Setelah banyaknya ujian dalam hidupnya hari ini, Randy masih bersyukur kini dirinya bisa sejenak merebahkan tubuh dan jiwanya yang lelah ini.
"Capek banget gue, tapi Alhamdulilah semuanya mulai terlihat terang, makasih ya Pat, lo udah selalu ada buat gue." Ucap Randy
"Sama-sama Ran, semoga semuanya makin terang ya Ran, rumah tangga lo cepat pulih dengan baik." Ujar Patrick
"Amin..tapi kalau lo lihat sikap Sherin tadi, menurut lo apa ada kemungkinan dia ninggalin gue Pat?" Tanya Randy
Patrick dibuat terdiam kala mendengar pertanyaan Randy.
Flashback.
Saling berpelukan dan menangis bersama dalam pelukan nyatanya cukup membuat Randy dan Sherin merasa tentram.
Pertikaian dan kesalahpahaman yang terjadi diantara mereka memang begitu melelahkan. Dimana Sherin yang merasa kecewa hingga membuatnya ingin menyerah dan Randy yang sedang berusaha untuk memperbaiki semuanya dengan sekuat tenaga.
Setelah berpelukan dan saling menumpahkan semua yang dirasakan melalui tangisan, perlahan Sherin melepaskan tubuhnya dari dekapan Randy.
"Beri aku waktu ya Mas, aku butuh waktu untuk mencari jalan yang terbaik untuk kelanjutan rumah tangga kita ini." Ujar Sherin
"Berapa lama sayang? Kamu butuh waktu berapa lama? 1 hari, 2 hari, 1 minggu..." tanya Randy
"2 minggu Mas, aku minta waktu 2 minggu untuk mencari jalan yang terbaik untuk rumah tangga kita, tepat di hari ke 14 dari sekarang aku akan kasih jawaban ke kamu tentang mau dibawa kemana jalannya kemana dan tujuannya kemana rumah tangga kita ini Mas." Tutur Sherin
"Jika ini yang bisa membuatmu bahagia, tenang dan perlahan menerimaku kembali, aku akan turuti itu sayang, 14 hari dari sekarang adalah waktu kamu untuk memikirkan tentang kebersamaan kita kedepannya aku tunggu jawaban terbaik kamu sayang." Ujar Randy
"Dan satu lagi, jangan terlalu dipaksa untuk berfikir ya, kamu lagi hamil, kasihan anak kita nanti kalau kamu terlalu berfikir keras." Ujar Randy yang membuat Sherin menarik tangannya dan meletakkannya di atas perut Sherin.
"Kasih tau dia supaya beri alarm untuk Ibunnya agar tidak berfikir dengan keras karena ada dia didalam sana." Tutur Sherin yang membuat Randy tersenyum merekah.
Tanpa pikir panjang, Randy pun langsung berlutut mensejajarkan tubuhnya dengan perut Sherin.
"Sayangnya Ayah, baik-baik ya didalam perut Ibun, jagain Ibun selama ayah enggak disamping Ibun, kasih tau Ibun ya jangan boleh terlalu keras dalam berfikir ya, ayah sayang sama kamu dan juga Ibun." Ucap Randy lalu mengecup singkat perut rata Sherin yang membuat Sherin tersenyum.
"Baby Bunny juga sayang sama Ayah, ayah juga baik-baik ya selama enggak sama Ibun." Ucap Sherin
"Baby Bunny panggilan yang lucu, ayah menyayangi kamu dan Ibun sayang. Ayah akan mencoba baik-baik saja tanpa kalian, karena sesungguhnya ayah tidak akan baik-baik saja tanpa kalian." Ucap Randy
"Sabar ya ayah, kita pasrahkan semuanya pada Tuhan, karena kuasa Tuhan tidak pernah salah pada umatnya." Ujar Sherin sembari mengulurkan tangannya agar Randy berdiri dari posisi berlututnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTACHMENT AMOUR (SUDAH TERBIT)
Novela JuvenilPEMBELIAN NOVEL BACA CHAPTER INFO ORDER🫶🫶 Dinikahkan secara tiba-tiba membuat Sherin Zhafira dan Randy Baskara Artawijaya, dua insan yang tak saling kenal harus terlibat dalam ikatan pernikahan yang tak pernah meraka harapkan. Lantas bagaimanakah...