" Xavier " Shane meraih wajah Xavier agar menatap wajah Shane " apa yang kau cemaskan? Kau tahu aku ketakutan setengah mati, aku ketakutan jika kau meninggalkan aku. Dimana lagi aku harus menjalani kehidupanku? Seperti yang aku katakan aku menukarkan duniaku karena aku menyukaimu, jika kau meninggalkanku aku harus bagaimana? " ucap Shane yang masih memegangi wajah Xavier yang masih sedikit sembab karena air matanya
" tidak mungkin, aku menyukaimu lebih gila dari yang kau tahu, eemmm jadi bagaimana jika kita melanjutkannya lagi mulai dari awal, karena kau masih tertusuk "
" ya itu terlihat, meskipun kau merasa sedih tapi dia bahkan tidak peduli dengan kesedihan mu dan tetap bersemangat. Itu terdengar seperti pengkhianatan " ujar Shane yang memutar kedua matanya dan mengalihkannya ke samping
Tiba-tiba Xavier menarik ke atas kembali hoodie yang dipakai Shane, sehingga kedua matanya langsung mengarah menatap Xavier dengan ekspresi yang sangat terkejut " jangan mengalihkan kedua matamu dari sekarang! " Xavier meraba puting Shane " jangan mengalihkan matamu dari ku lagi " Xavier mencium Shane lembut seperti memberikan sebuah arti
Shane menutup kedua matanya menikmati setiap inci lumatan Xavier, ia pun meremas pakaian Xavier di bahunya dan membuat Xavier menghentikan ciumannya pada Shane
" kenapa? Kau mencemaskan sesuatu? Mengapa kau begitu kuat meremas pakaianku? " tanya Xavier
Shane terdiam menatap Xavier " aku..hanya takut, bagaimana jika aku benar-benar mencintaimu terlalu dalam lalu tiba-tiba kau meninggalkanku karena alasan lain. Dan ketika itu datang bagaimana denganku? "
Xavier mengeluarkan miliknya dari dalam Shane " alasan lain apa yang kau maksud? Katakan padaku dengan jelas, ketakutan apa yang membuatmu berpikir begitu dalam? "
" Menikah, bagaimana jika kau menikah dengan orang lain dan meninggalkanku? Bagaimana jika keluargamu mengharuskanmu untuk menikah dengan wanita dan menyuruhmu memiliki keturunan? Sedangkan jika bersamaku sudah jelas kita tidak akan memiliki keturunan "
" apakah itu yang selama ini kau khawatirkan? "
" ya, hanya menghantuiku "
" apakah kau lupa aku ingin menemui ibumu? kau tidak mengatakan dimana makam ibumu, aku ingin menikahimu kau ingat? " Xavier mengangkat Shane duduk di pangkuannya
" um...yah, aku ingat "
" aku ingin menemui makam ayah dan ibumu untuk meminta restu. Apa yang kau pikirkan bahwa aku akan menikahi orang lain? Jika ayah dan ibuku masih hidup, meskipun mereka berdua menentangku, meskipun mereka berdua mengusirku, meskipun mereka menghukumku. Aku akan tetap berlari ke arahmu bagaimanapun caranya, jadi jangan khawatirkan apapun aku tidak peduli dengan penilaian orang lain. Aku hidup di atas kakiku sendiri selama mereka berada dalam genggamanku mereka tidak akan mengganggu. Itulah dunia, kau harus menjadi penguasa nomor satu jika tidak ingin ada gangguan di sekitarmu "
Kata-kata Xavier membuat wajah Shane menjadi merah padam " aku hanya ketakut—"
" sudah cukup! " sela Xavier " jangan memikirkan hal lain, lihat saja aku Shane. Perhatikan wajahku, ini adalah ekspresi ku ketika aku melihatmu. Apakah aku terlihat mencoba mempermainkanmu? " tanya Xavier
Shane menatap Xavier dan terdiam
" jawab aku Shane, apakah aku terlihat seperti mempermainkanmu ? apakah aku terlihat akan menyakitimu? Atau apakah aku terlihat akan menikahi orang lain? Bahkan aku hanya bisa terangsang karena itu kau! jawab aku! " tegas Xavier
Shane menunduk " tidak " jawabnya singkat
Xavier melihat Shane menunduk langsung merebahkannya kembali, ia berjongkok di tepian kasur dan mengangkat kedua kaki Shane sehingga terlihat jelas lubang merah muda yang Xavier inginkan
KAMU SEDANG MEMBACA
HEIR (BBB vers) TAMAT✅
AcakShane pria kaya yang selalu mencari kesenangan di lingkaran dunia gelap selalu mengunjungi bar milik temannya, hari-harinya selalu di temani sebatang rokok di bibir dan musik bar yang berdentum keras demi mencari ketenangan. Ini adalah cerita dia ya...