01

38 7 2
                                    

Assalamu'alaikum Hai Hai gengss
.
.
.
.
.

Sebelum baca, di wajibkan untuk
Follow dan vote okeyy💗

Makasii gengs

HAPPY READING

01

Shaqilla dan Samudra berjalan bersama untuk menuju ke kelas mereka, karna sebentar lagi bel masuk kelas akan berbunyi.

Dan di saat mereka duduk di tempat mereka masing-masing, ada tiga orang cewek yang menghampiri tempat duduk Samudra.

"Heh cupu, kerjain PR gue dari pak Prapto dong." Ucap salah satu dari mereka dengan melemparkan buku ke arah Samudra.

Samudra menoleh ke arah tiga orang cewe, dimana salah satu nya memakai bed nama yang bertulisan Shasya Angelina.

"Iya sha, gue kerjain." Samudra menerima buku milik Shasya.

"Kalau bisa yang cepet ya." Shasya pun pergi dari tempat duduk Samudra.

Samudra sudah terbiasa dengan hal ini, yaitu menjadi suruhan Shasya dan dua orang teman nya.

Shaqilla yang melihat perlakuan shasya kepada Samudra pun merasa jengkel dan marah. Dia pun pergi menghampiri Shasya untuk melabrak.

"Heh Shasya, ngapain lo nyuruh Samudra buat ngerjain PR lo? Itu kan PR buat ngelatih kita. Lo malah nyuruh orang lain buat ngerjain." Ucap Shaqilla dengan nada tinggi.

Shasya yang awalnya duduk pun langsung berdiri, dan dia merasa tidak Terima dengan perlakuan Shaqilla yang tiba-tiba datang terus membentak dirinya.

"Apa-apaan lo, dateng-dateng malah marah-marah." Ujar Shasya tidak terima. "Oh, lo gak terima Samudra gue perlakuin kayak gitu? Lo suka sama dia, hah?"

"Apa yang lo suka sih dari orang miskin kayak Samudra Qill, dia itu gak sepadan dengan kita dan lo. Lo kok mau sih deket-deket sama Samudra." Perjelas Shasya yang bisa di dengar oleh satu kelas. "Oh, atau jangan-jangan lo di pelet lagi sama Samudra."

Shasya dan kedua teman nya tertawa akibat omongan dari Shasya untuk Shaqilla.

"Shaqilla, Shaqilla. Lo aja sampe rela keluar dari pertemanan ini hanya demi Samudra." Ucap Nuna, salah satu teman dari Shasya.

"Sadar Qill, Samudra itu kayak gimana dan lo kayak gimana. Harusnya lo itu bisa tau kan."

Shaqilla sudah cukup muak dengan omongan mereka yang seolah-olah mengatakan bahwa Samudra itu tidak cocok dengan Shaqilla dan siapapun hanya karna derajat mereka yang tidak sama.

"Udah selesai nge bacot nya?" Tanya Shaqilla. "Sekarang gue tanya, kalian bertiga cewe kan? Kalian bertiga punya hati kan? Kok bisa ya, ada cewe yang kalau ngomong gak di filter dulu. Malu neng, derajat lo tinggi, tapi ucapan lo rendah kayak sampah tau gak."

Tanpa basa-basi lagi, Shaqilla pun langsung pergi meninggalkan mereka bertiga. Lalu Shaqilla pergi ke bangku Samudra.

Shaqilla mengambil buku milik Shasya yang tengah di kerjakan oleh Samudra, Shaqilla merebut paksa buku itu lalu melemparkan kembali ke shasya seperti hal nya shasya melemparkan buku itu ke Samudra.

"Ambil buku lo, dan kalau gue ngelihat kalian gini in Samudra lagi, gue akan laporin kalian ke kepala sekolah. Ingat itu." Shaqilla pergi meninggalkan Shasya setelah mengembalikan buku nya.

"Samudra, kalau ada orang yang ngerendahin lo. Harusnya lo bisa lawan, lo jangan diam aja Samudra." Minta Shaqilla.

"Sorry Qill, gue gak seberani lo. Gue cowo lemah, dan apapun yang di omongin Shasya itu benar. Gue emang gak pantes buat siapa-siapa." Samudra menunduk karna tidak berani menatap lawan bicara nya itu.

hujan dan lautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang