✰ 23 | DATE WITH RIKI ✰

561 92 0
                                    

Haiii, selamat membaca❤️

◦◦,'°.✽✦✽.◦.✽✦✽.°',◦◦
ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Bell pulang telah berbunyi sekitar dua puluh menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bell pulang telah berbunyi sekitar dua puluh menit yang lalu. Suasana depan sekolah sangat padat seperti biasanya.

Pak Teguh sama Pak Toni duduk nyantai sambil minum kopi hitam hangat. Jagain gerbang sekolah seraya melihat siswa-siswi yang keluar setelah bell berbunyi.

Riki menggandeng tangan kiri gua yang jalan ke tempat parkiran.

Sesampainya, Riki duduk dulu di atas motornya sembari menatap intens gua.

Gua yang ditatap begitu langsung buang muka, malu aja. "Apa sih ay," ucap gua.

Lalu, Riki terkekeh. "Sayang, jalan-jalan dulu yuk?" ajaknya.

Gua jadi menatap baliknya dengan senyuman merekah. "Jalan-jalan?"

Riki mengangguk cepat. "Hooh, mau?"

Pastinya gua nggak bakal nolak ajakan Riki. Pengin juga jalan-jalan sama dia. Buat healing ceritanya hehe ...

"Mauuuuu," ucap gua.

"Yaudah gasss!" seru Riki, lalu memakaikan helm di kepala gua dengan pelan.

Gua masih tersenyum lebar. Rasanya seneng banget dah diajak jalan-jalan sama mas pacar.

Udah nggak marahan lagi. Gua udah minta maaf pas kemarin Riki kasih surprise sama temen-temen di hari ultah gua.

"Ke mana ayang jalan-jalannya?" tanya gua yang nungguin Riki pakai helm sendiri, lalu menyalakan mesin motornya.

"Ke mana aja sayang," jawab Riki.

Setelahnya, gua langsung naik ke belakang motornya, boncengan hihihi.

Gua peluk erat Riki, dianya jadi cengar-cengir sendiri. Gua bisa lihat ekspresi wajahnya yang gemesin dari kaca spion wkwk.

Nggak lama, Riki langsung jalanin motornya dengan kecepatan sedang.

Seperti biasa kita ngobrol pas di perjalanan dan kita sama sekali nggak tahu tujuan jalan-jalannya ke mana. Gas aja dulu nanti kalo ada yang di lihat menarik, baru kita ke situ.

Sekitaran sepuluh menit muter-muter nggak jelas, Riki lihat tuh ada mall.

"Ayang, ke mall aja gimana? Belanja buat bulanan," ucap Riki.

Gua ketawa langsung dong. "Hahaha, belanja bulanan kayak udah nikah aja," sahut gua.

Riki ikutan ketawa lepas. "Hahahaha, iya gapapa atuh. Barangkali kamu pengin beli stock jajanan atau baju-baju atau skincare kan. Memang nggak mau?" ucapnya.

Gua diem sebentar, di pikir-pikir lagi juga skincare gua udah habis. Jadi gua langsung mengiyakan aja.

"Iyaya, yaudah boleh," balas gua.

My Big Boy ; Ni-ki (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang