar yang masih melindungi dirinya dari pukulan Ayah-Nya. Sungguh malang nasib Nidar, dia dipaksa dewasa oleh keadaan, dia selalu terlihat baik-baik saja bila dihadapan orang-orang disekitarnya, padahal didalam dia sangat amat rapuh. Ni...

CINTA GUS ATHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang