[6] HOW TO BE JAKSANA - The Announcers Series ✔

26. Balas Budi

Total pendengar bulanan podcast HTBJ menurun drastis. Gue sudah menyadarinya sejak episode terakhir kali dirilis. Momennya tepat di mana pemberitaan gue masih ramai-ramai dibicarakan di media. Akibat gosip fitnah tak berdasar yang dibuat tetangga sialan, popularitas gue runtuh dalam sekejap. Meskipun sedang diterpa isu gak benar, gue tetap berani lanjut merilis podcast sesuai jadwal. Lagipula gue udah gak mengharapkan apapun setelah rentetan masalah yang terjadi seminggu terakhir. Gue hanya ingin podcast HTBJ yang sudah disusun sedemikian rupa terus berjalan sampai satu episode terakhir di minggu depan.

Bahkan sampai sekarang gue belum login lagi ke akun media sosial HTBJ. Banyak sekali interaksi yang masuk dari berbagai media dan pengikut. Wardah yang membaca seluruh komentar buruk dari pengikut di setiap postingan HTBJ sempat membuatnya geram. Alhasil gue menonaktifkan kolom komentar lalu membiarkan akun tersebut aktif tanpa digunakan seminggu terakhir. Beda kolom komentar, beda lagi Direct Message. Rata-rata isinya pesan permintaan agar gue segera klarifikasi, dipaksa minta maaf, sampai ada yang meneror dengan mengirimi gambar tak senonoh.

Entah punya masalah apa mereka dengan gue. Sampai-sampai sebegitu niatnya mencela seseorang yang tak dikenal tanpa berpikir. Netizen yang hanya mengandalkan opini netizen-netizen lain tanpa menelusuri kebenarannya, menjadi habit buruk yang lumrah terjadi di dunia maya. Mereka gak akan pernah berhenti sebelum sadar diri atau mengalami sendiri, kalo apa yang mereka lakukan sangat merugikan orang lain.

'Ngapain upload episode baru, udah mending diclose aja podcastnya!'

'Podcast gak guna, buang2 waktu gue udah dengerin omongan sampah dia selama ini'

'HTBJ sbnrnya gak tenar2 amat, sekalinya tenar pas kena gosip doang hahah kasian'

'SHJ pantes dirujak netizen, ngakunya syg istri gk taunya istri org lain hdehh'

'Sandi yg sabar yaa, aku ttp dukung kamu. Makasih udah menghibur malmingku'

'Istrinya knp gk ceraiin Sandi aja sih? Udah brengsek selingkuh bgitu masa dibiarin aja?'

'Awalnya gw percaya sm nih org, gw udh tunggu klarif tp gk muncul2 anjir. Masa iya slengki beneran?'

'Klo gue jd istrinya mnding ajuin cere njir, mana slingkuhannya sampe dibkin hamil gt idih jijik bgt ewh'

'Eh SHJ ini aslinya ASN kn ya? Gk dipecat aja tuh dia dr instansi biar kualat'

'Saya kenal SHJ adalah sosok pribadi yg humble, bijak dan setia. Mustahil klo dia tega khianati istrinya tnp sebab. Tetap semangat San.'

Gue masih gak menyangka semua komentar yang mereka tulis muncul di kehidupan Sandi Harusbi Jaksana. Ternyata begini rasanya diterpa gosip yang gak mengenakkan. Kalo menjadi publik figur selalu gak pernah sepi dari terpaan gosip, kayaknya gue pilih mundur daripada repot-repot meladeni celaan mereka. Tapi kenyataannya banyak juga yang betah dan tahan digosipin tanpa merasa terbebani. Terlepas dari beritanya jelek atau bagus, mereka bisa tetap percaya diri muncul di depan publik meski sebagian dari mereka terus mengutuknya.

Aktivitas pagi di rumah terasa tenang, Jelang matahari terbit, Wardah sudsh sibuk berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan dan bekal seperti biasanya. Aroma nasi pandan yang sedang dimasak terasa wangi, menembus jendela dapur yang terhubung ke area halaman belakang. Sedangkan gue baru selesai mengeringkan pakaian yang telah dicuci, niat ingin meringankan beban istri. Lalu dijemurnya mengenakan hanger besi yang disusun rapi di laundry room.

Pagi ini gue berencana mampir sekaligus mengantar Wardah ke Dicakein. Selama dikelola penuh sama Mbak Ika, istri merasa bersalah karena belum sempat lagi menjenguk toko. Semalam gue mengecek hasil laporan rekap penjualan di akhir pekan yang sedikit menurun bila dibanding hari biasa. Ditambah seminggu terakhir Dicakein juga sepi orderan. Padahal promo yang diberikan cukup menguntungkan buat pembeli. Salah satu promo yang masih berlaku yakni dengan transaksi diatas 200 ribu, pelanggan mendapat diskon 50% untuk roti jenis apapun yang dijual seharga minimal 15 ribu.