Orang bilang, Adelaar tanpa Aksa adalah raga tanpa jiwa. Aksa pondasi Adelaar, Aksa jiwa Adelaar dan Adelaar tanpa Aksa bukanlah apa-apa. Bukan main-main, Aksa mendirikan Adelaar. Semua berawal dari kegemaran Aksa pada motor dan balapan. Tepatnya pada saat Aksa tidak sengaja melihat sebuah balapan. Anak SMP yang masih polos-polosnya. Ya, Aksa melihatnya keren dan berwibawa. Padahal itu hanya sekumpulan anak-anak jalanan yang tidak punya kegiatan bermanfaat lain.
Tepatnya malam di mana kelulusan SMP-nya Aksa berkumpul dengan Samuel dan Jovan yang tak lain adalah sahabatnya dari sekolah dasar. Sebuah keajaiban mereka bisa terus bersama hingga menginjak SMA. Aksa sebenarnya hanya bercanda, waktu itu. Aksa asal berbicara saja.
"Seru kali ya kalau punya geng motor?" Begitu ucap Aksa di tengah keheningan tiga orang itu
Samuel dan Jovan sontak menoleh pada Aksa. Wajahnya tenang tidak berekspresi. Itu membuat ragu Samuel dan Jovan. Anak itu mengucap sungguhan atau sekedar keinginan yang tidak ingin di wujudkan. Jovan menepuk paha Aksa. Membuat yang di tepuk mengaduh karena rasa sakit yang di terima.
"Jangan aneh-aneh." Ucap Jovan wanti-wanti
Aksa berdecak, "Bukan geng yang nakal, tapi kumpulan anak-anak yang pengen punya rumah buat tempat bersandar. Anak-anak yang pengen punya sebuah tempat pulang ternyaman setelah lelah seharian melawan semesta. Kalian tahu maksud gue kan?"
Samuel menghela nafas. Ia tahu apa yang sedang ingin Aksa sampaikan. Ya seperti yang Aksa katakan, ia hanya mau membangun sebuah rumah untuk berpulang.
"Kita aja gak cukup ya, Sa?" Tanya Samuel
Aksa tersenyum simpul. Bukannya ia merasa tidak cukup dengan adanya Samuel dan Jovan. Pun selama ini Aksa selalu bersyukur dan berterimakasih kepada Jovan dan Samuel karena selalu ada untuknya. Aksa merasa cukup dengan mereka. Tapi hanya saja, ia merasa ingin lebih. Aksa ingin memiliki sebuah kelompok yang bukan hanya tahu senangnya tapi juga ingin saling menyembuhkan. Aksa ingin mengumpulkan anak-anak sepertinya. Untuk mencari keadilan semesta.
"Kita buat pandangan orang tentang geng motor menjadi baik. Kita buat sebuah geng motor yang punya banyak sisi positif. Bukan geng yang hanya tahu senang-senang aja. Mungkin ... bisa juga buat pelampiasan." Aksa menerawang jauh. Malam ini begitu sendu. Sebenarnya tujuan mereka berkumpul malam ini untuk merayakan kelulusan mereka. Tapi justru itu merubah suasana menjadi sendu
Sekarang terlihat seperti tiga bujang yang patah hati dan tersakiti, jika orang awam melihat mereka sekarang ini. Padahal mereka sedang dalam pelarian mencari jati diri. Mungkin terlalu dini, tapi mereka memiliki mimpi. Mimpi yang setidaknya harus di usahakan terwujud.
"Merubah pandangan orang gak akan semudah itu, Aksa. Orang-orang udah terpatri dengan pemikiran kolot tentang geng yang selalu negatif. Orang-orang akan selalu menganggap geng adalah kegiatan buang-buang waktu dan gak punya tujuan hidup. Geng motor sudah identik dengan kumpulan anak-anak tidak punya masa depan." Sahut Jovan yang memang tidak ada salahnya
Aksa tahu. Tapi memang salah ya jika mereka berusaha untuk membuat sesuatu yang baru? Toh jika berhasil itu akan merubah pemikiran banyak orang. Bahwa yang namanya geng tidak selalunya negatif. Aksa akan buktikan jika geng motor yang akan ia bentuk akan menjadi contoh baik anak-anak muda, semoga.
"Aksa, apa lagi yang mau lo cari?" Jovan masih belum menyetujui ide Aksa
"Kebahagiaan?" Sahut Aksa ragu, "Gue sendiri gak yakin, sebenarnya apa yang sedang gue cari."
Jika kalian bertanya pada Aksa, apa arti bahagia. Mungkin kalian tidak akan mendapatkan jawabannya. Arti bahagia untuk siap orang itu berbeda-beda. Tidak selalunya definisi bahagia itu mutlak. Ada yang bilang bahagia adalah diri sendiri, bahagia itu orang tercinta, bahagia itu tawa, dan bahagia itu ... keluarga. Tapi maaf, Aksa tidak mendapatkan arti pasti dari bahagia menurut dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/349796123-288-k322966.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODY AKSA
Novela JuvenilMelody Alzena, usianya 17 tahun. Baru saja masuk SMA Gemilang, sekolah paling favorit di kotanya. Melody anak yang ceria, cerewet dan berani. Boleh saja wajahnya kalem nan manis. Tapi, jika sudah terusik Melody seperti berubah menjadi orang lain. Hi...