The Useless Miracle Doctor Consort Is Spoiled Rotten by the Prince

176

Saat dia mengoleskan obatnya, dia seperti sepotong kayu yang dikendalikan. Dia melakukan apa pun yang diperintahkan Su Yingxue.

Namun, ketika Su Yingxue membawa obat ke hadapannya, wajahnya tanpa ekspresi. Dia tidak bergerak atau membuka mulutnya.

“Apakah kamu ingin meminumnya? Jika tidak, aku akan membuatmu meminumnya!” Su Yingxue, dengan ekspresi khawatir, mendesaknya.

Zi Wei tetap diam.

Su Yingxue menjadi sangat cemas hingga air mata mengalir di matanya.

Melihat ini, Zi Wei menunjuk ke arah pinggangnya.

Mengikuti isyaratnya, Su Yingxue mengambil sekantong permen dari ikat pinggangnya. Itu adalah permen yang sama yang dia berikan padanya terakhir kali.

Dia menggigit bibirnya dan terkekeh pelan, “Kamu masih memikirkan tentang permen, ya?”

Rona ungu di sudut mata Zi Wei semakin dalam, dan cahaya yang dipancarkannya semakin dingin.

Namun, matanya terasa hangat, terutama saat Su Yingxue mempersembahkan permen.

Su Yingxue mengambil pecahan permen dari kantong kertas. Semuanya hancur, tidak ada satu pun bagian yang tersisa.

Dia mengerutkan bibirnya dan bernegosiasi dengan Zi Wei, “Bagaimana kalau kamu minum obatnya dulu, dan aku berjanji akan membelikanmu permen besok pagi.” "TIDAK!" Zi Wei dengan tegas memusatkan pandangannya pada permen itu.

Su Yingxue melirik ke langit. Saat itu sudah lewat jam malam, dan semua toko tutup. Dia tidak akan bisa membeli permen pada jam seperti ini.

Tapi dia tidak mungkin membiarkannya menghindari minum obat hanya karena tidak ada permen, bukan?

Su Yingxue menyisihkan permen yang pecah dan memegang obatnya, membujuknya dengan lembut, “Pertama, minumlah obatmu. Aku berjanji aku akan membelikanmu permen segera setelah matahari terbit besok.”

Saat dia berbicara, Zi Wei telah mengambil kantong permen yang setengah rusak dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Lalu, dia meminum obat dari tangannya.

Su Yingxue tidak tahu harus berkata apa.

Namun fakta bahwa dia sekarang bersedia meminum obatnya, tanpa harus menggunakan tipu daya atau suntikan jarum, merupakan perubahan yang signifikan.

Namun, luka di tubuhnya, termasuk yang ditimbulkan oleh Chu Yihan, masih membuatnya merasa bersalah.

Su Yingxue duduk di samping tempat tidur, mengatur kejadian malam ini dalam pikirannya. Memang benar dia telah jatuh ke dalam perangkap Hong Lian, dan kemunculan Chu Yihan mungkin bukan suatu kebetulan seperti yang terlihat.

Terlebih lagi, kata-kata Chu Yihan menunjukkan bahwa dia tahu Zi Wei telah bersamanya selama ini.

Dan Zi Wei telah terluka sepanjang waktu.

Selama Perjamuan Musim Semi, dia memperhatikan bahwa Mo Qi juga terluka parah.

Dia tiba-tiba bertanya pada Zi Wei, “Apakah orang-orang yang mengejarmu dari Istana Pangeran Kesembilan?”

Zi Wei mengangguk. "Ya."

Hati Su Yingxue langsung dibanjiri emosi campur aduk. “Kenapa kamu tidak memberitahuku?”

Zi Wei menurunkan pandangannya dan, dengan suara serak, menjawab, “Aku tidak ingin mengganggumu.”

Pernyataan ini menghantam hati Su Yingxue seperti sebuah pukulan. Dia merasa menyesal terhadapnya.

Dia mengulurkan tangan untuk menyodok wajah Zi Wei dan dengan lembut berkata, “Kamu tidak boleh menyembunyikan hal seperti itu dariku di masa depan. Aku tuanmu, mengerti?”

Zi Wei telah mendengar banyak perintah dari tuannya, tapi perintah itu selalu dingin dan mendominasi.

Namun, hanya Su Yingxue yang memberinya perintah dengan kelembutan seperti itu.

Zi Wei dengan patuh mengangguk. “Aku tidak akan pernah menyembunyikan apapun darimu di masa depan. Aku akan dengan setia melindungimu.”

Su Yingxue berada di sisi Zi Wei sepanjang malam. Dia hanya rileks saat melihat lukanya tidak meradang.

Namun, dia tahu bahwa Zi Wei bukanlah orang yang bisa menjaga dirinya sendiri dengan baik. Dia mengoleskan obat tidur ke jarum perak dan memberikan beberapa suntikan untuk memastikan dia tidur nyenyak. Dia kemudian menginstruksikan Manajer Qi untuk memberinya obat dan makanan secara teratur.

Ini adalah satu-satunya cara dia mencegahnya bergerak terlalu banyak dan mengganggu lukanya.

Setelah bekerja keras semalaman, Manajer Qi memperhatikan bahwa Su Yingxue tampak kelelahan dan masih ada bau darah di tubuhnya. Ia tidak berani menanyakan apa yang terjadi namun menyatakan keprihatinannya, “Nona, bagaimana kalau istirahat dari tugas Anda sebagai dokter hari ini? Istirahatlah untuk hari ini..”