.
.
.
10 | MOCKINGBIRD
"JADI kau tidak berhenti menyelidiki Naruto Uzumaki?" Ebisu memijat pelipisnya, sementara Uchiha Itachi terdiam tenang di kursinya. Memutar kursi itu seraya memainkan pena di tangannya."Apa itu salah Ebisu-san?"
Ebisu menggebrak pelan meja kerja Itachi dengan kedua tangannya, wajahnya sudah mengkerut panik dengan kacamata hitamnya yang melorot sesekali.
"Sudah aku bilang Junior Itachi kesayangku kau itu benar-benar bebal ya! Kita sudah menghapus nama Uzumaki Naruto dari daftar penyelidikan. Semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya adalah palsu! Palsu! Palsu!" Wajah ngotot Ebisu tak membuat Itachi bergetar di kursinya, kedua tangannya menumpu dagu, tatapan dinginnya membuat Ebisu merinding.
"Apa kau menerima suap, Ebisu-san?"
Pertanyaan itu membuat Ebisu terdiam, tetapi kemudian menepuk keningnya kesal. "Berbicara denganmu benar-benar membuang waktuku." Ebisu menghela napas, tidak seperti dirinya yang menurut dengan segala perintah ketua divisi mereka, Uchiha Itachi adalah anak buah yang tidak bisa diberikan perintah!
Divisi Penyelidikan dan Investigasi tidak cocok di perankan orang seperti Itachi, begitulah pemikiran Ebisu.
"Melawan orang seperti Naruto Uzumaki, kau benar-benar mencari mati. Dia adalah pebisnis terkenal, seorang dermawan dan tidak ada yang akan mempercayai penyelidikanmu, itu hanya sia-sia."
"Dia hanya seorang CEO." Itachi mengingatkan.
Ebisu terbahak. "Tentu itu hanya posisi lelucon untuknya! Dia hanya terlihat bersenang-senang, menghamburkan uang untuk orang-orang membutuhkan dan begitulah dia di kenal! Jangan mengusik tempatnya, buang asumsi bodohmu itu!
Itachi menghela napas. "Perkataan mu semakin membuatku ingin menyelidikinya. Sudah jelas, dari meeting terakhir kita, terlalu banyak jaring laba-laba yang terhubung ke arahnya. Kesahalannya yang paling mencolok adalah kematian Danzo, seorang eksekutif dalam perputaran bisnis Uzumaki. Posisinya sudah begitu krusial di hierarki bisnis raksasa Uzumaki."
Ebisu menelan salivanya, Itachi bergerak menuju papan perhitungan mereka, segala benang dan orang-orang yang bersangkutan tertulis di sana, menjadi sketsa rumit tiap mereka menyelidiki kejahatan internasional. Terkecuali sosok Naruto yang sudah di blacklist begitu saja, secara tiba-tiba Ketua Divisi mereka mengatakan Naruto bebas dari segala tuduhan.
Itachi berdebat dengan Sang Ketua, berkata tidak ada indikasi aman yang mengharuskan Naruto keluar dari bahan penyelidikan mereka. Tetapi, pada akhirnya, Naruto terhapus dari daftar. Membuat Itachi kian penasaran, kian tergugah, pria Uzumaki Naruto yang terlihat aman di mata hukum, baginya seperti bom di menit-menit terakhir.
Akan meledak di waktunya yang telah di tentukan.
Itachi bekerja di Divisi Penyelidikan.
Mereka tengah menangani kasus besar yang rupanya saling bersangkutan, pemasaran narkoba dan penjualan senjata ilegal itu hanya bagian kecil, disinyalir adanya organisasi yang berkembang besar tanpa mereka ketahui. Organisasi yang menampung banyak orang-orang berbahaya, salah satu borunan internasional di katakan berasal dari organisasi tersebut. Menurut Itachi, kasus kali ini tak sepele, ia begitu menaruh minatnya pada Uzumaki Naruto.
Pria itu.. membawa terlalu banyak kepingan puzzle di tangannya.
Dan Itachi tidak akan menyerah untuk mencari tahu.
"Junior Itachi." Panggil Ebisu dengan wajah mode bijaknya, selalu menyematkan kata Junior agar tetap di hormati sebagai Senior di Divisi Penyelidikan. "Bekerjalah sesuai porsi, kau hanya akan membuat Ketua marah karena sikapmu yang seperti ini. Bekerja sesuai perintah dan pulanglah ke rumah, kau sudah punya keluarga yang menantimu di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD FLOWER (ON GOING)
FanfictionNaruto dan Hinata bertemu, pada peristiwa naas yang tentu saja merugikan keduanya. Hinata mencuri-dengar pembicaraan terlarang Naruto dengan rekan bisnisnya, sesuatu yang tak boleh di dengar siapapun, tetapi Hinata mengetahuinya. Naas bagi Hinata ad...