•••••••
"Maa Sya Allah cantiknya" Ucap seorang gadis bergamis putih yang sedang menutup pintu kamar
"Apakah ini yang dinamakan Cinderella? ""Sini ihh.. Saya gugup, takut banget" Ucap Zulaifah yang sedang terduduk depan cermin dengan pakaian pengantinnya yang indah dan cadar putih bersihnya itu, tangan Zulaifah itu tampak sedikit bergetar dan dingin
"Lho.. Lho? Kok takut sih, seharusnya kan kamu bahagia karena bentar lagi kamu bakalan jadi istri sang Gus" Ucap Nidar sambil memegang pundak sahabatnya itu
"Iya Ni.. Saya bahagia tapi setelah memasang cincin pernikahan, berarti saya bakalan nyentuh tangan Gus Athar dong?? " Ucap Zulaifah dengan wajah yang tampak panik.
Sebuah pernikahan memang hal yang paling membahagiakan, namun bagi orang yang paham akan agama, bagian yang mereka rasa canggung adalah bagian dimana mereka harus bersentuhan untuk bersalaman dan mencium kening pasangan, karena mereka sangat amat menjaga diri dari yang bukan Mahram
"Perasaan takut ini tidak akan mereka rasakan bagi yang pacaran sebelum menikah, karena mereka sudah saling bersentuhan bahkan saling peluk selama berpacaran, padahal mereka sudah tau bahwa pacaran itu dilarang oleh Allah,tapi masih aja dilakuin, dasar nafsuan" Ketus Zulaifah"Udah Fa.. Kasian mereka, dosanya uda mau penuh, kamu malah sindir mereka" Ucap Nidar
"Emosi saya Ni.. Mereka gak menghargai perjuangan Rasulullah yang mati-matian menaikkan derajat perempuan, namun dengan mudahnya mereka malah menjual diri mereka, emang benar yah.. Cinta dapat membuat buta dan tuli bagi mereka yang gak bisa nahan nafsu, pengen rasain cinta tapi dengan cara yang salah" Lanjut Zulaifah
"Udah dapat cinta Allah yang sangat amat besar namun malah nyari cinta yang lain, mana alasannya gak masuk akal, kalau pacarnya bakalan nikahin dia, emangnya situ sudah yakin kalau besok bakalan masih hidup? Besok Allah masih beri kesempatan hidup? " Lanjut Nidar
"Dikasih cobaan malah nyobain, dapat pahala nggak, dapat sakit iyaa, mentang-mentang Allah Maha Pemaaf, seenak nya kalian berbuat dosa, gak habis thingking aing mah" Ucap Zulaifah
Ditengah-tengah mereka mengobrol, Tiba-tiba saja ada yg mengetuk pintu kamar Zulaifah, dan ternyata yg mengetuk itu adalah Umi dari Zulaifah
"Nak.. Maa Sya Allah, cantiknya tuan putri Umi" Ucap Umi sambil berjalan ke arah Zulaifah lalu menyentuh kedua pipi Zulaifah yang tertutup cadar itu
"Kamu baik-baik yah nak sama suami kamu, jangan durhaka, karena semua yang kamu butuhkan, perbuatan buruk maupun baikmu, semuanya suami mu yang tanggung, jangan berat kan suami mu yah nak? Tugasnya sebagai suami sudah berat, jangan kamu menambah beban nya, kalau kamu ingin bertemu dengan Umi sama Abi, datanglah" Pesan Umi keZulaifah, dan tanpa sadar Zulaifah dan Umi menjatuh kan air mata, begitupun Nidar yang berdiri disamping Zulaifah"Iya Umi, Zulaifah akan terus mengingat pesan Umi. Makasih Umi udah rawat Zulaifah dari kecil sampai sekarang, dengan penuh kasih sayang, dan tanpa kekerasan sedikit pun, Zulaifah akan tetap sayang sama Umi dan Abi, semoga Allah membalas kebaikan Umi dan Abi" Ucap Zulaifah yang lalu memeluk erat Umi nya, begitu pun Umi
"Udah ya nak, jangan nangis lagi, nanti cantik nya ilang, kita turun yah? Semua sudah menunggu" Zulaifah lalu mengangguk mengiyakan pinta Umi nya, Zulaifah pun berjalan dari kamar keruang tengah dimana pernikahannya akan dilakukan disana, dibantu dengan Nidar dan Juga Umi
Satu persatu anak tangga Zulaifah lewati akhirnya mereka bertiga tiba diruang tengah, pernikahan Zulaifah dan Athar pun dimulai, sdh tampak banyak tamu undangan diruangan itu, dan sdh tampak Zulaifah dan Athar terduduk di hadapan Penghulu yaitu Ayah dari Zulaifah
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA GUS ATHAR
Novela Juvenil[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Pernah kah kalian membayangkan, bersahabat dengan salah satu anak pemilik pesantren? Bahkan sampai memiliki perasaan kepadanya? Pas udah berharap lebih malah dia nya nikah sama orang lain Yah.. Itu yang di alami o...