✰ 20 | DARI SIAPA? ✰

479 100 1
                                    

VOTE YAAA
YANG SILDERS PANTATNYA BISULAN😝

◦◦,'°.✽✦✽.◦.✽✦✽.°',◦◦
ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Malam ini, gua lagi sibuk ngerjain pr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, gua lagi sibuk ngerjain pr.

Gua terus berkutik sama buku dan bolpoin. Otak gua berpikir dengan keras buat ngerjain pr pelajaran kimia. Cuman lima soal, tapi jawabannya beranak semua.

Udah pikiran berisik dan berantakan, di tambah pusing lagi mikirin tugas. Nikmat mana yang kau dustakan.

Gua memilih berhenti sebentar, lalu meminum setengah habis air putih dingin yang memang gua sediakan di atas meja belajar.

Seketika gua ingat lagi, dulu kalo ada tugas pasti Riki ngajarin gua lewat vidcall. Kita ngerjain bareng-bareng lewat ponsel, meski nggak sempat bertemu.

Gua nyenderin badan di kursi, lalu menghela napas berat.

"Seasing ini kita sekarang?"

"Katanya kamu janji nggak bakal bikin aku kecewa, kok sekarang kamu nggak hubungi aku? Nggak bujuk aku lagi,"

Gua berucap sembari memandang kaca jendela yang sedikit terbuka. Sengaja biar angin luar masuk, walaupun udah dingin sama AC di kamar.

Lalu, gua menutup rapat kedua netra. Berusaha mengontrol emosi diri, agar sedikit tenang walaupun pikiran sungguh amat berisik.

"Yakin? Sekarang zamannya cowo nggak cukup sama satu cewe. Bisa mendua dengan caranya sendiri yang rahasia,"

"Kalo lo lihat Riki sama Mia terus beberapa kali bahkan sampai kepergok berduaan, itu artinya mereka punya suatu hubungan yang nggak lo ketahui. Ingat omongan gua ya,"

"Intinya cowo itu nggak ada yang setia dalam hubungan belasan tahun. Yang udah menikah aja masih sering selingkuh, apalagi kalian yang cuman pacaran,"

Ucapan Bintang saat itu, selalu terngiang-ngiang di benak.

Lagi dan lagi, gua nggak bisa menahan air mata yang sudah terkumpul di pelupuk mata.

Malam itu juga, gua begitu terpuruk sampai menangis gegara mikirin Riki Sadipta Alkaezar.

Cowo yang udah mengasih harapan dan kepastian sama gua, tapi entah mengapa gua belum bisa menerima kenyataan kalo memang Riki itu orangnya nggak pernah dengarin omongan gua, meski gua udah jadi pacarnya.

"Kalo memang tahu bakal begini, kenapa kita mesti kenal sih Rik?"

"Kalo cuman bikin sakit hati, seharusnya nggak usah pacaran,"

Tiba-tiba aja gua merasa di kedua pundak gua ada yang saling adu pendapat. Mungkin, setan-setan yang sedang berdebat.

Setan baik sebelah kanan :
"Laika, Riki kan cuman mau jagain kamu. Kok kamu malah berlebihan sampai overthinking sendiri?"

My Big Boy ; Ni-ki (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang