..
.
KEDUANYA KEMBALI memejamkan mata begitu bibir mereka kembali menyatu. Naruto merapatkan tubuh Hinata dipangkuannya, tangannya bergerak lembut meraba punggung wanita itu, menelusup memasuki pakaiannya.Tubuh keduanya terbakar.
Perlahan tangan kekar Naruto menanggalkan pakaian yang melekat di tubuh Hinata, membiarkan wanita itu membantunya melepaskan. Begitu pendanganya jatuh pada tubuh Hinata yang tak lagi tertutup serat-serat benang pakaiannya, Naruto mendorong pelan tubuh wanita itu. Membiarkan Hinata berbaring di bawahnya agar sisanya biar ia yang kendalikan. Jemari Naruto bergerak menelusuri wajah wanita itu lalu berhenti di bibirnya yang mungil nan penuh.
Oh betapa bibir kecil itu kini tengah menelan jemarinya. Naruto memainkan jemarinya di mulut wanita itu, sebelum kemudian ia menghentikan permainan yang membuat inti tubuhnya kian berkedut.
Racun...
Hasratnya selain ambisi adalah racun..
Tetapi kenapa Naruto memilih menegaknya malam ini? Terbuai akan kemolekan tubuh yang sejak awal mungkin telah membangkit hasrat prianya.
Naluri prianya.
Mencabik-cabik ketidakberdayaan perempuan yang hendak menerima apapun perlakuannya.
Shit..
Naruto ingin mendengar Hinata mengerang malam ini.
"Mendesahlah untukku."
Tubuh Hinata menggeliat ketika tangan Naruto bergerak membelai bagian yang lain, itu bagian yang sensitif dimana gelenyar lembab berasal. Tangan Naruto melebarkan kedua kakinya dan Hinata membuka matanya perlahan ketika menyadari ia tak berhenti mendesah, Naruto bergerak dengan tangannya, mempermainkan miliknya di bawah sana. Satu jari milik pria itu terus memacu dan menambahkan kembali jarinya untuk membuat tubuh Hinata membusung.
Napas Hinata terputus-putus.
Ia bergerak gelisah dan mencengkram kain ranjang.
Dirinya kembali bertatapan dengan Naruto yang kembali menindih tubuhnya, pria itu mempermainkan dirinya terus menerus dengan dua jarinya yang bergerak konstan di bawah sana, menjadikan Hinata makhluk yang tak sabar dengan sentuhan lain milik pria itu.
Hinata menginginkan sesuatu di balik celana Naruto yang menyerang.
Bukan hanya jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD FLOWER (ON GOING)
FanfictionNaruto dan Hinata bertemu, pada peristiwa naas yang tentu saja merugikan keduanya. Hinata mencuri-dengar pembicaraan terlarang Naruto dengan rekan bisnisnya, sesuatu yang tak boleh di dengar siapapun, tetapi Hinata mengetahuinya. Naas bagi Hinata ad...