✰ 06 | NRIBUN ✰

809 137 0
                                    

Hai cantik, vote yya-! Jangan jadi silent readers^^

◦◦,'°.✽✦✽.◦.✽✦✽.°',◦◦
ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

"Ayo masuk semuanya!" seru Bintang yang barusan aja keluar dari GOR lapangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo masuk semuanya!" seru Bintang yang barusan aja keluar dari GOR lapangan tersebut.

Gua sama yang lain buru-buru aja tuh buang plastik jajanan dan juga botol minuman ke tempat sampah, lalu kita ikutan masuk ke GOR lapangannya.

Ramai banget pokoknya, dari kelas 10 sampai 12 pada ikut semua. Hampir aja tuh GOR lapangannya nggak muat buat nampung banyaknya orang-orang.

Supporter SMAN Jakarta Intercultural School memang nggak main-main cuy. Gua yang jadi salah satu dari mereka merasa bangga banget.

Dari lawan sekolah gua, SMAN WIRABRATA masih kalah tanding supporter-nya. Ibaratnya 10-12 lah wkwk.

Tiga orang bawa bendera ultras sekolah bahkan ada juga yang bawa alat musik kayak drum bas, biar nanti di tabuh sambil kita semua nyanyi-nyanyi lagu yel-yel supporter.

Udah kebayang sih, gimana nantinya pasti bakal seru banget.

Riki yang liat gua jalan di depannya langsung aja nyamperin. Dia mempercepat langkah jalannya ke arah gua, lalu nggak ada aba-aba apapun dia berujung ngegandeng tangan kanan gua.

Riki cengengesan pas liat gua kaget karena di genggam tangannya. "Hehehe, biar lo nggak ilang," ucapnya.

"Gua bukan anak kecil yang suka ngilang hahaha," sahut gua sambil ketawa kecil.

"Kalo di culik orang gimana?" ucap Riki sambil ngelus rambut gua lembut.

"Nggak usah pegangan tangan, bisa nggak?" celetuk Bintang yang liat gua sama Riki pegangan tangan.

Tatapannya dingin banget, mana kayak cemburu gitu.

Gua yang masih kesel Bintang boncengan sama Anggy, makin mau bikin dia cemburu.

Gua malah tambah eratin tangannya, terus makin nempel ke Riki. Jalannya kayak deket banget gitu.

"Anggy mana? Kok nggak sama dia," cibir gua biar Bintang emosi.

Lalu, Riki terkekeh sambil natap Bintang remeh. "Hahaha, cewe gua jadi harus gua jagain. Kalo nggak di gandeng terus di culik orang gimana?" ledeknya.

Buset dah, si Riki pinter banget bikin Bintang makin kepanasan kobaran api cemburu.

Tapi di sisi lain, gua juga deg-degan sih. Takutnya nanti si Bintang jadi marah dan ngambek nggak mau ngobrol sama gua lagi.

"Udah gua bilang jangan sama dia, masih aja-"

"Dih siapa lo ngatur-ngatur, memang lo cowonya?" potong Riki.

Kedua tangan Bintang udah terkepal hebat di samping celananya. Emosinya juga udah meluap. Kayak gunung yang mau meletus.

My Big Boy ; Ni-ki (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang