Duduk bersama dengan Patrick dan Namira disebuah cafe yang tampak tak begitu ramai nyatanya dapat membuat Sherin menumpahkan segala isi hatinya dengan tangisan.
Usapan lembut dari tangan Namira nyatanya mampu membuat Sherin bisa melepaskan rasa sesak didadanya.
Patrick yang melihat Sherin yang tak lain adalah istri sahabatnya yang kini sedang menangis membuatnya dipenuhi rasa bersalah dan bertanya-tanya. Apa yang telah Randy lakukan pada Sherin hingga Sherin bisa merasa begitu tersakiti seperti ini.
"Tumpahin semuanya dalam tangisan Sher, supaya kamu lega dan bisa cerita ke kita." Ujar Patrick
"Iya Sher, puasin dulu luapin rasa sakitnya, gue sama Namira akan tunggu sampai lo tenang dan bisa cerita sama kita." Ujar Namira
Mendapat izin menumpahkan semua perasaannya lewat tangisan membuat Sherin semakin tersedu-sedu. Namira yang melihat sahabatnya menangis tersedu-sedu pun langsung memberikannya pelukan hangat agar Sherin tak merasa sendirian.
Setelah dirasa sesak didadanya mereda, perlahan tangisan Sherin pun terhenti, rasa lega begitu Sherin rasakan membuatnya perlahan melepas pelukan hangat sahabatnya itu.
"Makasih ya udah kasih gue waktu untuk tumpahin semuanya lewat tangisan." Ujar Sherin
"It's Okey Sher." Ucap Patrick
"Apa yang terjadi Sher, sampai kamu bisa menangis tersedu-sedu seperti tadi? Selama aku menjadi sahabatmu ini kali pertama aku melihatmu menangis seperti ini." Ujar Namira
"Aku kira menerima kerjasama Randy akan merubah hidupku jauh lebih baik untuk meraih masa depan cerah bersama Dimas, tapi nyatanya aku salah, menerima tawaran Randy adalah jurang menuju sebuah kehancuran." Tutur Sherin
"Hancur?" Tanya Patrick
"Aku terlena dengan tipu dayanya hingga membuatku memberikan mahkota berharga yang membuatku harus kehilangan Dimas, seseorang yang menjadi alasan utama aku menerima tawaran Randy." Ujar Sherin
Mendengar penuturan Sherin membuat Patrick dan Namira tercengang bukan main.
"Mahkota? Lo udah ngelakuin hal itu sama Randy?" Tanya Patrick yang diangguki oleh Sherin.
"Anjing si Randy!" Umpat Patrick
"Sher, gue benar-benar enggak tau kalau udah sejauh itu sama lo, gue akuin gue yang kasih ide dia untuk nikahin lo, tapi sebatas nikah siri dan enggak merusak kehidupan lo sedikitpun, gue berani sumpah kalau gue enggak tau apa-apa kalau sikap Randy udah sejauh ini sama lo." Tutur Patrick
"Bukan salah Kak Patrick, ini salahku sendiri, imanku terlalu lemah, hingga aku mudah tergoda dan terlena dengan Randy yang membuatku kehilangan Dimas." Ujar Sherin
"Kalau Randy udah hancurin hidup lo, kenapa lo malah pergi Sher, harusnya lo minta pertanggungjawaban dari dia." Tegas Patrick
"Minta tanggung jawab sama Randy, sama aja melukai diri Kak, lagi pula aku sudah kehilangan tujuan dan aku rasa pernikahanku dengan Randy tidak perlu lagi dilanjutkan." Ujar Sherin
"Sher, aku tau kamu lagi patah sepatah-patahnya, tapi mengakhiri pernikahan yang terlanjur dalam aku rasa bukan solusinya." Tutur Namira
"Aku ingin mempertahankannya Mir, membangun hidup baru dengan Randy adalah janjiku pada Dimas saat dia melepasku dengan ikhlas, tapi jika harus dipoligami, aku enggak bisa Mir." Ujar Sherin
Lagi dan lagi Patrick dan Namira dibuat tercengang dengan penuturan Sherin.
"Poligami?" Tanya Patrick dengan terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTACHMENT AMOUR (SUDAH TERBIT)
Fiksi RemajaPEMBELIAN NOVEL BACA CHAPTER INFO ORDER🫶🫶 Dinikahkan secara tiba-tiba membuat Sherin Zhafira dan Randy Baskara Artawijaya, dua insan yang tak saling kenal harus terlibat dalam ikatan pernikahan yang tak pernah meraka harapkan. Lantas bagaimanakah...