4. A&Z • Izin Melamar

71 8 0
                                    

••••••

Jam sudah menunjukkan pukul 16.35 hujan sudah reda namun langit masih menunjukkan mendung
"Emm.. Ni.. Aku minta maaf tadi pulangnya bareng Gus Athar, aku tdk bermaksud untuk-" Sebelum Zulaifah menyelesaikan ucapannya, Nidar langsung memotong pembicaraan Zulaifah

"Tdk apa Fa.. Malahan aku senang bgt liat kalian berdua" Ucap Nidar dengan penuh bahgia

"Ha? Maksudnya? Saya tdk paham maksudmu? Bukan nya kamu menyukai Gus Athar? " Tanya Zulaifah yang masih bingung dengan maksud sahabat nya

"Jadi gini, aku sebenarnya tdk benar-benar menyukai Gus Athar, itu semua bohong, aku sudah dijodohkan oleh ayah saya dengan anak dari sahabatnya, dan sebenarnya Gus Athar, menyukai mu Fa.. " Jelas Nidar dengan serius

"Apa!? Kamu yang serius? Kamu kok baru bilang kalau kamu dijodohin, dan kenapa kamu bohong soal ini semua? " Ucap Zulaifah tdk menyangka dan sedikit kecewa, karena sahabatnya sendiri sdh bisa membohonginya

"Maaf Fa.. Aku hanya mencari waktu yang tepat aja untuk jujur dengan semua ini" Ucap Nidar sambil menundukkan pandangan nya

"Tapi saya tdk yakin" Ucap Zulaifah yg ikut menundukkan pandangan nya

"Fa... Kamu harus bisa membuka hati untuk Gus Athar ya? Saya yakin bahwa Gus Athar akan selalu menjagamu, dan mampu menjadi pemimpin yg baik dan mampu membimbing mu sampai ke surga-nya Allah kelak" Ucap Nidar yang kini menyentuh kedua pundak Zulaifah

"Aku cuman takut sja untuk mengulang buku yang sama" Lirih Zulaifah

"Buku yang sama ya? Bukannya setiap buku mempunyai bab baru? " Ucap Nidar dengan meyakinkan Zulaifah. Zulaifah hanya mampu mengangguk kan kepala tnpa mengeluarkan sepatah kata pun

"Ni.. Titik terakhir dari mencintai adalah ketika seseorang mengangkat kedua tangannya, berdoa memohon kepada Allah. Tetapi bukan lagi tentang keinginan Dipersatukan dalam pernikahan. Namun, memohon kepada Allah agar diberikan Kelapangan hati, agar bisa ikhlas menerima perpisahan" Ucap Zulaifah yang tadinya pandangannya kebawah sekarang berpindah menatap Nidar yang berada di hadapannya

"Semoga Allah mengabulkan do'amu, dan saya pastikan Gus Athar dapat membimbing mu hingga surgaNya Allah" Lirih Nidar

"Aamiin. Syukron Ni" Ucap Zulaifah sambil memeluk Nidar dengan lembut

"Wa Iyyaki. Fa.. " Jawab Nidar yang lalu membalas pelukan Zulaifah. Disaat-saat keromantisan 2 sahabat ini, Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar mereka

TOK TOK TOK

Zulaifah yang mendengar ketukan itu melepas pelukan Nidar, begitupun Nidar. Mereka berdua saling menatap satu sama lain dengan waktu singkat lalu Nidar berjalan untuk membuka pintu, sedangkan Zulaifah berjalan menuju meja belajarnya dan melanjutkan membaca Kitab yang belum selesai dia baca

Tanpa waktu lama Nidar pun membuka pintu kamarnya
"Iya siapa-" Ucap Nidar tiba-tiba terhenti saat melihat siapa yang mengetuk pintu

"Assalamu'alaikum.. Zulaifah nya ada? " Tanya Athar, pemuda itu sedari tadi berdiri didepan pintu mereka berdua setelah mengetuk pintu selama 2x

"Eh.. Gus, Wa'alaikumussalam. Zulaifah nya ada kok, bentar saya panggilin yah" Ucap Nidar dengan pandangan yang yang menunduk kebawah, tanpa waktu lama Nidar lalu berlari menuju Zulaifah yang tengah membaca Kitab
"FA!!! Cepetan iih keluar, Gus Athar nyariin kamu lhoo" Lirih Nidar dengan panik + salting, ntah mengapa Nidar salting, padahal yang Gus cari adalah Zulaifah

"Astaghfirullah.. Buat apaan? Saya sedang sibuk membaca Kitab, bilang aja kalau saya tdk bisa" Tolak Zulaifah

"Ck, udaaahhh ayooo" Ucap Nidar lalu menarik Zulaifah menuju depan pintu kamar mereka berdua yang sudah tampak Athar berdiri menunggu kedatangan Zulaifah

CINTA GUS ATHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang