Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cuplikan singkat
Perjalanan mereka cukup lama hingga membuat sang putra tertidur saat pesawat mendarat. Ia pun akhirnya menggendong A Xian hingga mereka sampai di pintu keluar bandara. Sambil menunggu taksi, Xiao Zhan mencoba meraih ponselnya.
Namun, benda itu terjatuh. Ia mencoba meraihnya bersamaan dengan seseorang yang juga mengambil ponsel miliknya.
"Milikmu?"
Suara itu ....
Jantung Xiao Zhan seolah berhenti berdetak. Rasa takut dan tak percaya menyelimuti hatinya.
Sosok di sampingnya tampak memerhatikan Zhan lalu berkata, "Lama tak jumpa, Zhan."
Dunia seolah berhenti berputar. Xiao Zhan meremas punggung sang putra seolah akan ada yang merampasnya dari dalam dekapannya.
"Taksiku sudah datang, permisi." Xiao Zhan mengabaikan Yibo dan mengambil ponselnya.
Ia segera masuk ke dalam taksi dan membiarkan supir memasukkan koper miliknya ke dalam bagasi.
"Zhan, kita harus bicara." Yibo mencoba membuka pintu mobil yang langsung dikunci oleh Xiao Zhan.
"Hubungan kita sudah berakhir. Tak ada yang harus dibicarakan lagi." Xiao Zhan segera meminta supir untuk melajukan mobilnya membiarkan Yibo yang masih berusaha untuk bicara di luar sana.
Maafkan aku. Sebaiknya kita memang tak saling bertemu lagi. Aku tak menahanmu tetap di sini. Bukan karena tak bahagia lagi, tapi kini kusadari bahwa cinta tak harus saling miliki. Lebih baik berpisah daripada harus terluka.
