CHAPTER 6 : KEKACAUAN DATANG

54 23 6
                                    

            Musik menghentak-hentak, orang-orang menari bergembira mengikuti irama musik. Tak terkecuali Kol. Bedanya pria itu tidak ikut menari di lantai dansa, lebih memilih minum ditemani wanita cantik berambut pirang. Lampu meredup, sang DJ meneriakan agar orang-orang berteriak. Bagi sebagian orang itu adalah isyarat untuk pesta lain.

            Saatnya vampir-vampir berpesta. Pengunjung yang sudah dihipnotis tampak senang hati membiarkan vampir menggigit leher mereka. Wanita yang bersama Kol juga membiarkan hal itu. Kol lebih suka menggigit bagian pergelangan tangan mangsanya. Mendengarkan detak jantung wanita itu berubah, barulah Kol pun berhenti, meminta wanita itu pergi setelah menyembuhkan bekas gigitan dengan darahnya. Di berbagai tempat-tempat seperti ini memang banyak. Manusia dihipnotis untuk menjadi sumber makanan bagi vampir.

            Kol masih menginginkan lebih, berniat mencari orang lain lagi. Tetapi diujung sana seseorang memperhatikan Kol dengan tidak senang. Keberadaan pria itu hanya berarti satu hal, yaitu pertumpahan darah. Tidak menginginkan hal itu, Kol memilih pergi. Tak hanya dari kelab tetapi juga dari Paris. Tampaknya setelah apa yang diperbuat Kol tentu tidak membuat pria itu senang padanya. Belakangan beredar rumor tentang pembentukan pasukan vampir dan penyihir, membuat Kol tidak nyaman lagi untuk tinggal berlama-lama di sana.

            Malam itu juga Kol terbang ke London. Setelah sembilan puluh tahun lebih meninggalkan keluarga tanpa pernah memberi kabar. Lalu tiba-tiba muncul lagi, Kol tidak berharap akan mendapat sambutan hangat. Senyumnya terkembang begitu melihat bangunan rumah bergaya Victoria berdiri kokoh di depannya. Dipagarnya ada simbol M untuk keluarga Mikaelson. Simbol serupa juga digunakan sebagai cincin yang dipakai oleh seluruh anggota keluarganya.

 Simbol serupa juga digunakan sebagai cincin yang dipakai oleh seluruh anggota keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Membuka gerbang, seperti biasa rumah itu terlihat sepi bak tak berpenghuni. Jadi Kol menyelonong masuk. Dengan santai dia langsung menuju kamarnya tanpa ada minat untuk mencari tahu apakah di rumah itu ada orang.

            “Tunggu. Siapa kau?”

            Menghentikan langkah, Kol berbalik badan dan bertemu pandang dengan salah satu adiknya. Tidak ada ekspresi ramah di wajahnya begitu melihat Klaus. Padahal Klaus tersenyum kecil padanya.

            “Dari semua orang, kenapa aku harus bertemu lebih dulu dengaamu, Nik,” kata Kol tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.

            Dengan cuek Klaus mengangkat bahu. Kemudian memanggil semua orang.

            “Kol?” Elijah yang pertama kali keluar dari kamarnya buru-buru menghampiri Kol. Memeluknya erat sekali. “Dari mana saja kau, Brother? Aku mulai cemas karena tidak mendapat kabar darimu selama sembilan puluh tahun lebih.”

            “Aku sibuk berkeliling dunia.”

            Muncul bersamaan Rebecca dan Josette. Kedua wanita itu terlihat senang bukan main melihat kemunculan Kol. Bahkan Rebecca memeluk Kol cukup lama.

THE PURE BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang